KOMPAS.com-Majelis Ulama Indonesia (MUI) menghadiri silaturahmi tokoh lintas agama, pimpinan ormas keagamaan, pimpinan partai politik, serikat buruh, serta perwakilan organisasi pemuda lintas iman bersama Presiden, Ketua MPR, dan Ketua DPR di Istana Negara, Jakarta, Senin (1/9/2025) malam.
Ketua Umum MUI, KH Anwar Iskandar, menyebut pertemuan tersebut berlangsung hangat dan penuh keterbukaan. Forum ini membahas aspirasi masyarakat yang disampaikan masing-masing pihak sekaligus meneguhkan komitmen persatuan.
“Dalam suasana keprihatinan sekaligus harapan, saya mendapat kehormatan untuk menghadiri silaturahmi antara Presiden, Ketua MPR, Ketua DPR, para menteri, pimpinan partai politik, pimpinan ormas, serikat buruh, serta organisasi pemuda lintas iman di Istana Negara,” ujar Anwar, Selasa (3/9/2025), dilansir dari laman MUI.
Baca juga: Ketum MUI Paparkan Hasil Pertemuan dengan Presiden: Jangan Menyusahkan Rakyat
Ia menekankan bahwa pertemuan ini menjadi ruang penting bagi ulama untuk menyampaikan pandangan secara langsung, jujur, dan terbuka.
“Bukan sekadar hadir, tetapi membawa amanat umat dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya.
Dalam pertemuan dengan Presiden dan para pimpinan lembaga negara, Anwar menyampaikan tujuh poin utama yang menjadi perhatian MUI:
Kebebasan berbicara adalah hak asasi yang dijamin UUD 1945. Namun, kebebasan itu harus tetap berada dalam koridor etika dan aturan hukum.
Segala bentuk tindakan anarkis seperti perusakan, penjarahan, dan vandalisme tidak dibenarkan oleh agama maupun undang-undang.
MUI mendukung langkah pemerintah menegakkan hukum secara profesional, adil, dan tidak represif agar tidak menimbulkan masalah baru di masyarakat.
Baca juga: MUI Dukung Pemberantasan Korupsi dan Dorong DPR Sahkan RUU Perampasan Aset
Pejabat negara diingatkan untuk bersikap empati, tidak mengeluarkan pernyataan atau tindakan yang melukai hati rakyat.
MUI meminta pemerintah dan DPR agar setiap kebijakan benar-benar berpihak kepada rakyat dan tidak menambah beban masyarakat.
MUI mendesak pemerintah serius dalam memberantas korupsi serta mendorong DPR segera mengesahkan RUU Perampasan Aset Koruptor.
Seluruh elemen bangsa diajak untuk bersatu, menahan diri, dan melakukan muhasabah demi menjaga keutuhan bangsa.
Menurut Anwar, Presiden Prabowo merespons dengan sikap terbuka dan menyatakan siap berdialog rutin dengan tokoh agama.
“Bapak Presiden bahkan berkeinginan untuk bertemu sebulan sekali. Kami bisa menyampaikan aspirasi tanpa ada yang ditutup-tutupi,” jelasnya.
Selain MUI, pertemuan juga dihadiri Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haidar Nashir, serta sejumlah pimpinan ormas Islam lainnya.
Tokoh lintas agama turut hadir, antara lain Ketua Umum PGI Pendeta Jacklevyn Frits Manuputty, Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin, Ketua Umum PHDI Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Umum PERMABUDHI Philip K. Widjaja, dan Ketua Umum MATAKIN Budi Santoso Tanuwibowo.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini