Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Hari Santri 2025 di Tebuireng, Menag Umumkan Eselon I Khusus Pesantren

Kompas.com, 22 September 2025, 19:55 WIB
Khairina

Penulis

KOMPAS.com-Menteri Agama Nasaruddin Umar membuka rangkaian peringatan Hari Santri 2025 di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Senin (22/9/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Menag mengungkap rencana pemerintah membentuk unit eselon I khusus yang menangani pesantren.

“Selama ini pondok pesantren diurus eselon II. Insya Allah, tidak lama lagi akan keluar ketetapan untuk menjadikannya diurus oleh satu eselon I tersendiri,” ujar Nasaruddin.

Baca juga: Menag: Potensi Zakat Indonesia Rp 220 Triliun per Tahun, Baru Terkumpul Rp 41 T

Penguatan Kelembagaan Pesantren

Menurut Menag, pesantren sejak dulu dikenal sebagai lembaga yang mandiri.

“Kemandirian ini tidak boleh hilang. Namun, bukan berarti pemerintah lepas tangan. Buktinya, kita sudah memiliki Undang-Undang Pesantren dan kini sedang memperkuat kelembagaannya,” jelasnya.

Pemilihan Ponpes Tebuireng sebagai lokasi pembukaan Hari Santri 2025 dinilai penuh makna.

“Di sinilah dimulai Resolusi Jihad yang menjadi cikal bakal Hari Santri. Tahun ini kita memperingati satu dasawarsa pengakuan negara terhadap santri,” kata Nasaruddin.

Ia menegaskan, pesantren yang kuat akan menjadi pilar bagi kekuatan bangsa.

Pembukaan Hari Santri 2025 turut dihadiri sejumlah tokoh, antara lain Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi KH Irfan Yusuf, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz, Wakil Ketua PBNU KH Zulfa Mustofa, dan Ketua PP Muhammadiyah KH Saad Ibrahim.

Baca juga: Menag Resmikan UIN Kiai Ageng Muhammad Besari, Satu-satunya Kampus Negeri di Ponorogo

Program untuk Santri

Selain penguatan kelembagaan, pemerintah juga memberikan perhatian pada kesejahteraan santri.

Menag menyebut, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto kini sudah menyasar pondok pesantren.

“Santri tidak hanya harus kuat ilmunya, tetapi juga sehat jasmani dan tercukupi gizinya. Dengan begitu, mereka siap tumbuh sebagai generasi unggul di panggung dunia,” ujarnya.

Hari Santri Bukan Sekadar Seremonial

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Amien Suyitno, menegaskan bahwa Hari Santri tidak sekadar acara tahunan.

“Melalui Hari Santri, kita tegaskan bahwa pesantren bukan hanya lembaga pendidikan tradisional, melainkan pusat pemberdayaan, penguatan moderasi beragama, sekaligus motor kemandirian umat. Karena itu, pembentukan Eselon I khusus pesantren adalah langkah strategis yang penting,” jelasnya.

Suyitno menambahkan, pembukaan Hari Santri 2025 diwarnai tiga agenda utama, yakni Halaqah Kebangsaan bertema Memaknai Ulang Resolusi Jihad: Dari Pesantren untuk Kemaslahatan Bangsa, layanan Cek Kesehatan Gratis di empat pesantren Jombang, serta peninjauan Program Makan Bergizi Gratis di dua pesantren.

Baca juga: Menag Nasaruddin Umar: MBG Program Rahmatan Lilalamiin

Agenda Nasional dan Internasional

Rangkaian Hari Santri 2025 mencakup agenda berskala nasional hingga internasional.

Di antaranya Halaqah Kebangsaan di delapan pesantren, Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI), Gerakan Ekoteologi Pesantren, Expo Kemandirian Pesantren, Pesantren Award, Doa Santri untuk Negeri, Apel Hari Santri pada 22 Oktober, hingga Malam Bakti Santri bersama Presiden RI.

“Seluruh kegiatan ini menegaskan Hari Santri sebagai momentum memperkuat kontribusi pesantren dalam membangun Indonesia yang sehat, berdaya saing, dan berperadaban dunia,” pungkas Suyitno.

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com