Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag Ajak Kepala Daerah Perkuat Dukungan bagi Penyuluh Agama Islam

Kompas.com - 26/08/2025, 22:08 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak para kepala daerah untuk memperkuat dukungan terhadap Penyuluh Agama Islam.

Menurutnya, keberhasilan penyuluh dalam membina masyarakat akan semakin terasa jika mendapat perhatian serius dari bupati dan wali kota.

Hal tersebut ia sampaikan saat menutup acara Penais (Penerangan Agama Islam) Award 2025 yang digelar Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Islam Kementerian Agama di Jakarta, Senin (25/8/2025) malam.

Baca juga: Kemenag Ajukan 71 Ribu Formasi Penyuluh Agama Islam ke Kemenpan RB

Acara ini dihadiri 43 bupati dan wali kota, kepala kanwil Kemenag provinsi, serta kepala kantor Kemenag kabupaten/kota se-Indonesia.

“Saya memberikan apresiasi kepada bupati dan wali kota yang hadir. Di antara sekian banyak kepala daerah, hanya beberapa yang terbukti secara formal memberi perhatian khusus kepada penyuluh agama. Kita berharap, di masa yang akan datang, seluruh bupati dan wali kota juga bisa melakukan hal yang sama,” ujar Menag dalam siaran pers, Selasa (26/8/2025).

Menurutnya, dukungan kepala daerah sangat penting karena tugas penyuluh agama mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Penyuluh tidak hanya berdakwah, tetapi juga terlibat dalam pemberdayaan ekonomi, pendampingan sosial, hingga program pelestarian lingkungan.

Menag juga mencontohkan sejumlah terobosan penyuluh, seperti pembangunan lebih dari 50 rumah singgah, pengelolaan tambak seluas 200 hektare untuk kesejahteraan warga, serta gerakan ekoteologi berbasis masyarakat.

“Program-program tersebut membutuhkan sinergi lebih kuat dengan pemerintah daerah agar dampaknya semakin luas,” ucapnya.

Ia menambahkan, tahun mendatang Kemenag kemungkinan akan memberikan apresiasi khusus bagi kepala daerah yang memberikan dukungan nyata kepada penyuluh.

Selain menyoroti dukungan, Menag juga menyinggung keterbatasan jumlah penyuluh agama di Indonesia yang masih jauh dari kebutuhan nasional.

“Banyak di antara mereka harus menempuh perjalanan panjang, melewati medan sulit, bahkan menantang ombak demi bisa hadir di tengah masyarakat. Ini adalah bentuk pengabdian yang patut kita hargai,” ungkapnya.

Karena itu, ia kembali menegaskan pentingnya sinergi lintas sektoral, termasuk peran kepala daerah, agar kinerja penyuluh semakin optimal.

“Apa yang kita lakukan ini sesungguhnya sangat menyentuh lapisan masyarakat. Dengan dukungan pemerintah daerah, peran penyuluh akan semakin kuat dalam membangun bangsa,” tandasnya.

Baca juga: Menag: Peralihan Layanan Haji ke BP Haji Langkah Strategis Tingkatkan Kualitas

Dalam Penais Award 2025, sebanyak 90 Penyuluh Agama Islam terpilih sebagai finalis dalam sembilan kategori, antara lain peningkatan literasi Al-Qur'an, pemberdayaan ekonomi umat, pendampingan hukum, pelestarian lingkungan, hingga penguatan moderasi beragama.

Dari jumlah itu, 9 orang ditetapkan sebagai terbaik, sementara 3 penyuluh menerima penghargaan kategori Lifetime Achievement.

Selain itu, sebanyak 43 bupati dan wali kota juga mendapatkan penghargaan atas dedikasi serta kontribusinya dalam mendukung program keagamaan di daerah masing-masing.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Menag Nasaruddin Umar Sampaikan Duka atas Banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar
Menag Nasaruddin Umar Sampaikan Duka atas Banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar
Aktual
Bolehkah Minum Obat dari Bahan Najis? Ini Penjelasan Mazhab Syafi’i
Bolehkah Minum Obat dari Bahan Najis? Ini Penjelasan Mazhab Syafi’i
Aktual
Perbedaan Qiyamul Lail, Shalat Tahajud, dan Shalat Malam
Perbedaan Qiyamul Lail, Shalat Tahajud, dan Shalat Malam
Doa dan Niat
Penjelasan Mengenai Enam Proses Penciptaan Bumi Berdasarkan Hadits
Penjelasan Mengenai Enam Proses Penciptaan Bumi Berdasarkan Hadits
Doa dan Niat
PBNU Salurkan Bantuan Bencana di Aceh, Sumut, Sumbar hingga Semeru
PBNU Salurkan Bantuan Bencana di Aceh, Sumut, Sumbar hingga Semeru
Aktual
Hikmah Rasulullah SAW Dilahirkan Pada Hari Senin Bulan Rabiul Awal Tahun Gajah
Hikmah Rasulullah SAW Dilahirkan Pada Hari Senin Bulan Rabiul Awal Tahun Gajah
Doa dan Niat
Kesekretariatan PBNU Bantah 'Sabotase Digital' atas Surat Edaran Syuriyah
Kesekretariatan PBNU Bantah "Sabotase Digital" atas Surat Edaran Syuriyah
Aktual
Saifullah Yusuf Diganti, PBNU Rotasi Sekjen dan Bendahara Umum dalam Rapat Harian Tanfidziyah
Saifullah Yusuf Diganti, PBNU Rotasi Sekjen dan Bendahara Umum dalam Rapat Harian Tanfidziyah
Aktual
Tadabbur Alam: Menemukan Hikmah di Balik Keindahan Ciptaan Allah SWT
Tadabbur Alam: Menemukan Hikmah di Balik Keindahan Ciptaan Allah SWT
Doa dan Niat
Saifullah Yusuf Tak Lagi Menjabat Sekjen PBNU, Diganti Amin Said Husni
Saifullah Yusuf Tak Lagi Menjabat Sekjen PBNU, Diganti Amin Said Husni
Aktual
Doa Agar Hujan Tidak Berubah Menjadi Bencana Lengkap dengan Artinya
Doa Agar Hujan Tidak Berubah Menjadi Bencana Lengkap dengan Artinya
Doa dan Niat
Panduan Al Quran tentang Musibah: Penyebab, Hikmah, dan Apa yang Harus Dilakukan
Panduan Al Quran tentang Musibah: Penyebab, Hikmah, dan Apa yang Harus Dilakukan
Doa dan Niat
Kemenag Aceh Siaga Banjir, Gedung Madrasah dan Aula Disiapkan Jadi Posko Pengungsian
Kemenag Aceh Siaga Banjir, Gedung Madrasah dan Aula Disiapkan Jadi Posko Pengungsian
Aktual
Doa Saat Terjadi Musibah Banjir Lengkap dengan Terjemahannya
Doa Saat Terjadi Musibah Banjir Lengkap dengan Terjemahannya
Doa dan Niat
Doa Saat Terjadi Bencana Alam dalam Islam, Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Doa Saat Terjadi Bencana Alam dalam Islam, Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com