KOMPAS.com-Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan umat Islam di Indonesia untuk melaksanakan sholat gaib bagi para korban bencana banjir bandang dan longsor dan sejumlah wilayah di Sumatera.
MUI mendoakan agar Allah SWT meringankan beban para korban, menerima amal ibadah mereka, dan menempatkan para syuhada bencana pada derajat yang mulia di sisi-Nya.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI Bidang Penanggulangan Bencana, KH Mabroer MS, menyampaikan seruan tersebut pada Jumat (29/11/2025).
“MUI menyerukan kepada seluruh umat Islam di Indonesia, khususnya, untuk menyelenggarakan sholat gaib secara serentak hari ini, Jumat, baik di mushala, masjid, pondok pesantren, maupun lembaga-lembaga pendidikan yang lain,” kata Kiai Mabroer, dilansir dari laman MUI.
Baca juga: Larangan Merusak Alam dalam Islam: 14 Ayat Alquran dan Fatwa MUI
Ia menjelaskan, sholat gaib menjadi salah satu bentuk solidaritas keagamaan dan empati umat Islam terhadap saudara-saudara yang menjadi korban bencana.
Selain mengajak umat melaksanakan sholat gaib, Kiai Mabroer juga menyerukan agar masyarakat dan lembaga sosial kemasyarakatan menjalin kerja sama erat dengan pemerintah.
Ia menekankan pentingnya koordinasi dan konsolidasi yang baik antara Basarnas, BNPB, TNI, Polri, serta elemen masyarakat lain dalam menangani dampak bencana.
Kerja sama tersebut dinilai krusial dalam proses pencarian korban yang masih hilang, penyediaan dapur umum, pemenuhan kebutuhan peralatan sekolah, serta kebutuhan dasar seperti tempat tidur dan fasilitas mandi.
“Agar supaya para korban yang notabene terputus seluruh aksesnya bisa mendapatkan prioritas, terutama dari pemberian sembako,” ujarnya.
Baca juga: MUI Tegaskan Nikah Siri Sah secara Agama tapi Diharamkan karena Timbulkan Mudarat
Kiai Mabroer menyatakan dukungan terhadap langkah cepat pemerintah pusat dalam mengirimkan bantuan melalui pesawat maupun helikopter ke wilayah terdampak.
Ia juga mengimbau masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan agar terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak berwenang di lapangan.
Tujuannya supaya penyaluran bantuan tidak salah sasaran akibat minimnya informasi serta tantangan akses di daerah bencana.
“Agar supaya semua potensi bantuan bisa terkumpul dan terkoordinasi dengan baik dan sampai ke tujuan dengan benar, jangan sampai kita salah kirim,” kata Kiai Mabroer menegaskan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang