KOMPAS.com - Mandi junub atau mandi wajib adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang berada dalam kondisi hadas besar, seperti setelah berhubungan suami istri, mimpi basah, atau keluarnya mani.
Mandi ini bertujuan untuk menyucikan diri agar ibadah seperti shalat dan i’tikaf kembali sah dilakukan.
Namun, muncul pertanyaan di kalangan umat: apakah mandi junub tetap sah jika dilakukan tanpa menggunakan shampo?
Baca juga: Panduan Mandi Wajib: Niat, Rukun, dan Cara Lengkap agar Sah Menurut Islam
Dilansir dari laman Kemenag, dalam fikih Islam, mandi junub hanya memiliki dua rukun utama yang wajib dipenuhi agar sah.
Hal ini dijelaskan oleh para ulama, seperti Syekh Salim bin Sumair Al-Hadlrami dalam kitab Safinatun Najah, sebagai berikut:
فروض الغسل اثنان النية وتعميم البدن بالماء
"Furudhul ghusli itsnân: an-niyyah wa ta‘mîmul badani bil mâ’."
Artinya: "Rukun mandi junub ada dua, yaitu niat dan meratakan air ke seluruh tubuh."
Dari penjelasan ini, dapat dipahami bahwa mandi junub tetap sah meskipun tidak menggunakan shampo atau sabun, asalkan kedua rukun tersebut terpenuhi—yakni niat dan meratakan air ke seluruh tubuh.
Lafal niat dalam mandi junub adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitul-ghusla lirafil ḫadatsil-akbari minal-jinâbati fardlan lillâhi ta‘ala
"Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."
Dalam madzhab Syafi'i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.
Baca juga: Tata Cara Mandi Wajib Setelah Keluar Mani
Pada saat melaksanakan mandi wajib, seluruh tubuh bagian luar harus terguyur air dengan sempurna, termasuk bagian rambut dan bulu-bulu tubuh.
Untuk area yang berambut atau berbulu, penting agar air tidak hanya mengenai permukaan rambut atau bulu, tetapi juga mengalir sampai ke kulit dan pangkal rambut atau bulu tersebut. Hal ini bertujuan agar tubuh benar-benar bersih dan tidak ada najis yang menempel.
Dalam menjalankan mandi junub, terdapat sejumlah amalan sunah yang dianjurkan agar mandi menjadi lebih sempurna.
Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidâyatul Hidâyah menjelaskan beberapa kesunnahan mandi junub, antara lain:
Disarankan untuk menghindari menyentuh kemaluan secara langsung saat mandi. Jika tidak sengaja tersentuh, dianjurkan untuk berwudhu kembali agar kebersihan tetap terjaga.
Baca juga: Niat Mandi Taubat: Arab, Latin, Arti, dan Tata Caranya
Meskipun tidak wajib, penggunaan shampo bisa membantu menyempurnakan proses pembersihan, khususnya saat mengguyur dan menyela rambut.
Menggunakan shampo dapat mempermudah menjalankan sunnah ini, sekaligus menjadikan rambut lebih bersih dan nyaman.
Hal ini juga sejalan dengan prinsip Islam yang menekankan pentingnya menjaga kebersihan, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
"Kebersihan adalah sebagian dari iman."
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini