KOMPAS.com – Dalam tradisi Islam, Ayat Seribu Dinar dikenal sebagai salah satu bacaan yang diyakini membawa keberkahan, terutama dalam hal kemudahan urusan dan kecukupan rezeki.
Disebut Ayat Seribu Dinar karena kisahnya berawal dari seorang pedagang yang bermimpi bertemu Nabi Khidir AS.
Dalam mimpi itu, Nabi Khidir memintanya untuk bersedekah sebanyak seribu dinar emas kepada fakir miskin. Setelah itu, Nabi Khidir kembali datang dan mengajarkan beberapa ayat suci untuk diamalkan.
Baca juga: Doa Hari Pahlawan 2025: Arab, Latin dan Terjemahannya
Pedagang tersebut pun rutin membaca ayat tersebut. Suatu hari, saat ia berlayar membawa hartanya, kapal yang ditumpangi hancur diterpa badai.
Namun, ia menjadi satu-satunya orang yang selamat—bersama harta bendanya. Sejak itulah ayat itu disebut Ayat Seribu Dinar, karena berasal dari kisah sedekah seribu dinar yang menjadi awal datangnya keberkahan.
Bacaan Ayat Seribu Dinar terdapat dalam Surah At-Talaq ayat 2 bagian akhir dan ayat 3:
Arab:
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ ٢ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Latin:
Wa may yattaqillāha yaj‘al lahū makhraja. Wa yarzuq-hu min ḥaythu lā yaḥtasib. Wa may yatawakkal ‘alallāhi fahuwa ḥasbuh, innallāha bālighu amrih, qad ja‘alallāhu likulli syai’in qadrah.
Terjemahan:
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah telah menetapkan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
(QS. At-Talaq: 2–3)
Setiap orang tentu menghadapi berbagai persoalan hidup. Ayat Seribu Dinar menjadi pengingat bahwa Allah akan memberikan jalan keluar bagi orang yang bertakwa. Seperti ditegaskan dalam firman-Nya:
“…Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya, sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
(QS. At-Talaq: 3)
Dengan membacanya secara rutin dan penuh keyakinan, hati akan lebih tenang, pikiran jernih, dan segala urusan terasa lebih mudah dijalani.
Rezeki tidak selalu berupa harta, tetapi juga keberkahan dalam hidup. Dalam hadis riwayat Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda kepada Abu Dzar:
“Wahai Abu Dzar, aku akan memberitahumu tentang suatu ayat yang jika seluruh manusia mengamalkannya, niscaya mereka akan tercukupi.”
(Kemudian Nabi membaca: ‘Wa may yattaqillāha yaj‘al lahū makhraja…’)
Ayat ini mengajarkan bahwa ketakwaan dan tawakal adalah kunci kecukupan rezeki.
Mengamalkan Ayat Seribu Dinar tidak sekadar membaca, tetapi juga memahami maknanya dan menghayati nilai ketakwaan serta tawakal kepada Allah.
Beberapa waktu yang dianjurkan untuk mengamalkannya antara lain:
Selain itu, sebagian ulama menyarankan mengiringi bacaan dengan doa berikut ini:
Arab:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِسْمِكَ يَا فَتَّاحُ يَا رَزَّاقُ يَا كَرِيمُ يَا غَنِي يَا كَافِي يَا بَسِيطُ
Latin:
Allāhumma innī as’aluka bismika yā Fattāḥ, yā Razzāq, yā Karīm, yā Ghanī, yā Kāfī, yā Basīṭ.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan nama-Mu, wahai Yang Maha Membuka, Maha Pemberi Rezeki, Maha Pemurah, Maha Kaya, Maha Pencukup, dan Maha Melapangkan.”
Baca juga: Doa dan Tuntunan Rasulullah SAW Saat Mengalami Mimpi Buruk
Dengan istiqamah membaca dan mengamalkan Ayat Seribu Dinar, diharapkan Allah SWT senantiasa memberikan kelapangan rezeki, ketenangan hati, dan kemudahan dalam setiap langkah kehidupan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang