KOMPAS.com — Presiden Prabowo Subianto bereaksi cepat usai insiden ambruknya mushalla di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menewaskan puluhan santri.
Ia langsung memerintahkan Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk turun tangan mengecek seluruh bangunan pondok pesantren di Indonesia.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan, instruksi itu disampaikan Presiden Prabowo secara langsung kepada Cak Imin dalam rapat terbatas di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu (5/10/2025) malam.
Baca juga: Korban Tertimpa Reruntuhan Termasuk Syahid Akhirat, Ini Penjelasan dalam Islam
“Presiden memerintahkan Menko Muhaimin dan jajarannya untuk memeriksa sekaligus memperbaiki pondok pesantren resmi yang perlu dicek kekuatan struktur bangunannya,” ujar Teddy.
“Beliau juga menekankan agar para pemilik pondok benar-benar memperhatikan proses renovasi atau pengembangan gedung bila hendak membangun pondoknya,” tambahnya.
Perintah tegas itu, menurut Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, menunjukkan bahwa insiden di Ponpes Al Khoziny menjadi atensi khusus Presiden Prabowo.
“Beliau memonitor terus. Karena itu, Presiden memerintahkan para menteri terkait serta kepala daerah untuk memberi perhatian penuh,” kata Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Minggu.
Prabowo juga meminta dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh bangunan pesantren, terutama dari sisi keamanan dan keselamatan.
“Semua pondok pesantren diharapkan segera didata dan dipastikan keamanannya, baik bangunan maupun infrastrukturnya,” ujarnya.
Peristiwa tragis itu terjadi pada Senin (29/9/2025) sore, ketika ratusan santri tengah melaksanakan shalat berjamaah di lantai tiga mushalla yang sedang direnovasi.
Tiba-tiba, bangunan ambruk dan menimpa para santri di bawahnya.
Hingga Senin (6/10/2025), BNPB mencatat 54 santri meninggal dunia, sementara puluhan lainnya masih terjebak di bawah puing-puing.
Sebanyak 400 lebih petugas SAR terus melakukan evakuasi meski harus berhati-hati karena puing besar berpotensi ambruk kembali.
Deputi Penanganan Darurat BNPB Budi Irawan menyebut proses penyelamatan berlangsung sangat sulit.
“Kondisinya sangat berisiko bagi tim di lapangan,” katanya.
Sementara itu, Basarnas Surabaya melaporkan jumlah korban selamat mencapai 104 orang, termasuk seorang santri yang sebelumnya dikabarkan hilang.
Baca juga: MUI Sampaikan Belasungkawa atas Tragedi Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny
Presiden Prabowo menegaskan agar setiap renovasi dan pembangunan pondok pesantren harus memenuhi standar keamanan. Ia juga meminta pemerintah daerah ikut memastikan hal tersebut berjalan di lapangan.
“Keselamatan para santri adalah prioritas. Jangan sampai insiden seperti di Al Khoziny terulang lagi,” ujar Teddy menyampaikan pesan Presiden.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang