KOMPAS.com-Hari Jumat merupakan hari istimewa bagi umat Islam. Dalam Islam, hari ini disebut sayyidul ayyam atau penghulu segala hari karena memiliki banyak keutamaan dan keberkahan.
Umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan pada hari ini untuk meraih pahala berlipat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca juga: Keutamaan Membaca Shalawat Pada Hari Jumat
Berikut 8 amalan utama yang disunnahkan pada hari Jumat, dilansir dari laman BPKH:
Membaca shalawat merupakan amalan yang sangat dianjurkan di hari Jumat. Rasulullah SAW bersabda:
“Perbanyaklah kalian membaca shalawat kepadaku di setiap hari Jumat. Sesungguhnya shalawat umatku ditayangkan kepadaku pada setiap hari Jumat. Barangsiapa yang paling banyak membawa shalawat kepadaku, maka ia paling dekat kedudukannya dariku.”
(HR. Baihaqi)
Amalan ini dapat dilakukan kapan saja, baik setelah sholat, saat bekerja, maupun dalam perjalanan.
Rasulullah SAW juga menganjurkan membaca Surat Al-Kahfi di hari Jumat.
“Barangsiapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka akan terpancar cahaya baginya di antara dua Jumat.”
(HR. Al-Baihaqi)
Membaca surat ini dipercaya membawa perlindungan dari fitnah dunia dan memperkuat keimanan.
Rasulullah SAW mencontohkan membaca Surah As-Sajdah pada rakaat pertama dan Surah Al-Insan pada rakaat kedua dalam sholat Subuh di hari Jumat.
“Nabi SAW biasa membaca pada sholat Subuh hari Jumat Surah As-Sajdah pada rakaat pertama dan Surah Al-Insan pada rakaat kedua.”
(HR. Muslim, No. 880)
Amalan ini menjadi bentuk mengikuti sunnah Nabi sekaligus memperkaya ibadah di awal hari Jumat.
Baca juga: Asal Usul Adzan Dua Kali Pada Shalat Jumat
Bagi laki-laki, sholat Jumat adalah kewajiban utama di hari Jumat. Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ٩
yâ ayyuhalladzîna âmanû idzâ nûdiya lish-shalâti miy yaumil-jumu‘ati fas‘au ilâ dzikrillâhi wa dzarul baî‘, dzâlikum khairul lakum ing kuntum ta‘lamûn
"Wahai orang-orang yang beriman, apabila (seruan) untuk melaksanakan sholat pada hari Jumat telah dikumandangkan, segeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."(QS. Al Jumu'ah ayat 9)
Sholat Jumat menjadi momen untuk memperkuat ukhuwah dan meningkatkan keimanan bersama umat Islam lainnya.
Hari Jumat memiliki waktu mustajab untuk berdoa. Rasulullah SAW bersabda:
“Pada hari Jumat terdapat suatu waktu di mana tidaklah seorang hamba Muslim yang berdiri melaksanakan sholat lalu memohon sesuatu kepada Allah, kecuali Allah akan memberikannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Waktu mustajab ini disebut terjadi antara waktu Ashar hingga Maghrib.
Mandi sebelum berangkat sholat Jumat termasuk sunnah yang sangat dianjurkan bagi laki-laki. Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila salah seorang di antara kalian menghadiri salat Jumat, maka hendaklah ia mandi.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Selain menjaga kebersihan, mandi Jumat juga melambangkan kesiapan fisik dan spiritual dalam beribadah.
Memperbanyak dzikir dan istighfar di hari Jumat dapat menenangkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah. Dalam Al-Qur’an disebutkan:
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِࣖ ١٥٢
fadzkurûnî adzkurkum wasykurû lî wa lâ takfurûn
Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.
Dzikir seperti tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir dapat dilakukan kapan saja sepanjang hari.
Baca juga: Pahala Berangkat Shalat Jumat Lebih Awal
Bersedekah di hari Jumat memiliki keutamaan besar karena setiap amalan di hari ini dilipatgandakan pahalanya. Allah berfirman:
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ٢٦١
matsalulladzîna yunfiqûna amwâlahum fî sabîlillâhi kamatsali ḫabbatin ambatat sab‘a sanâbila fî kulli sumbulatim mi'atu ḫabbah, wallâhu yudlâ‘ifu limay yasyâ', wallâhu wâsi‘un ‘alîm
Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.
Sedekah dapat berupa uang, makanan, atau bantuan lainnya yang memberi manfaat bagi sesama.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang