KOMPAS.com - Keimanan seseorang akan senantiasa mendapatkan ujian selama masih berada di dunia. Semakin tinggi keimanan seseorang, semakin tinggi pula ujiannya. Hal ini disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya.
Suatu saat, ada seorang sahabat yang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW siapa orang yang paling berat ujiannya. Nabi Muhammad SAW kemudian menjawab:
Baca juga: Kisah Tsabit bin Ibrahim: Tidak Mau Memakan Barang Haram Sedikitpun
الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
Artinya: “Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” (H.R. At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad Darimi, dan Ahmad).
Berdasarkan hadits di atas, ada sebuah kisah bagaimana seorang ahli ibadah mendapat ujian yang cukup berat, yaitu keinginan untuk berzina. Berikut ini kisah lengkapnya.
Pada zaman dahulu, ada seorang ahli ibadah (Abid) dari kalangan Bani Israel. Suatu hari Si Abid lewat depan rumah seorang pelacur yang sangat cantik.
Ia berusaha sekuat tenaga untuk tidak tergoda dengan terus berdoa kepada Allah. Namun apalah daya, dorongan nafsunya berhasil menggoyahkan keteguhannya.
Baca juga: Kisah Penggembala Kambing yang Jujur dan Telah Mencapai Derajat Ihsan
Untuk bisa mendapatkan pelayanan dari pelacur tersebut, setiap orang harus membayar biaya yang cukup mahal. Karena sudah terlanjur jatuh hati pada pelacur tersebut, Si Abid berusaha keras mencari uang untuk bisa bermesraan dengan sang pelacur.
Singkat cerita, Si Abid berhasil mengumpulkan uang. Ia pun bergegas ke rumah pelacur tersebut. Uang diserahkan, Si Abid segera masuk ke sebuah ruangan di mana sang pelacur sudah menunggunya.
Ketika mendapat giliran untuk berzina dengan pelacur tersebut, bukannya merasa gembira karena keinginan nafsunya hampir bisa terpuaskan, justru Si Abid menggigil ketakutan.
Sang pelacur heran dan bertanya apa yang terjadi. Si Abid menjawab bahwa ia takut kepada Allah. Ia meminta ijin untuk bisa keluar dari kamar tersebut.
Kesempatan yang sudah dinantikan beberapa waktu dibuang begitu saja. Di detik-detik terakhir, Si Abid berhasil mengalahkan hawa nafsunya. Keteguhan imannya benar-benar teruji disini.
Hal itu membuat si pelacur terperangah. Baru kali ini ia mendapat pelanggan yang seperti itu. Akhirnya sang pelacur mengijinkan Si Abid keluar tanpa melakukan apapun.
Dengan peristiwa tersebut, si pelacur akhirnya bertaubat. Bisa jadi apa yang dialami si Abid merupakan jalan yang diberikan Allah untuk membuat taubat sang pelacur.
Keteguhan iman si Abid membawa kebaikan meski sempat tergoyahkan. Namun kokohnya iman tetap bisa membentengi diri ketika ada kesempatan untuk berbuat maksiat.
Baca juga: Kisah Abu Bakar Ash Shiddiq Dicaci Maki Orang Badui: Jangan Membalas Cacian
Dari kisah di atas, dapat diambil pelajaran bahwa seorang ahli ibadah dapat juga tergoda oleh hawa nafsunya. Namun ketika terbuka kesempatan untuk melakukan maksiat, Allah memberikan petunjuk sehingga tidak jadi melaksanakan hal tersebut.
Kondisi ini hampir sama dengan yang dialami Nabi Yusuf AS.
وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِۦ ۖ وَهَمَّ بِهَا لَوْلَآ أَن رَّءَا بُرْهَٰنَ رَبِّهِۦ ۚ كَذَٰلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ ٱلسُّوٓءَ وَٱلْفَحْشَآءَ ۚ إِنَّهُۥ مِنْ عِبَادِنَا ٱلْمُخْلَصِينَ
Artinya: "Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan zina) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih." (Q.S. Yusuf: 24)
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini