KOMPAS.com-Direktorat Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) Kementerian Agama tengah menyiapkan rancangan standar kompetensi bagi marbot masjid.
Direktur Urais Binsyar Arsad Hidayat menyampaikan hal itu saat membuka Temu Nasional Marbot Masjid Indonesia di Jakarta pada Senin (24/11/2025).
Kegiatan tersebut menghadirkan 34 marbot dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: Doa Masuk dan Keluar Masjid, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, dan Artinya
Arsad menjelaskan standar kompetensi ini disusun agar peran marbot tidak berhenti pada urusan kebersihan dan keamanan masjid.
Standar itu menuntut marbot memiliki kemampuan ibadah, pemahaman fikih, keterampilan operasional teknologi masjid, kecakapan manajerial, serta kapasitas sosial dan digital.
“Ke depan, marbot bukan sekadar pembersih masjid,” kata Arsad, dilansir dari laman Kemenag.
Ia menegaskan marbot perlu siap menjadi badal imam atau badal khatib saat dibutuhkan.
Arsad menilai kesiapan itu hanya mungkin apabila kompetensi ibadah, bacaan Al Quran, dan pengetahuan keagamaan marbot teruji.
Arsad menekankan penguasaan fikih menjadi fondasi penting, terutama terkait taharah dan penanganan najis.
Ia menyebut pemahaman itu menjaga masjid tetap layak dipakai beribadah setiap waktu.
Arsad juga menyoroti kemampuan operasional sebagai kebutuhan yang tidak bisa diabaikan.
Ia mengatakan marbot perlu memahami perangkat masjid mulai dari pengeras suara, kelistrikan, lampu, hingga CCTV.
“Kalau lampu mati, kalau toa mendengung, kalau equalizer bermasalah—yang pertama dicari itu marbot,” ujarnya.
Baca juga: Kemenag: Tak Dilarang Istirahat di Masjid, asal Tertib dan Jaga Kesucian
Arsad menyatakan marbot juga dituntut mampu bekerja secara manajerial.
Ia mencontohkan kebutuhan pencatatan pengeluaran, pelaporan kerusakan fasilitas, dan pengorganisasian kebutuhan masjid.
“Marbot harus bisa mencatat, mengelola, dan melaporkan kebutuhan masjid,” kata Arsad.
Arsad mengingatkan marbot adalah sosok pertama yang ditemui jamaah atau tamu masjid.
Ia meminta marbot membangun keramahan lewat prinsip 3S, yakni senyum, salam, dan sapa.
“Jangan sampai orang datang disambut dengan wajah cuek atau nada tinggi,” pesannya.
Arsad juga mendorong marbot lebih aktif di ruang digital.
Ia menyebut media sosial seperti WhatsApp, Facebook, Instagram, dan TikTok bisa dipakai marbot untuk mengenalkan kegiatan masjid.
“Kegiatan masjid, termasuk program sosial, harus bisa dipublikasikan,” ujarnya.
Arsad berharap Temu Nasional ini membuat marbot pulang membawa empat dimensi kompetensi secara utuh, yakni ubudiyah, operasional, manajerial, serta sosial-digital.
“Mari kita bangun marbot profesional yang menjadi kebanggaan umat,” tutupnya.
Baca juga: 12 Keutamaan Shalat Berjamaah di Masjid
Kepala Subdirektorat Kemasjidan Nurul Badruttamam menekankan peningkatan kapasitas marbot sebagai bagian penting dari penguatan masjid.
Nurul menyampaikan peserta akan menjalani pembinaan intensif selama tiga hari dari berbagai narasumber.
Ia menyebut pembinaan melibatkan Biro Dikmental Pemprov DKI, LTM PBNU, staf khusus Menteri Agama, hingga Wakil Gubernur DKI.
Nurul mengatakan Menteri Agama dijadwalkan hadir pada hari kedua untuk memberikan pengarahan sekaligus menyerahkan hadiah sayembara kaos bertema kemasjidan.
“Kami siap membina dan menguatkan marbot se-Indonesia,” ujarnya.
Nurul juga mengajak peserta aktif mendokumentasikan kegiatan dan membagikannya lewat akun media sosial masing-masing.
“Minimal punya Facebook atau Instagram,” kata Nurul.
Ia berharap langkah digital itu membuat masjid yang dikelola marbot lebih dikenal dan dipercaya masyarakat.
Temu Nasional Marbot Masjid Indonesia menjadi ruang berbagi pengalaman sekaligus penyamaan arah kompetensi marbot di seluruh Indonesia.
Kemenag berharap kegiatan ini menjadi titik awal lahirnya marbot profesional yang mampu menjaga masjid bersih dan aman, terampil mengelola teknologi, komunikatif di ruang publik, serta ramah menyambut jamaah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang