Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo di PBB: Indonesia Siap Akui Israel Setelah Palestina Merdeka

Kompas.com, 23 September 2025, 08:55 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong solusi dua negara dalam konflik Palestina-Israel.

Hal itu disampaikan dalam pidatonya di hadapan sidang PBB yang dipimpin bersama oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud.

Forum ini disiarkan langsung oleh kanal YouTube United Nations, Selasa (23/9/2025).

Prabowo menyampaikan penghargaan kepada Perancis dan Arab Saudi atas kepemimpinan mereka dalam memfasilitasi musyawarah penting tersebut. Ia menyoroti tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza, di mana ribuan korban sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, menjadi korban.

Baca juga: Gus Yahya Minta Maaf soal Undangan Tokoh Zionis, Tegaskan Komitmen PBNU untuk Palestina

“Dengan sepenuh hati, kami mengenang tragedi tak terperi yang sedang berlangsung di Gaza. Ribuan nyawa tak berdosa, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, telah terbunuh, kelaparan membayangi. Bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita,” kata Prabowo.

Presiden menegaskan Indonesia mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil dan kembali menekankan pentingnya solusi dua negara sebagai jalan menuju perdamaian.

Menurutnya, hanya solusi tersebut yang dapat menjamin masa depan Palestina dan Israel sekaligus menjaga kredibilitas PBB.

Prabowo menyatakan Indonesia siap mengakui Israel setelah negara itu mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina.

“Setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui negara Israel. Dan kami akan mendukung semua jaminan keamanan Israel,” ujarnya.

Ia menilai Deklarasi New York telah membuka jalan damai menuju penyelesaian yang adil.

“Kenegaraan harus berarti perdamaian. Pengakuan harus berarti peluang nyata menuju perdamaian abadi. Harus ada perdamaian sejati bagi semua pihak,” tegasnya.

Baca juga: MUI Desak OKI Gandeng Negara Barat untuk Akhiri Genosida Israel di Gaza

Prabowo juga mengapresiasi negara-negara yang sudah mengakui Palestina, termasuk Prancis, Kanada, Inggris, dan Portugal. Ia mengajak negara lain segera melakukan hal serupa.

“Pengakuan negara Palestina adalah langkah yang tepat di sisi sejarah yang benar. Sejarah tidak berhenti. Kita harus mengakui Palestina sekarang,” katanya.

Menutup pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan Indonesia siap mengambil bagian aktif dalam misi perdamaian, termasuk dengan menyediakan pasukan penjaga perdamaian jika diperlukan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com