Niat Sholat Ashar Sendiri dan Berjamaah Lengkap dengan Keutamaannya

KOMPAS.com - Sholat ashar wajib dikerjakan oleh kaum muslim sebagai bagian dari sholat lima waktu. Salah satu yang patut diperhatikan adalah bacaan niat sholat ashar untuk membedakannya dengan sholat wajib lainnya.

Meskipun tidak ada lafadz khusus niat yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, namun para ulama telah memberikan contoh lafadz niat agar lebih mudah bagi umat muslim dalam menata niat.

Untuk lebih jelasnya, berikut bacaan niat sholat ashar beserta keutamaannya.

Baca juga: Niat Sholat Wajib 5 Waktu Sendiri dan Berjamaah: Arab, Latin, dan Arti

Niat Sholat Ashar

Sholat ashar dapat dikerjakan sendiri maupun berjamaah, baik sebagai imam ataupun makmum.

Niat Sholat Ashar Sendiri

Arab:

أصَلِّي فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin:

Ushalli fardhal 'ashri arba'a raka'aatin lillaahi Ta'aala.

Artinya:

Saya niat salat asar 4 rakaat karena Allah Ta'ala.

Niat Sholat Ashar sebagai Imam

Arab:

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ اِمَامًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin:

Ushollii fardhol ‘ashri arba’a roka'aatin imaaman lillaahi ta'aala.

Artinya:

Aku niat salat fardhu ashar empat rakaat menjadi imam karena Allah Ta'ala.

Niat Sholat Ashar sebagai Makmum

Arab:

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin:

Ushollii fardhol ‘ashri arba’a roka'aatin ma'muuman lillaahi ta'aala.

Artinya:

Aku niat salat fardhu ashar empat rakaat menjadi makmum karena Allah Ta'ala.

Baca juga: Niat Sholat Dzuhur Sendiri dan Berjamaah: Arab, Latin, dan Artinya

Waktu Sholat Ashar

Waktu sholat ashar dimulai sejak bayangan suatu benda sama panjangnya dengan benda tersebut dan berakhir ketika matahari terbenam atau memasuki waktu Maghrib.

Meskipun waktu ashar cukup panjang, namun yang paling utama adalah mengerjakan di awal waktu.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, amalan apakah yang paling utama?. Beliau pun menjawab, 'Shalat di awal waktunya'.” (H.R. Abu Daud).

Keutamaan Sholat Ashar

Sholat ashar disebutkan dalam Al Quran dan disebut sebagai sholat wustho. Allah memerintahkan untuk menjaga sholat ashar.

“Peliharalah semua sholat(mu), dan (peliharalah) shalat wustho. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” (Q.S. Al Baqarah: 238).

Mendapat Pahala 2 Kali Lipat

Barangsiapa yang bisa menjaga sholat ashar, Allah akan memberikan pahala dua kali lipat.

“Sesungguhnya shalat ini (shalat ashar) pernah diwajibkan kepada umat sebelum kalian, namun mereka menyia-nyiakannya. Barangsiapa yang menjaga shalat ini, maka baginya pahala dua kali lipat. Dan tidak ada shalat setelahnya sampai terbitnya syahid (yaitu bintang).’” (H.R. Muslim).

Tidak akan Masuk Neraka

Selain itu, orang yang bisa menjaga sholat ashar juga akan dijauhkan dari neraka.
“Tidak akan masuk neraka seorang pun yang mengerjakan shalat sebelum matahari terbit (sholat subuh) dan sebelum matahari terbenam (sholat ashar)” (H.R. Muslim).

Baca juga: Niat Sholat Taubat dan Tata Caranya Sesuai Sunnah Nabi

Kerugian Bagi yang Menunda atau Meninggalkan Sholat Ashar

Orang yang menunda sholat ashar hingga matahari hampir terbenam maka digolongkan sebagai orang-orang munafik.

“Itulah shalatnya orang munafik, (yaitu)duduk mengamati matahari. Hingga ketika matahari berada di antara dua tanduk setan ( yaitu ketika hampir tenggelam), dia pun berdiri (untuk mengerjakan shalat ashar) empat raka’at (secara cepat) seperti patukan ayam. Dia tidak berdzikir untuk mengingat Allah, kecuali hanya sedikit saja.” (H.R. Muslim).

Sementara orang yang meninggalkan sholat ashar, ia bagaikan kehilangan harta dan keluarga.

“Orang yang terlewat (tidak mengerjakan) shalat ashar, seolah-olah dia telah kehilangan keluarga dan hartanya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Perbedaan Pahala Sholat Sendiri dan Berjamaah

Sholat berjamaah mempunyai keutamaan dibandingkan sholat sendiri dalam hal pahala. Sholat berjamaah akan diganjar pahala 27 kali lipat dibandingkan dengan sholat sendiri.

“Sholat berjamaah lebih utama daripada sholat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.” (H.R. Bukhari dan Muslim).