KOMPAS.com - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Said Asrori menegaskan bahwa para kiai sepakat untuk menjaga kepengurusan PBNU tetap utuh hingga Muktamar mendatang.
Kesepakatan itu disampaikan dalam silaturahim alim ulama yang digelar di Gedung PBNU, Jakarta, Minggu malam, di tengah hangatnya isu pemakzulan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
"Kami para kiai telah sepakat kepengurusan PBNU harus selesai sampai satu periode. Semuanya tidak ada pemakzulan, tidak ada pengunduran diri. Kami sepakat begitu. Semua 100 persen ini," ujar Ahmad Said, Senin (24/11/2025).
Baca juga: Gus Ipul Benarkan Pencopotan Charles Taylor, PBNU Minta Kader Tidak Berspekulasi
Dalam pertemuan yang menghadirkan sedikitnya 50 kiai tersebut, muncul pula usulan agar diselenggarakan forum silaturahim yang lebih besar untuk membahas polemik internal PBNU secara lebih komprehensif.
"Semua mengusulkan agar ada silaturahim yang lebih besar di antara para alim, para kiai, dalam rangka islahul (perbaikan)," tambahnya.
Selain itu, para ulama juga mengajak seluruh masyarakat memberikan ruang bagi proses perbaikan itu dengan memperbanyak tafakur dan mujahadah.
"Mari bersama-sama bertafakur, bermujahadah, selalu memohon pertolongan demi kebaikan kita semua. Itu yang paling pokok. Jadi sekali lagi, tidak ada pengunduran dan tidak ada pemaksaan pengunduran diri," tegas Ahmad Said.
Ia menambahkan bahwa susunan kepengurusan PBNU tidak akan berubah hingga Muktamar NU berikutnya karena perubahan hanya dapat dilakukan melalui forum tertinggi organisasi tersebut, sebagaimana diatur dalam AD/ART.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Gus Yahya menegaskan dirinya tidak memiliki niat untuk mundur dari amanah yang diterimanya pada Muktamar Ke-34. Ia menegaskan masa jabatannya berlaku lima tahun dan akan dijalankan hingga tuntas.
"Masa amanah yang saya terima dari Muktamar Ke-34 berlaku selama lima tahun dan akan dijalankan secara penuh," katanya di Surabaya, Minggu dini hari.
Gus Yahya juga memastikan belum menerima surat resmi terkait isu internal yang berkembang, termasuk dokumen yang beredar mengenai permintaan pengunduran dirinya oleh sebagian pihak di struktur PBNU.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyerukan agar seluruh pengurus NU di setiap tingkatan tetap tenang, menjaga kondusivitas, dan tidak terpengaruh kabar yang belum terverifikasi.
Baca juga: Risalah Pemakzulan hingga Penegasan Gus Yahya Tak Mundur dari Ketum PBNU
"Apa yang terjadi saat ini merupakan perkara organisasi biasa yang sedang ditangani oleh jajaran Syuriyah PBNU sesuai mekanisme internal yang berlaku," kata Gus Ipul.
Dengan kesepakatan para ulama ini, dinamika internal PBNU diharapkan mereda dan proses perbaikan dapat berjalan dalam koridor musyawarah, sebagaimana tradisi organisasi para kiai tersebut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang