Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Taif Jadi Alternatif Haji, Masa Tinggal Bisa Dipangkas Jadi 35 Hari

Kompas.com, 12 Desember 2025, 21:38 WIB
Khairina

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com-Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji, Muhadjir Effendy, mengungkapkan potensi besar penggunaan Bandara Taif, Arab Saudi, sebagai pintu masuk (entry point) alternatif bagi jemaah haji Indonesia.

Pemanfaatan Bandara Taif ini diproyeksikan dapat memangkas masa tinggal jamaah di Tanah Suci secara signifikan.

Dalam acara Milad Ke-8 Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Jakarta, Jumat (12/12/2025), Muhadjir Effendy menyebutkan bahwa efisiensi masa tinggal jemaah bisa dipotong dari rata-rata 40–42 hari menjadi 30–35 hari.

“Hitungan kami itu bisa proyeksikan (masa tinggal) 30-35 hari. Ada multiplayer effect dan itu bandaranya sejuk,” ujar Muhadjir, dilansir dari Antara.

Baca juga: Batas Akhir Pelunasan Biaya Haji 2026 Tahap 1, Cek Jadwalnya!

Keuntungan Strategis Bandara Taif bagi Jemaah Haji

Penggunaan Bandara Taif dinilai sangat menguntungkan bagi jemaah Indonesia karena beberapa alasan strategis:

1. Memangkas Jarak dan Waktu Tempuh ke Makkah

Bandara Taif berjarak relatif dekat dengan Makkah, yaitu sekitar 70 kilometer. Jarak tempuh ini hanya memerlukan waktu sekitar 47 menit dengan kendaraan, jauh lebih efisien dibandingkan bandara lainnya.

2. Ketersediaan Tempat Miqat yang Ideal

Bandara Taif juga memiliki tempat miqat (batas memulai niat ihram) yang ideal. Muhadjir Effendy menilai lokasi miqat di Taif sangat cocok untuk jemaah Indonesia, menghilangkan kebutuhan untuk berniat ihram di atas pesawat (ancang-ancang).

3. Suasana yang Tidak Padat (Non-Crowded)

Dibandingkan Bandara Internasional King Abdulaziz (KAIA) di Jeddah, Taif memiliki suasana yang jauh lebih tidak padat (non-crowded), yang dapat mempermudah pergerakan dan layanan jamaah.

Baca juga: Presiden Prabowo Telepon MBS Bahas Kelanjutan Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekkah

Tantangan dan Jaminan 10 Slot Penerbangan

Muhadjir Effendy memaparkan bahwa pihaknya telah berkunjung dan berkoordinasi langsung dengan pihak Bandara Taif.

Respons yang didapat adalah lampu hijau, namun dengan batasan kapasitas yang perlu disesuaikan.

Kepala Bandara Taif menyatakan kesiapan, namun hanya dapat memberikan jaminan sebanyak 10 slot penerbangan per hari bagi Indonesia.

Jaminan Slot: 10 slot penerbangan per hari.

Saat ini, terminal internasional Bandara Taif hanya mampu menampung sekitar 500 penumpang, sehingga membutuhkan penyesuaian terkait kapasitas terminal.

Saat ini, Bandara Taif telah melayani 11 maskapai internasional dan domestik, termasuk dari Iran, Mesir, dan Qatar, dan diharapkan Indonesia segera menyusul untuk efisiensi penyelenggaraan haji ke depan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Gambaran Penyesalan Orang-orang yang Ingkar Kepada Allah SWT di Akhirat dalam Al Quran
Gambaran Penyesalan Orang-orang yang Ingkar Kepada Allah SWT di Akhirat dalam Al Quran
Doa dan Niat
Mimpi Buruk dalam Islam: Adab dan Doa agar Hati Tetap Tenang
Mimpi Buruk dalam Islam: Adab dan Doa agar Hati Tetap Tenang
Doa dan Niat
Panduan Lengkap Sholat Tahajud: Niat, Tata Cara, hingga Doa Panjang Rasulullah SAW
Panduan Lengkap Sholat Tahajud: Niat, Tata Cara, hingga Doa Panjang Rasulullah SAW
Aktual
Kemenhaj Arab Saudi Imbau Jemaah Tak Tiduran di Masjid, Ini Alasannya
Kemenhaj Arab Saudi Imbau Jemaah Tak Tiduran di Masjid, Ini Alasannya
Aktual
Kiai Kampung Desak Pemerintah Libatkan Swasta Bersihkan Kayu Gelondongan di Lokasi Bencana
Kiai Kampung Desak Pemerintah Libatkan Swasta Bersihkan Kayu Gelondongan di Lokasi Bencana
Aktual
Bandara Taif Jadi Alternatif Haji, Masa Tinggal Bisa Dipangkas Jadi 35 Hari
Bandara Taif Jadi Alternatif Haji, Masa Tinggal Bisa Dipangkas Jadi 35 Hari
Aktual
Hikmah di Balik Bencana Alam: Panduan Islam Menghadapi Musibah dengan Bijak
Hikmah di Balik Bencana Alam: Panduan Islam Menghadapi Musibah dengan Bijak
Aktual
7 Pelajaran Berharga di Balik Bencana Banjir di Sumatera Menurut Islam
7 Pelajaran Berharga di Balik Bencana Banjir di Sumatera Menurut Islam
Aktual
Hukum Walimah dalam Islam: Wajib atau Sunnah Muakkadah?
Hukum Walimah dalam Islam: Wajib atau Sunnah Muakkadah?
Aktual
Kemenag-BP Taskin Sinergi, Kelola Dana Umat Rp 1200 T Atasi Kemiskinan
Kemenag-BP Taskin Sinergi, Kelola Dana Umat Rp 1200 T Atasi Kemiskinan
Aktual
Batas Akhir Pelunasan Biaya Haji 2026 Tahap 1, Cek Jadwalnya!
Batas Akhir Pelunasan Biaya Haji 2026 Tahap 1, Cek Jadwalnya!
Aktual
Doa Terbaik untuk Pengantin Baru Agar Rumah Tangga Langgeng dan Penuh Berkah
Doa Terbaik untuk Pengantin Baru Agar Rumah Tangga Langgeng dan Penuh Berkah
Doa dan Niat
Doa Agar Hidup Berkah dan Beruntung dalam Segala Urusan
Doa Agar Hidup Berkah dan Beruntung dalam Segala Urusan
Doa dan Niat
Wamenhaj: Manipulasi Kuota Haji Harus Dibersihkan hingga ke Akar
Wamenhaj: Manipulasi Kuota Haji Harus Dibersihkan hingga ke Akar
Aktual
Rekonstruksi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Semoga Tidak Dikorupsi
Rekonstruksi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Semoga Tidak Dikorupsi
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com