Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Allah Membangkitkan Manusia Pada Hari Kiamat? Begini Penjelasannya

Kompas.com - 25/09/2025, 15:29 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Hari kiamat adalah akhir dari kehidupan dunia menuju kehidupan terakhir yaitu akhirat. Pada peristiwa hari kiamat, Allah SWT akan menghancurkan dan mematikan semua makhluk hidup untuk kemudian dibangkitkan kembali.

Orang-orang kafir mempertanyakan bagaimana cara Allah SWT membangkitkan manusia yang sudah menjadi tanah. Allah kemudian membalas pertanyaan tersebut di dalam Al Quran.

Baca juga: 6 Tanda Kiamat Dalam Hadits Ini Semua sudah Terjadi

وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِىَ خَلْقَهُۥ ۖ قَالَ مَن يُحْىِ ٱلْعِظَٰمَ وَهِىَ رَمِيمٌ
قُلْ يُحْيِيهَا ٱلَّذِىٓ أَنشَأَهَآ أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ

Artinya: ”Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?" Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” (Q.S. Yasin: 78-79).

Cara Allah SWT Membangkitkan Manusia

Dalam sebuah haditsnya, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

مَا بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُوْنَ ثُمَّ يُنْزِلُ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً . فَيَنْبُتُونَ كَمَا يَنْبُتُ الْبَقْلُ لَيْسَ مِنَ الإِنْسَانِ شَىْءٌ إِلاَّ يَبْلَى إِلاَّ عَظْمًا وَاحِدًا وَهْوَ عَجْبُ الذَّنَبِ ، وَمِنْهُ يُرَكَّبُ الْخَلْقُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya: “Jarak antara dua tiupan Sangkakala itu empat puluh. Kemudian Allah menurunkan hujan dari langit, lalu mereka tumbuh seperti tumbuhnya sayuran. Semua bagian manusia akan hancur kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor. Dari tulang ekor itulah manusia diciptakan pada hari Kiamat.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Baca juga: 9 Doa Selamat Dunia dan Akhirat, Lengkap Beserta Artinya

Dari keterangan hadits di atas, dapat diketahui bahwa Allah SWT akan membangkitkan manusia dari tulang ekornya.

Bukti Penelitian Ilmiah

Seorang ilmuwan Jerman pemenang Nobel bernama Han Spemann berhasil meneliti tentang tulang ekor (tulang sulbi). Menurut penelitiannya, tulang ekor merupakan cikal bakal kehidupan.

Hal ini dibuktikan dengan memotong tulang ekor beberapa hewan melata dan mengimplantasikannya ke dalam embrio. Hasilnya, tulang tersebut tumbuh menjadi janin kedua dalam embrio.

Penelitian Spemann dilanjutkan dengan merebus dan menumbuk halus tulang ekor dalam waktu yang lama dan suhu tinggi. Penelitian ini membuahkan hasil bahwa ketika serpihan halus berupa sel-sel yang berasal dari tulang belakang itu ditanamkan dalam embrio, ia tetap dapat tumbuh menjadi embrio baru.

Baca juga: Materi Khutbah Jumat: Janganlah Menjadi Orang-orang yang Bangkrut di Akhirat

Tulang ekor tempat awal pembentukan manusia disebut dengan Primitive Streak. Bagian ini yang menstimulasi sel untuk berkembang dan melakukan pembelahan, serta pembentukan organ dengan karakter tertentu. Hingga muncul jaringan saraf dasar.

Primitive Streak ini menghilang, selain bagian kecil darinya yang tetap ada di bagian jaringan saraf koksigeal.

Saraf koksigeal adalah sepasang saraf tulang belakang ke-31 yang berasal dari konus medularis, membentuk pleksus koksigeal, dan mempersarafi kulit serta beberapa otot di sekitar tulang ekor.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke