KOMPAS.com-Doa merupakan salah satu bentuk ibadah yang menegaskan kehambaan manusia di hadapan Allah SWT.
Melalui doa, seorang hamba memohon agar keinginannya dikabulkan serta dijauhkan dari keburukan.
Dalil disyariatkannya doa tercantum dalam Alquran, surah Al-Baqarah ayat 186.
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ ١٨٦
wa idzâ sa'alaka ‘ibâdî ‘annî fa innî qarîb, ujîbu da‘watad-dâ‘i idzâ da‘âni falyastajîbû lî walyu'minû bî la‘allahum yarsyudûn
Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Baca juga: Al Jabbar dalam Asmaul Husna: Arti, Dalil, dan Doa Lengkap
Ayat tersebut menegaskan bahwa doa adalah ibadah yang penuh kedekatan dengan Allah.
Siapa pun yang berdoa dengan hati yang hadir dan ikhlas, insya Allah doanya akan dikabulkan.
Seperti dilansir dari laman Muhammadiyah, para ulama menjelaskan sejumlah syarat agar doa seorang hamba dikabulkan Allah SWT.
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ٥
iyyâka na‘budu wa iyyâka nasta‘în
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ ١٠
fa qultustaghfirû rabbakum innahû kâna ghaffârâ
Lalu, aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun.
Baca juga: Doa Agar Terhindar dari Keburukan dan Musibah, Lengkap dengan Arti dan Dalil
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَࣖ ٦٠
wa qâla rabbukumud‘ûnî astajib lakum, innalladzîna yastakbirûna ‘an ‘ibâdatî sayadkhulûna jahannama dâkhirîn
Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”
Baginya (manusia) ada (malaikat-malaikat) yang menyertainya secara bergiliran dari depan dan belakangnya yang menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Baca juga: 6 Perkara yang Bisa Menghalangi Terkabulnya Doa Menurut Ulama
Selain syarat, seorang Muslim juga dianjurkan memperhatikan adab doa.
Adab tersebut antara lain mengangkat tangan ketika berdoa, memulai dengan memuji Allah, bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, berdoa dengan rendah hati dan suara lembut, lalu menutup dengan hamdalah.
Hal ini didasarkan pada hadis riwayat Abu Dawud dari Salman al-Farisi ra. yang menegaskan bahwa Allah Maha Mulia dan tidak akan menolak doa hamba-Nya yang mengangkat tangan dengan penuh pengharapan.
Mengenai doa sambil memejamkan mata, tidak terdapat perintah maupun larangan khusus dalam Alquran maupun hadis.
Tidak ada ketentuan yang mewajibkan berdoa dengan mata terbuka ataupun tertutup.
Hukumnya kembali pada tujuan utama doa, yaitu menghadirkan kekhusyukan.
Jika membuka mata lebih membuat seseorang fokus, maka itu lebih baik.
Namun, jika memejamkan mata membantu menghadirkan hati, hal itu juga diperbolehkan.
Inti dari doa bukan pada posisi tubuh atau arah pandangan, melainkan hadirnya hati yang tunduk kepada Allah SWT.
Allah telah berjanji, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu” (QS. Ghafir [40]: 60).
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini