KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Rahmat Pulungan, menyoroti keberangkatan 36 direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke Lausanne, Swiss, untuk mengikuti Top Gun Leadership Camp Cohort 1 yang digelar oleh Danantara Indonesia pada 20–24 Agustus 2025.
Menurutnya, program yang diklaim untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan global para eksekutif BUMN tersebut perlu dikaji lebih dalam, baik dari sisi efektivitas maupun efisiensi.
“Kita pelajari program ini. Apa saja materinya? Efektifkah bila hanya 4–5 hari? Jangan sampai jadi pemborosan. Mengapa harus jauh ke Swiss, apa istimewanya Swiss dalam industri dunia? Bukankah ada alternatif yang lebih dekat dan murah, seperti China atau Korea, atau bahkan menghadirkan pembicara dari Swiss ke Jakarta?” ujar Rahmat kepada Kompas.com, Selasa (26/8/2025).
Baca juga: Arab Saudi Beli Produk Makanan Siap Saji Indonesia Senilai Rp 268,29 Miliar untuk Jemaah Haji
Ia menilai langkah Danantara tersebut justru menunjukkan inkonsistensi dalam merancang program pengembangan kepemimpinan.
“Untuk direksi BUMN kan sudah ada rekam jejak kapasitasnya selama ini. Kalau memang mau belajar kepemimpinan, ke Magelang pun bisa, tidak harus ke Swiss,” imbuhnya.
Lebih jauh, Rahmat menegaskan bahwa persoalan mendasar yang dihadapi BUMN bukan terletak pada kapasitas atau kapabilitas individu, melainkan pada aspek integritas dan komitmen terhadap bangsa.
“Problem kita di BUMN itu bukan soal kapabilitas, tetapi soal komitmen pada bangsa dan negara, soal integritas. Kalau hanya kapasitas, itu bisa dipelajari melalui teknologi, bahkan dengan AI sekalipun,” tegasnya.
Ia mencontohkan beberapa BUMN di sektor kelautan dan pangan yang saat ini mengalami kesulitan serius.
“Kita ini negara maritim, tetapi BUMN perikanan dan kelautan belum maju. Akar masalahnya kompleks, mulai dari penugasan pemerintah, salah urus, kecurangan, hingga regulasi,” kata Rahmat.
Baca juga: Bantah Diblokir PPATK, Rekening Ketua MUI Cholil Nafis Masuk Kategori Dormant
Sebelumnya, CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani menjelaskan, program Top Gun Leadership Camp merupakan bagian dari Top Talent Program 2025, hasil kolaborasi dengan International Institute for Management Development (IMD) Business School, salah satu sekolah bisnis terkemuka di dunia.
“Program ini dirancang untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan global para eksekutif muda Persero dalam pengelolaan Danantara Indonesia,” ujar Rosan, Selasa (26/8/2025).
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!