Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan Muhammadiyah: Seruan Dialog dan Kedamaian Usai Aksi Massa di Jakarta

Kompas.com - 29/08/2025, 19:56 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengeluarkan pernyataan resmi terkait aksi massa yang disertai kekerasan di Jakarta dan sejumlah daerah pada Kamis (28/8/2025) malam.

Dalam pernyataan bernomor 20/PER/I.0/I/2025, Muhammadiyah menyampaikan duka cita atas meninggalnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online (ojol) yang menjadi korban dalam aksi unjuk rasa di Jakarta.

"Semoga almarhum mendapat balasan terbaik di sisi Allah SWT, sementara keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran, memperoleh keadilan yang semestinya, serta tersantuni dengan sebaik-baiknya," demikian Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir dalam pernyataan tertulis, Jumat (29/8/2025).

Baca juga: Rais Aam PBNU Minta Semua Pihak Hindari Provokasi Usai Meninggalnya Affan

Haedar berharap korban luka-luka akibat unjuk rasa segera pulih dan menyampaikan empati kepada para pengemudi ojol yang menuntut keadilan untuk almarhum Affan.

Muhammadiyah tersebut menekankan pentingnya semua pihak untuk menahan diri dan menghentikan segala bentuk kekerasan yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa.

"Bangsa Indonesia harus mengutamakan kepentingan bersama sebagai modal membangun negara yang maju, berdaulat, bermartabat, adil, makmur, dan sejahtera," lanjut Haedar.

Muhammadiyah menyerukan agar solusi atas masalah bangsa dicari melalui dialog dan musyawarah dengan sikap penuh keseksamaan.

Baca juga: Menag Doakan Affan Kurniawan sebagai Syuhada, Sampaikan Duka Mendalam

Butuh keteladanan dari pemimpin

PP Muhammadiyah juga meminta para elit politik, pejabat negara, dan anggota legislatif untuk lebih sensitif terhadap aspirasi masyarakat dengan perilaku santun dan penuh kepedulian.

"Publik membutuhkan keteladanan dari para pemimpin, terutama wakil rakyat yang telah diberikan mandat dengan tulus," kata Haedar.

Dalam pernyataannya, Muhammadiyah mendukung komitmen Kapolri untuk mengusut tuntas penyebab meninggalnya Affan Kurniawan yang diduga akibat tindakan berlebihan aparat di lapangan.

Aparat keamanan diminta lebih mengutamakan pendekatan persuasif dan dialog, serta menghindari penggunaan kekerasan dalam menangani aksi massa.

Baca juga: PBNU Minta Pemerintah Ambil Kebijakan Tepat Redam Ketegangan usai Ojol Affan Meninggal

Tidak terprovokasi

Muhammadiyah juga mengimbau masyarakat, khususnya peserta unjuk rasa, agar menjaga ketertiban, tidak terprovokasi isu destruktif, serta berhati-hati terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya di media sosial.

Masyarakat diminta arif dan cerdas dalam menyikapi informasi dengan cara melakukan klarifikasi kepada pihak berwenang atau tokoh panutan.

Selain itu, Muhammadiyah menyampaikan keyakinannya bahwa Presiden Prabowo Subianto akan mendengar aspirasi publik dan berpihak pada masyarakat kelas bawah melalui berbagai perbaikan kebijakan.

"Negeri ini memerlukan soliditas dan persatuan yang kokoh di tengah agenda nasional yang berat dan situasi dunia yang penuh ketidakpastian," kata Haedar.

Pernyataan tersebut juga menegaskan bahwa Indonesia telah dikaruniai kedamaian dan stabilitas nasional yang baik, sementara banyak negara lain dilanda konflik dan peperangan.

Muhammadiyah mengajak seluruh rakyat untuk menjaga kondisi positif itu demi kelangsungan Indonesia Raya yang bersatu, berdaulat, dan sejahtera, sesuai semangat 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Dalil Wajibnya Shalat Berjamaah di Masjid Bagi Laki-laki
Dalil Wajibnya Shalat Berjamaah di Masjid Bagi Laki-laki
Doa dan Niat
4 Kalimat yang Paling Dicintai Allah SWT dan Keutamaannya bagi Umat Islam
4 Kalimat yang Paling Dicintai Allah SWT dan Keutamaannya bagi Umat Islam
Doa dan Niat
Astronom Uni Emirat Arab Perkirakan Ramadhan 2026 Dimulai 19 Februari, Idul Fitri 20 Maret
Astronom Uni Emirat Arab Perkirakan Ramadhan 2026 Dimulai 19 Februari, Idul Fitri 20 Maret
Aktual
Doa Setelah Sholat Taubat dan Artinya, Lengkap dengan Bacaan Arab dan Latin
Doa Setelah Sholat Taubat dan Artinya, Lengkap dengan Bacaan Arab dan Latin
Doa dan Niat
Ketentuan Dalam Bersedekah agar Diterima dan Membawa Berkah
Ketentuan Dalam Bersedekah agar Diterima dan Membawa Berkah
Doa dan Niat
Keutamaan Berniat Melakukan Kebaikan Meskipun Tidak Terlaksana
Keutamaan Berniat Melakukan Kebaikan Meskipun Tidak Terlaksana
Doa dan Niat
Menag Gagas Lembaga Pemberdayaan Dana Umat, Potensi Dana Capai Rp 1.000 Triliun per Tahun
Menag Gagas Lembaga Pemberdayaan Dana Umat, Potensi Dana Capai Rp 1.000 Triliun per Tahun
Aktual
Definisi dan Batasan Anak Yatim Lengkap dengan Keutamaan Menyantuninya
Definisi dan Batasan Anak Yatim Lengkap dengan Keutamaan Menyantuninya
Doa dan Niat
Wasekjen PBNU Rahmat Pulungan Soroti Kinerja Danantara
Wasekjen PBNU Rahmat Pulungan Soroti Kinerja Danantara
Aktual
Siapa Ahli Waris yang Berhak Mendapat Dua Pertiga Bagian Menurut Islam?
Siapa Ahli Waris yang Berhak Mendapat Dua Pertiga Bagian Menurut Islam?
Aktual
Mengenal 4 Mazhab Fikih dalam Islam
Mengenal 4 Mazhab Fikih dalam Islam
Doa dan Niat
Gus Yahya: Pengasuh Al Khoziny Bangun Pesantren dari Tabungan Pribadi
Gus Yahya: Pengasuh Al Khoziny Bangun Pesantren dari Tabungan Pribadi
Aktual
Bahaya Meninggalkan Shalat Fardhu, Tidak Selamat Dunia Akhirat
Bahaya Meninggalkan Shalat Fardhu, Tidak Selamat Dunia Akhirat
Doa dan Niat
Andre Taulany Siap Beri Nafkah Mut’ah dan Iddah Rp 1 Miliar untuk Erin Wartia, Apa Artinya?
Andre Taulany Siap Beri Nafkah Mut’ah dan Iddah Rp 1 Miliar untuk Erin Wartia, Apa Artinya?
Aktual
Selain dalam Betawi, Al-Qur’an juga Diterjemahkan ke Bahasa Makassar
Selain dalam Betawi, Al-Qur’an juga Diterjemahkan ke Bahasa Makassar
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke