Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Baiat Aqabah Pertama dan Kedua: Janji Kesetiaan Penduduk Madinah

Kompas.com - 10/09/2025, 09:36 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Pasca masuk Islamnya 6 orang Madinah saat bertemu dengan Nabi Muhammad SAW, mereka kemudian menyebarkan agama Islam di Madinah. Penduduk Madinah dapat menerima Islam dengan baik hingga beberapa orang masuk Islam.

Setahun kemudian, tepatnya pada tahun ke-12 kenabian, sebanyak 12 penduduk Madinah yang sudah memeluk Islam mengunjungi Mekkah pada musim Haji.

Baca juga: Alasan Penduduk Madinah Menerima Islam dengan Tangan Terbuka

Baiat Aqabah Pertama

Sesampainya di Mekkah, Nabi Muhammad SAW menemui orang-orang Madinah yang melaksanakan ibadah haji. Saat itulah kemudian Nabi Muhammad SAW mengambil sumpah setia pada penduduk Madinah. Peristiwa ini dinamakan Baiat Aqabah yang pertama.

Pada saat itu Nabi Muhammad SAW bersabda: : “Kemarilah dan berbaiatlah kalian kepadaku untuk tidak menyekutukan sesuatupun dengan Allah, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak sendiri, tidak akan berbuat dusta yang kalian ada-adakan antara tangan dan kaki kalian, tidak mendurhakaiku dalam urusan yang baik.

Barangsiapa diantara kalian menepatinya, maka pahalanya ada pada Allah. Barangsiapa mengambil sesuatu dari yang demikian ini, lalu dia disiksa di dunia, maka itu merupakan ampunan dosa baginya.

Dan barangsiapa mengambil sesuatu dari yang demikian itu lalu Allah menutupinya, maka urusannya terserah Allah. Jika menghendaki Dia menyikasanya dan jika menghendaki Dia mengampuninya.”

Baca juga: Kisah Dakwah Nabi Muhammad SAW ke Thaif

Baiat Aqabah Kedua

Pada musim haji tahun ke-13 Nubuwah, penduduk Madinah baik yang sudah menganut agama Islam maupun belum menunaikan ibadah haji ke Mekkah.

Perjalanan itu dimanfaatkan oleh kaum Muslimin Madinah untuk bertemu Nabi Muhammad SAW. Sekitar 75 orang, terdiri dari 73 laki-laki dan 2 orang Perempuan menemui Nabi Muhammad SAW di Aqabah, Mina.

Saat itu Nabi Muhammad SAW pergi bersama Pamannya Abbas bin Abdul Muthalib yang saat itu belum masuk Islam menemui penduduk Madinah.

Sebelum pembicaraan antara Nabi Muhammad SAW dan penduduk Madinah berlangsung, paman Nabi Muhammad SAW, Abbas bin Abdul Muthalib memulai pembicaraan terlebih dahulu.

”Wahai, kaum Khazraj (maksudnya penduduk Madinah), sesungguhnya Muhammad memiliki kedudukan di sisi kami sebagaimana yang sudah kalian ketahui. Kami telah melindunginya dari kaum kami yang satu keyakinan dengan kami tentang dia. Jadi, Muhammad berada dalam penjagaan dan perlindungan kaumnya di daerahnya.

Namun dia lebih memilih bergabung dengan kalian. Jika kalian merasa sanggup memenuhi apa yang kalian janjikan untuknya dan sanggup melindunginya dari orang yang menentangnya, maka terserah kalian. Karena dia berada dalam penjagaan dan perlindungan kaumnya di daerahnya,” tegas Abbas bin Abdul Muthalib.

Meskipun belum masuk Islam, Bani Hasyim sebagai keluarga besar Nabi Muhammad SAW tetap menjaga ikatan kekeluargaan dan kehormatan keluarga sebagaimana tradisi saat itu.

Barra’ bin Ma’rur, perwakilan dari penduduk Madinah menjawab, “Demi Dzat yang telah mengutus dengan Al Haq, sungguh kami akan menjagamu (Nabi Muhammad SAW) dari segala hal yang kami tolak dari kaum, wanita kami.”

Setelah diberikan penjelasan mengenai berbagai hal, baiat pun dilakukan dengan menjabat tangan Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Berbagai Intimidasi Dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah

Nabi Muhammad SAW berkata, “Kalian berbai’at kepadaku untuk selalu mau mendengar dan taat dalam keadaan giat (senang) atau malas (berat), selalu memberikan nafkah dalam keadaan susah atau senang, selalu memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, selalu di jalan Allah dan jangan terpengaruh dengan celaan orang yang mencela, jika aku sudah datang ke (tempat) kalian agar kalian menolongku, melindungiku dari hal-hal yang kalian hindarkan dari diri, istri dan anak-anak kalian. Dan kalian akan mendapatkan surga.”

Setelah baiat tersebut, Rasulullah menunjuk 12 orang untuk menjadi pemimpin bagi kaumnya, mereka adalah:
1. As’ad bin Zurarah
2. Sa’ad bin Rabi’
3. Abdullah bin Rawahah
4. Rafi’ bin Malik
5. Barra’ bin Ma’rur
6. Abdullah bin Amr
7. Ubadah bin Shamit
8. Sa’ad bin Ubadah
9. Mundzir bin Amr
10. Usaid bin Hudhair
11. Sa’ad bin Khaitsamah
12. Rifa’ah bin Abdul Mundzir

Ketika baiat aqabah kedua terlaksana, penduduk Madinah sudah benar-benar siap menerima kedatangan kaum Muslimin Mekkah. Sebulan kemudian terjadilah peristiwa hijrah.

Kaum Muslimin Mekkah mulai berpindah ke Madinah yang lebih kondusif untuk menjalankan agama Islam.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Siapa Berhak atas Hak Asuh Anak Setelah Perceraian? Ini Penjelasan Menurut Islam dan UU
Siapa Berhak atas Hak Asuh Anak Setelah Perceraian? Ini Penjelasan Menurut Islam dan UU
Aktual
Doa Pagi agar Hati Tenang dan Hari Diberkahi, Lengkap dengan 5 Bacaan Dzikir Pendek
Doa Pagi agar Hati Tenang dan Hari Diberkahi, Lengkap dengan 5 Bacaan Dzikir Pendek
Doa dan Niat
Seorang Ibu Pengemudi Ojol Meninggal Saat Jemput Anaknya di Pesantren, Kemenag Beri Santunan
Seorang Ibu Pengemudi Ojol Meninggal Saat Jemput Anaknya di Pesantren, Kemenag Beri Santunan
Aktual
7 Hikmah dan Manfaat Air Hujan dalam Islam
7 Hikmah dan Manfaat Air Hujan dalam Islam
Doa dan Niat
Menag Nasaruddin Umar Hadiri Pertemuan Internasional untuk Perdamaian di Vatikan
Menag Nasaruddin Umar Hadiri Pertemuan Internasional untuk Perdamaian di Vatikan
Aktual
Kemenag Bentuk Satgas untuk Kembangkan Pesantren Ramah Anak
Kemenag Bentuk Satgas untuk Kembangkan Pesantren Ramah Anak
Aktual
Pusat Kajian Islam Asia Tenggara KH Abdurrahman Wahid Mulai Dibangun di Ciganjur, Wujud Amanat Gus Dur
Pusat Kajian Islam Asia Tenggara KH Abdurrahman Wahid Mulai Dibangun di Ciganjur, Wujud Amanat Gus Dur
Aktual
Lindungi Diri dan Keluarga dengan Doa Keselamatan yang Diajarkan Rasulullah SAW
Lindungi Diri dan Keluarga dengan Doa Keselamatan yang Diajarkan Rasulullah SAW
Doa dan Niat
Cara Meminta Maaf kepada Orangtua yang Sudah Meninggal Menurut Islam
Cara Meminta Maaf kepada Orangtua yang Sudah Meninggal Menurut Islam
Doa dan Niat
Cara Mengatasi Gelisah Menurut Islam agar Hati Tenang dan Pikiran Damai
Cara Mengatasi Gelisah Menurut Islam agar Hati Tenang dan Pikiran Damai
Aktual
Kisah Nabi Muhammad SAW Diracun Wanita Yahudi
Kisah Nabi Muhammad SAW Diracun Wanita Yahudi
Doa dan Niat
Tak Hanya Soal Nafsu, Ini Makna Zina yang Dijelaskan Rasulullah SAW dan MUI
Tak Hanya Soal Nafsu, Ini Makna Zina yang Dijelaskan Rasulullah SAW dan MUI
Aktual
Kemenhaj Tegaskan Regulasi Umrah Mandiri Lindungi Jamaah dan Ekosistem Umrah Nasional
Kemenhaj Tegaskan Regulasi Umrah Mandiri Lindungi Jamaah dan Ekosistem Umrah Nasional
Aktual
Prabowo Restui Pembentukan Ditjen Pesantren, Santri Didorong Jadi Pelopor Kemajuan
Prabowo Restui Pembentukan Ditjen Pesantren, Santri Didorong Jadi Pelopor Kemajuan
Aktual
Kemenag Pastikan Transisi Aset dan SDM ke Kementerian Haji Berjalan Lancar
Kemenag Pastikan Transisi Aset dan SDM ke Kementerian Haji Berjalan Lancar
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke