KOMPAS.com-Ketika seseorang diberi ujian berupa sakit, tidak sedikit yang merasa lemah, putus asa, bahkan kehilangan harapan.
Padahal, di balik setiap cobaan, Allah SWT membuka pintu doa bagi hamba-hamba-Nya.
Doa menjadi wujud penghambaan yang menunjukkan keyakinan bahwa hanya Allah yang mampu mengangkat kesulitan.
Baca juga: Doa Menjenguk Orang Sakit Lengkap dengan Arab, Latin, dan Artinya
Dalam Islam, berdoa bukan sekadar anjuran, melainkan perintah yang ditegaskan dalam Al Quran. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al Ghafir ayat 60:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَࣖ
wa qâla rabbukumud‘ûnî astajib lakum, innalladzîna yastakbirûna ‘an ‘ibâdatî sayadkhulûna jahannama dâkhirîn
Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”
Salah satu doa yang menjadi teladan dalam menghadapi sakit adalah doa Nabi Ayyub As. Kisah beliau tercatat dalam Al Quran sebagai contoh keteguhan hati, kesabaran, serta keyakinan penuh kepada pertolongan Allah.
Seperti dilansir Antara, Nabi Ayub AS pernah diuji dengan penyakit kulit yang berlangsung bertahun-tahun. Tidak hanya menderita secara fisik, ia juga kehilangan seluruh harta dan keturunannya.
Dalam kondisi sulit itu, hanya sang istri dan dua saudara yang tetap setia mendampingi. Meski cobaan datang bertubi-tubi, Nabi Ayub AS tidak pernah mengeluh dan tetap bersabar.
Baca juga: 5 Doa untuk Orang yang Sakit agar Diberi Kesembuhan
Dalam hadis riwayat Anas bin Malik, disebutkan Nabi Ayub AS. menjalani masa sakit selama 18 tahun. Selama itu, hampir seluruh kerabatnya menjauh, kecuali dua orang saudaranya yang masih merawat sang nabi
Di tengah ujian tersebut, Nabi Ayub AS tidak henti-hentinya berdoa kepada Allah Swt. Salah satu doa beliau yang terkenal tercatat dalam Surah Al Anbiya ayat 83:
اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ ۚ
Annī massaniyaḍ-ḍurru wa anta ar-ḥamur-rāḥimīn.
Artinya: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang."
Baca juga: Doa untuk Orang Sakit Lengkap dengan Arti dan Adab Menjenguknya
Doa Nabi Ayub AS menjadi bukti keteguhan iman. Meskipun mengalami sakit berat dan kehilangan banyak hal, ia tetap menggantungkan harapan kepada Allah tanpa sedikit pun menyiratkan keluh kesah.
Kisah ini mengajarkan umat Islam untuk selalu bersabar, berprasangka baik, serta menjadikan doa sebagai pegangan utama dalam menghadapi setiap ujian hidup.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini