Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammadiyah Serukan Semua Pihak Tahan Diri dan Hentikan Kekerasan

Kompas.com - 30/08/2025, 20:26 WIB
Farid Assifa

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengeluarkan pernyataan resmi yang meminta semua pihak untuk menahan diri dan menghentikan segala bentuk kekerasan.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dalam pernyataan yang dirilis pada Sabtu (30/8) menyusul insiden yang menewaskan Affan Kurniawan dalam aksi unjuk rasa di Jakarta pada Kamis (28/8).

Haedar Nashir menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya Affan dan berharap agar para korban yang mengalami luka-luka dalam aksi tersebut segera pulih.

"Kami juga ikut berempati kepada para pengemudi ojek online (ojol) yang menuntut keadilan untuk almarhum Affan," ujarnya, Sabtu (30/8/2025).

Baca juga: Lazisnu PBNU Beri Santunan Duka untuk Keluarga Affan Kurniawan

Dalam pernyataan yang ditandatangani oleh Haedar Nashir dan Sekretaris Umum Abdul Mu’ti, Muhammadiyah menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Semua pihak hendaknya mengutamakan kepentingan bangsa dan negara sebagai fondasi dan modal membangun Indonesia yang maju, berdaulat, bermartabat, adil, makmur, dan sejahtera," kata Haedar.

Dia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencari solusi atas permasalahan bangsa melalui dialog dan musyawarah.

"Agar para elite politik, para pejabat negara, anggota legislatif, dan para pengambil kebijakan lebih sensitif terhadap aspirasi masyarakat dengan perilaku yang santun, kesederhanaan, dan kepedulian yang tinggi kepada masyarakat," tambahnya.

Muhammadiyah juga menyatakan dukungan terhadap komitmen Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas insiden yang menimpa mendiang Affan, yang disebabkan oleh tindakan berlebihan aparat kepolisian.

"Aparatur keamanan diharapkan lebih mengutamakan cara dan pendekatan yang persuasif dengan dialog dan cara-cara non-kekerasan sebagai wujud dari sikap kepolisian untuk masyarakat," tegas Haedar.

Dia mengimbau seluruh lapisan masyarakat, terutama peserta aksi unjuk rasa, untuk menjaga ketertiban dan keamanan dalam menyampaikan pendapat.

"Kita semua harus menahan diri dan bersikap bijak, jangan terprovokasi isu-isu yang bersifat destruktif dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, khususnya yang berasal dari media sosial yang tidak jelas sumbernya," tuturnya.

PP Muhammadiyah juga meminta masyarakat agar arif dan cerdas dalam menyikapi informasi, serta melakukan klarifikasi kepada pihak berwenang atau tokoh panutan.

"Kami percaya pada komitmen Bapak Presiden Prabowo untuk mendengar aspirasi publik dan berpihak kepada kepentingan masyarakat kelas bawah dengan melakukan perbaikan di berbagai sektor sebagai perwujudan menjalankan amanat konstitusi," jelasnya.

Baca juga: NU Jatim Imbau Pemerintah-DPR Terbuka Terima Masukan dari Masyarakat

Haedar Nashir mengingatkan bahwa Indonesia telah menikmati kedamaian dan stabilitas nasional yang baik, sementara banyak negara lain terjebak dalam konflik politik dan peperangan.

"Mari kita jaga kondisi yang positif ini demi kelangsungan Indonesia Raya yang bersatu berdaulat, rakyat sejahtera, dan Indonesia maju sebagaimana spirit 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia," tutupnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Astronom Uni Emirat Arab Perkirakan Ramadhan 2026 Dimulai 19 Februari, Idul Fitri 20 Maret
Astronom Uni Emirat Arab Perkirakan Ramadhan 2026 Dimulai 19 Februari, Idul Fitri 20 Maret
Aktual
Doa Setelah Sholat Taubat dan Artinya, Lengkap dengan Bacaan Arab dan Latin
Doa Setelah Sholat Taubat dan Artinya, Lengkap dengan Bacaan Arab dan Latin
Doa dan Niat
Ketentuan Dalam Bersedekah agar Diterima dan Membawa Berkah
Ketentuan Dalam Bersedekah agar Diterima dan Membawa Berkah
Doa dan Niat
Keutamaan Berniat Melakukan Kebaikan Meskipun Tidak Terlaksana
Keutamaan Berniat Melakukan Kebaikan Meskipun Tidak Terlaksana
Doa dan Niat
Menag Gagas Lembaga Pemberdayaan Dana Umat, Potensi Dana Capai Rp 1.000 Triliun per Tahun
Menag Gagas Lembaga Pemberdayaan Dana Umat, Potensi Dana Capai Rp 1.000 Triliun per Tahun
Aktual
Definisi dan Batasan Anak Yatim Lengkap dengan Keutamaan Menyantuninya
Definisi dan Batasan Anak Yatim Lengkap dengan Keutamaan Menyantuninya
Doa dan Niat
Wasekjen PBNU Rahmat Pulungan Soroti Kinerja Danantara
Wasekjen PBNU Rahmat Pulungan Soroti Kinerja Danantara
Aktual
Siapa Ahli Waris yang Berhak Mendapat Dua Pertiga Bagian Menurut Islam?
Siapa Ahli Waris yang Berhak Mendapat Dua Pertiga Bagian Menurut Islam?
Aktual
Mengenal 4 Mazhab Fikih dalam Islam
Mengenal 4 Mazhab Fikih dalam Islam
Doa dan Niat
Gus Yahya: Pengasuh Al Khoziny Bangun Pesantren dari Tabungan Pribadi
Gus Yahya: Pengasuh Al Khoziny Bangun Pesantren dari Tabungan Pribadi
Aktual
Bahaya Meninggalkan Shalat Fardhu, Tidak Selamat Dunia Akhirat
Bahaya Meninggalkan Shalat Fardhu, Tidak Selamat Dunia Akhirat
Doa dan Niat
Andre Taulany Siap Beri Nafkah Mut’ah dan Iddah Rp 1 Miliar untuk Erin Wartia, Apa Artinya?
Andre Taulany Siap Beri Nafkah Mut’ah dan Iddah Rp 1 Miliar untuk Erin Wartia, Apa Artinya?
Aktual
Selain dalam Betawi, Al-Qur’an juga Diterjemahkan ke Bahasa Makassar
Selain dalam Betawi, Al-Qur’an juga Diterjemahkan ke Bahasa Makassar
Aktual
Tak Hanya Pesantren, Bangunan Kegiatan Agama Lain juga Akan Direhab
Tak Hanya Pesantren, Bangunan Kegiatan Agama Lain juga Akan Direhab
Aktual
4 Doa Memohon Rezeki dan Kekayaan agar Diberi Kelapangan oleh Allah SWT
4 Doa Memohon Rezeki dan Kekayaan agar Diberi Kelapangan oleh Allah SWT
Doa dan Niat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke