KOMPAS.com-Dalam menghadapi dinamika internal yang terjadi di lingkungan jam'iyyah Nahdlatul Ulama (NU) belakangan ini, para pimpinan badan otonom NU di tingkat pusat memberikan pandangan penting yang bertujuan untuk menjaga persatuan dan memperkokoh keutuhan rumah besar NU.
Badan Otonom NU yang membuat pernyataan adalah Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Pimpinan Pusat Pagar Nusa, Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Dewan Pimpinan Pusat Konfederasi Sarikat Buruh Muslim Indonesia (DPP SARBUMUSI), Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU), Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU), dan Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN)
Pernyataan ini mencakup komitmen bersama untuk menjalankan prinsip-prinsip dasar organisasi serta langkah-langkah yang diambil guna menyelesaikan masalah dengan cara yang bijaksana.
Baca juga: Kader Muda NU Desak Hentikan Kesewenang-wenangan di PBNU, Tegaskan Ketaatan pada Kiai Sepuh
Dalam rilis yang diterima KOMPAS.com, Jumat (5/12/2025), pimpinan badan otonom NU menegaskan komitmen yang kuat untuk menjaga persatuan jam'iyyah. Nilai-nilai tawasuth (moderat), tawazun (keseimbangan), tasamuh (toleransi), dan i’tidal (keadilan) dijadikan landasan utama dalam menjaga kebersamaan umat NU.
Komitmen ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antar sesama anggota dan menjaga keharmonisan organisasi yang lebih luas.
Para pimpinan badan otonom NU meminta agar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan seluruh pihak terkait segera mengadakan musyawarah yang jernih, tenang, dan terbuka.
Hal ini bertujuan untuk mencari solusi yang terbaik dan menghasilkan keputusan yang bijaksana demi kepentingan jam'iyyah dan jama'ah NU. Musyawarah ini menjadi penting agar setiap masalah dapat diselesaikan dengan penuh pertimbangan dan tanpa menimbulkan perpecahan.
Baca juga: Kiai dan Santri Istighosah di Surabaya, Doakan NU Segera Berbenah
Pimpinan badan otonom NU juga memberikan apresiasi tinggi atas upaya silaturahmi dan dialog yang dipimpin oleh para masyayikh, kiai sepuh, dan ibu nyai. Dialog ini dipandang sebagai langkah mulia dalam menjaga ukhuwah nahdliyah dan memperkuat keutuhan jam'iyyah. Selain itu, mereka mendorong adanya tabayyun (klarifikasi) agar setiap perbedaan dapat diselesaikan dengan cara yang damai dan penuh hikmah.
Organisasi ini berkomitmen untuk menjaga marwah NU dengan menegakkan adab dan mengedepankan akhlak yang baik dalam setiap tindakan. Pimpinan NU menegaskan pentingnya menghindari ucapan atau tindakan yang dapat memicu kegaduhan, baik di dalam organisasi maupun di ruang publik, guna menjaga keharmonisan yang ada.
Pimpinan badan otonom NU berharap agar kepemimpinan PBNU senantiasa menjadi teladan dalam menjaga harmoni kehidupan organisasi dan mengutamakan kemaslahatan umat. Pimpinan NU meminta agar PBNU terus memperlihatkan kepemimpinan yang bijaksana dan penuh perhatian terhadap kepentingan umat.
Pimpinan badan otonom NU di semua tingkatan diminta untuk tetap fokus dalam menjalankan program kerja yang telah ditetapkan. Selain itu, mereka juga diminta untuk memperkuat koordinasi dengan pengurus pusat dan terus memperkokoh khidmah (pengabdian) kepada Nahdlatul Ulama dan masyarakat.
Baca juga: Ajak Selesaikan Konflik PBNU lewat Muktamar, Gus Yahya: Mari Jaga Keutuhan NU
Dalam menghadapi persoalan ini, pimpinan badan otonom NU mengajak seluruh pimpinan pondok pesantren, mursyid, serta pimpinan NU dan badan otonom di berbagai tingkatan untuk meningkatkan dzikir, doa, istighotsah, dan munajat kepada Allah SWT. Dengan doa yang tulus, mereka berharap diberikan taufik dan hidayah untuk mengatasi permasalahan dengan hikmah dan kejernihan hati.
Pimpinan badan otonom NU mengharapkan agar Allah SWT membimbing setiap langkah mereka menuju kemaslahatan dan keutuhan jam'iyyah.
Dengan kejernihan hati, mereka berharap setiap ikhtiar yang dilakukan akan membawa kebaikan bagi umat, menjaga ukhuwah nahdliyah, serta memperkokoh keberadaan NU di tengah-tengah masyarakat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang