Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji’un: Arti, Penulisan, dan Waktu Tepat Mengucapkannya

Kompas.com - 09/11/2025, 12:00 WIB
Khairina

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com-Kalimat “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un” sering terdengar ketika kabar duka datang menghampiri.

Ucapan ini tidak sekadar ungkapan belasungkawa, melainkan bentuk pengakuan dan kepasrahan seorang Muslim atas kehendak Allah SWT.

Dalam Islam, kalimat ini disebut istirja, yang mengajarkan kesabaran, keikhlasan, dan keyakinan bahwa segala sesuatu di dunia adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya.

Baca juga: Seorang Ibu Pengemudi Ojol Meninggal Saat Jemput Anaknya di Pesantren, Kemenag Beri Santunan

Makna Istirja dalam Islam

Dilansir dari Antara, kalimat “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un” berasal dari bahasa Arab إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn), yang berarti “Sesungguhnya kami milik Allah, dan kepada-Nya kami kembali.”

Ungkapan ini merupakan ayat Alquran yang terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 156, yang menjadi pengingat bagi setiap Muslim agar bersabar dan bertawakal ketika menghadapi ujian hidup.

اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ ۝١٥٦
alladzîna idzâ ashâbat-hum mushîbah, qâlû innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘ûn

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).

Baca juga: KH Lukmanul Hakim Wafat, MUI Berduka

Melalui kalimat ini, Islam menanamkan kesadaran bahwa manusia hanyalah hamba dan seluruh yang dimilikinya adalah titipan dari Allah SWT.

Ketika musibah datang, ucapan istirja menjadi wujud keimanan bahwa segala sesuatu terjadi atas izin dan ketetapan-Nya.

Dengan mengucapkan “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un”, seorang Muslim tidak hanya menyampaikan duka cita, tetapi juga menegaskan keyakinan bahwa setiap kehilangan memiliki hikmah di baliknya.

Penulisan Arab Istirja yang Benar

Dalam penulisan kalimat istirja, ketepatan huruf Arab menjadi sangat penting.

Kesalahan kecil dalam menulis dapat mengubah makna yang terkandung di dalamnya.

Berikut bentuk penulisan yang benar:

إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah, dan kepada-Nya lah kita akan kembali.”

Penulisan ini sesuai dengan teks asli dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 156, sehingga sangat penting menjaga ketepatan ejaan dan pelafalannya.

Baca juga: Al Kalimatut Thayyibatu Shadaqah: Ucapan Baik yang Bernilai Sedekah dalam Islam

Makna Spiritual dari Ucapan “Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji’un”

Ucapan istirja mengandung pesan spiritual mendalam bagi umat Islam.

Melalui kalimat ini, seorang hamba diingatkan bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara dan setiap ujian adalah bagian dari takdir Allah SWT.

Islam mengajarkan bahwa Allah adalah pemilik segala sesuatu, pemberi nikmat, dan berhak mengambilnya kembali kapan pun Dia kehendaki.

Rasulullah SAW mencontohkan kepada umatnya untuk mengucapkan kalimat ini ketika tertimpa musibah sebagai bentuk kesabaran dan keikhlasan menerima takdir.

Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah bersabda:

“Tidaklah seorang hamba tertimpa musibah lalu ia berkata ‘Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, Allahumma’jurni fi mushibati, wakhluf li khairan minha’, melainkan Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik darinya.”

Hadis ini menunjukkan bahwa di balik setiap musibah, ada pahala besar bagi mereka yang bersabar dan mengingat Allah dengan mengucapkan istirja.

Baca juga: Tata Cara Menghadiahkan Surat Al Fatihah untuk Orang Meninggal

Kapan Waktu yang Dianjurkan untuk Mengucapkan Istirja’

Kalimat “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un” tidak hanya diucapkan ketika mendengar kabar kematian.

Islam menganjurkan umatnya untuk mengucapkannya dalam berbagai situasi yang menunjukkan ketundukan dan penerimaan terhadap takdir Allah SWT.

Berikut waktu-waktu yang disunnahkan untuk mengucapkan istirja:

1. Saat Musibah Terjadi atau Diterima Beritanya

Ucapan ini diucapkan ketika seseorang langsung mengalami musibah atau mendengar kabar tentang musibah tersebut.
Contohnya kehilangan orang terdekat, tertimpa bencana, atau mengalami kerugian besar.

2. Saat Mengingat Musibah yang Telah Berlalu

Meskipun peristiwa sudah lama terjadi, tidak ada larangan untuk kembali mengucapkannya.
Hal ini menjadi bentuk dzikir dan pengingat bahwa semua kejadian adalah bagian dari takdir Allah SWT.

3. Ketika Menghadapi Kesulitan Dunia atau Agama

Ucapan istirja juga dianjurkan saat seseorang menghadapi kesulitan, baik dalam urusan dunia maupun agama.
Contohnya kehilangan harta benda, kehilangan hafalan Al-Qur’an, atau melemah dalam menjalankan ibadah sunnah.

Baca juga: Doa Nabi Ayub AS saat Sakit, Teladan Kesabaran Hadapi Ujian Hidup

Makna Kesabaran di Balik Kalimat Istirja’

Kalimat “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un” mengajarkan pentingnya kesabaran dan keikhlasan dalam setiap keadaan.

Dengan mengucapkannya, seorang Muslim menegaskan bahwa ia menerima semua ketentuan Allah dengan lapang dada.

Ucapan ini juga menjadi bentuk pengingat bahwa setiap ujian memiliki tujuan, yakni mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam Surah Al-Baqarah ayat 155–157, Allah menjanjikan rahmat dan petunjuk bagi orang-orang yang bersabar setelah ditimpa musibah.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ۝١٥٥

wa lanabluwannakum bisyai'im minal-khaufi wal-jû‘i wa naqshim minal-amwâli wal-anfusi wats-tsamarât, wa basysyirish-shâbirîn

Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar,

اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ ۝١٥٦

alladzîna idzâ ashâbat-hum mushîbah, qâlû innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘ûn

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).

اُولٰۤىِٕكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ ۝١٥٧

ulâ'ika ‘alaihim shalawâtum mir rabbihim wa raḫmah, wa ulâ'ika humul-muhtadûn

Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Ayat ini menegaskan bahwa kesabaran adalah kunci untuk memperoleh rahmat dan bimbingan dari Allah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Doa Dijauhkan dari Musibah Dunia dan Agama Lengkap dengan Artinya
Doa Dijauhkan dari Musibah Dunia dan Agama Lengkap dengan Artinya
Doa dan Niat
Doa Berlindung dari Hilangnya Nikmat Lengkap dengan Artinya
Doa Berlindung dari Hilangnya Nikmat Lengkap dengan Artinya
Doa dan Niat
Doa Ketika Melihat Awan Gelap Lengkap dengan Artinya
Doa Ketika Melihat Awan Gelap Lengkap dengan Artinya
Doa dan Niat
Hukum Sulam Alis dalam Islam, Boleh atau Dilarang? Ini Penjelasannya
Hukum Sulam Alis dalam Islam, Boleh atau Dilarang? Ini Penjelasannya
Aktual
Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji’un: Arti, Penulisan, dan Waktu Tepat Mengucapkannya
Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji’un: Arti, Penulisan, dan Waktu Tepat Mengucapkannya
Doa dan Niat
Teks Doa Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025 Resmi dari Kemendikdasmen
Teks Doa Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025 Resmi dari Kemendikdasmen
Aktual
Surat Al Qari'ah: Bacaan, Arti, Asbabun Nuzul, dan Tafsir
Surat Al Qari'ah: Bacaan, Arti, Asbabun Nuzul, dan Tafsir
Doa dan Niat
Biar Sah di Mata Agama dan Negara, Ini Syarat dan Rukun Pernikahan Menurut Islam
Biar Sah di Mata Agama dan Negara, Ini Syarat dan Rukun Pernikahan Menurut Islam
Aktual
Pengertian Talak Raj’i Menurut Kompilasi Hukum Islam: Ciri, Hukum, dan Contohnya
Pengertian Talak Raj’i Menurut Kompilasi Hukum Islam: Ciri, Hukum, dan Contohnya
Doa dan Niat
MUI Prihatin atas Aksi Teror di SMAN 72 Jakarta, Desak Usut Tuntas dan Pulihkan Korban
MUI Prihatin atas Aksi Teror di SMAN 72 Jakarta, Desak Usut Tuntas dan Pulihkan Korban
Aktual
Doa Masuk dan Keluar Masjid, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, dan Artinya
Doa Masuk dan Keluar Masjid, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, dan Artinya
Doa dan Niat
Daftar Wanita Mahram yang Diharamkan Dinikahi dalam Islam, Lengkap dengan Penjelasan dan Dalilnya
Daftar Wanita Mahram yang Diharamkan Dinikahi dalam Islam, Lengkap dengan Penjelasan dan Dalilnya
Doa dan Niat
Lazismu Gelar Rakernas 2026 di Banjarmasin: Tegaskan Penguatan Inovasi Sosial Terintegrasi dan Berkelanjutan
Lazismu Gelar Rakernas 2026 di Banjarmasin: Tegaskan Penguatan Inovasi Sosial Terintegrasi dan Berkelanjutan
Aktual
Bacaan Doa Bepergian Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Bacaan Doa Bepergian Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Aktual
Tafsir Surat Ibrahim Ayat 7 dan Kandungan Pesannya
Tafsir Surat Ibrahim Ayat 7 dan Kandungan Pesannya
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke