KOMPAS.com - Al Muflis adalah istilah yang digunakan Rasulullah SAW dalam haditsnya untuk menerangkan orang-orang yang bangkrut di akhirat meskipun punya amalan ibadah.
Banyak orang beranggapan bahwa surga dapat dicapai hanya dengan mengandalkan amal-amal ibadah. Padahal Rasulullah SAW sudah menyampaikan bahwa masuk surga itu tidak hanya semata-mata karena ibadah.
Baca juga: 5 Hadits tentang Jabatan: Jabatan itu Amanah, Jangan Disalahgunakan
“Amalan seseorang itu tidak akan bisa memasukkannya ke dalam surga.” Para sahabat bertanya: “Tidak juga anda, wahai Rasulullah?” Nabi menjawab: “Tidak pula aku, akan tetapi Allah telah melimpahkan keutamaan dan rahmat-Nya kepadaku.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW dalam haditsnya menerangkan tentang Al Muflis.
إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ (رواه مسلم)
Artinya: “Al Muflis (Orang yang bangkrut) dari umatku adalah orang yang dibangkitkan di hari kemudian dengan membanggakan amal ibadahnya yang banyak, ia datang dengan membawa pahala sholatnya yang begitu besar, pahala puasa, pahala zakat, sedekah, amal dan sebagainya. Tetapi kemudian datang pula menyertai orang itu, orang yang dulu pernah dicaci maki, pernah dituduh berbuat jahat, orang yang hartanya pernah dimakan olehnya, orang yang pernah ditumpahkan darahnya. Semua mereka yang dianiaya orang tersebut, dibagikan amal-amal kebaikannya, sehingga amal kebaikannya habis. Setelah amal kebaikannya habis, maka diambillah dosa dan kesalahan dari orang-orang yang pernah dianiaya, kemudian dilemparkan kepadanya kemudian dicamppakkannya orang itu ke dalam neraka." (H.R. Muslim).
Dari hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa al muflis adalah orang-orang yang mempunyai banyak amal ibadah, namun semuanya habis untuk menutupi perbuatan buruknya kepada orang lain.
Baca juga: Tuma’ninah: Rukun Sholat yang Terlupakan, Fatal Akibatnya
Dari hadits di atas, ada beberapa ciri orang-orang yang bangkrut di akhirat, yaitu:
1. Membanggakan amal ibadahnya
2. Sering mencaci maki orang lain
3. Menuduh orang lain berbuat jahat tanpa bukti
4. Memakan harta orang lain
5. Pernah menyakiti atau menumpahkan darah orang lain
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!