Penulis
KOMPAS.com - Dalam sejarah Nabi, ada satu nama Nabi yang kerap menjadi perbincangan. Dia adalah Nabi Khidir, nabi yang memiliki keistimewaan luar biasa. Nabi Khidir pernah menjadi guru Nabi Musa. Diyakini juga Nabi Khidir sebagai guru para Wali hingga saat ini.
Fenomena Nabi Khidir sampai saat ini masih menjadi misteri. Kisah-kisah Nabi Khidir dituturkan oleh orang yang mengaku pernah bertemu dengannya. Untuk lebih memahami tentang Nabi Khidir, simak penjelasannya.
Baca juga: Kisah Nabi Nuh AS, Ketaatan di Tengah Ejekan dan Penolakan
Dalam buku Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa Nabi Khidir merupakan cucu Nabi Adam AS dari jalur Qabil. Menurut Abu Ubaidah, nama lengkapnya adalah Khadhrun bin Qabil bin Adam AS.
Menurut Ibnu Qutaibah dalam kitab Al Ma'arif, nama Nabi Khidir adalah Balia atau Balya bin Mulkan bin Faligh bin Abir bin Shalih bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh.
Sedangkan menurut Ismail bin Abu Uwais, nama Khidir adalah Ma'mar bin Malik bin Abdullah bin Nashr bin Azd. Ada pula yang menyebut Nama Khidir adalah khadhrun bin Umayil bin Yafiz bin Aish bin Ishaq bin Ibrahim Al Khalil.
Ada pula riwayat dari Ibnu Asakir yang menyebut ibu Nabi Khidir berasal dari Romawi dan ayahnya berasal dari Persia. Bahkan ada yang menyebut Nabi Khidir anaknya Firaun, namun pendapat ini dianggap aneh.
Mengenai nama Khidir sendiri diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah. Nama Khidir mengacu pada saat Nabi Khidir duduk di rerumputan kering, rumput yang bergerak-gerak di sekeliling Nabi Khidir menampakkan warna hijau (khadra').
Menurut Al khattabi, Nabi Khidir dinamakan demikian karena parasnya yang elok dan berseri-seri. Sedangkan menurut Ibnu Abbas, Nabi Khidir disebut demikian karena ketika beribadah di padang tandus, rumput hijau akan tumbuh di sekitarnya.
Dari berbagai riwayat yang berbeda, tidak diketahui secara pasti siapa sosok sebenarnya dari Nabi Khidir. Yang pasti ia pernah ada dan dikisahkan dalam Al Quran.
Baca juga: Kisah Nabi Hud AS: Azab Orang Sombong dan Awal Kehancuran Kaum ‘Ad
Banyak yang mempercayai bahwa Nabi Khidir hidup abadi sampai menjelang hari kiamat. Kisah ini juga dituturkan dalam buku Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir.
Nabi Khidir bisa mempunyai hidup yang panjang karena amal yang dilakukannya. Ibnu Ishaq menjelaskan bahwa saat Nabi Adam AS hendak meninggal dunia, ia mewasiatkan kepada anak keturunannya bahwa akan datang banjir besar.
Ketika banjir besar itu terjadi, Nabi Adam AS meminta anak-anaknya untuk membawa jenazahnya naik ke kapal. Kemudian dikebumikan di tempat yang telah ia tentukan. Siapa yang menguburkan jazadnya, Nabi Adam AS mendoakannya mempunyai umur panjang.
Saat banjir surut, tidak ada satupun yang berani menguburkan jasad Nabi Adam AS. Sebab tempat tersebut tidak dihuni manusia dan banyak binatang buas. Satu-satunya orang yang berani menguburkan jasad Nabi Adam AS adalah Nabi Khidir.
Doa Nabi Adam AS dikabulkan. Itulah sebabnya Nabi Khidir masih hidup hingga saat ini. Menurut riwayat dari Ibnu Abbas, Nabi Khidir akan hidup sampai ia mendustakan Dajjal. Artinya, Khidir akan hidup hingga menjelang kiamat.
Baca juga: Kisah Nabi Musa AS Menurut Al Quran yang Penuh Hikmah
Berdasarkan beberapa riwayat yang ada, Nabi Khidir mempunyai berberapa keutamaan, diantaranya adalah:
Salah satu keistimewaan Nabi Khidir yang banyak diyakini adalah kehidupannya yang abadi. Sampai saat ini Nabi Khidir dianggap masih hidup dan kerap menjumpai beberapa orang shaleh.
Kisah Nabi Khidir hidup abadi ini sudah dijelaskan dalam kitab-kitab para Ulama. Hidup abadi ini didapatkan Nabi Khidir karena doa Nabi Adam AS.
Nama Nabi Khidir berasal dari kata khadra' yang artinya kehijauan. Nama ini diambil dari apa yang terjadi ketika Nabi Khidir beribadah di suatu tempat yang gersang dan tandus. Ketika Nabi Khidir beribadah di tempat tersebut, maka di tempat itu dan sekitarnya akan tumbuh rerumputan berwana hijau.
Baca juga: Kisah Nabi Muhammad SAW Diracun Wanita Yahudi
Nabi Khidir diberikan kelebihan berupa ilmu dari Allah SWT. Hal inilah yang membuat Nabi Musa diperintahkan berguru kepada Nabi Khidir. Kelebihan Nabi khidir ini disampaikan dalam Al Quran surat Al Kahfi ayat 65.
فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَآ ءَاتَيْنَٰهُ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَعَلَّمْنَٰهُ مِن لَّدُنَّا عِلْمًا
Artinya: "Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami."
Abdurrahman bin Nashir As Sa'di dalam tafsirnya menyebutkan bahwa hamba dalam ayat di atas adalah Nabi Khidir.
Masa hidupnya yang panjang membuat Nabi Khidir beberapa kali bertemu dengan orang-orang sholeh dan para Wali. Nabi Khidir memberikan nasehat dan mengajarkan ilmu ketika bertemu.
Al Hakim At Tirmidzi dalam kitab Khatmul Auliya' pernah menceritakan pengalamannya bertemu Nabi Khidir. Saat masih belia, Al Hakim At Tirmidzi hendak menuntut ilmu, namun keinginannya diurungkan karena harus menjaga ibunya yang sakit.
Suatu hari, ia bertemu dengan seorang kakek yang menawarkan diri untuk menjadi gurunya. Al Hakim At Tirmidzi belajar kepada kakek tersebut. Ilmunya seketika meningkat pesat. Di kemudian hari, ia menyatakan bahwa kakek tersebut adalah Nabi Khidir.
Ada beberapa orang sholeh lain yang mengaku pernah bertemu dengan Nabi Khidir, seperti Ali Zianal Abidin (cucu Rasulullah SAW), Syaikh Ibrahim Al Khawash, dan Syaikh Zakariya Al Anshari.
Baca juga: Kisah Nabi Ibrahim AS Mencari Tuhan
Tidak ada yang tahu secara pasti keberadaan Nabi Khidir sampai saat ini. Namun berdasar penuturan orang yang pernah bertemu dengannya, ia datang dengan tiba-tiba dan pergi dengan tiba-tiba pula.
Ia menampakkan diri dengan penampilan yang berbeda-beda.
Nabi Khidir adalah sosok Nabi yang diberikan kelebihan ilmu oleh Allah SWT. Kisah Nabi Khidir dalam Al Quran nyata sebagaimana disebutkan dalam Al Quran surat Al Kahfi.
Adapun hidup abadi Nabi Khidir tidak ada yang mengetahui satupun kecuali berdasar pengakuan orang yang pernah bertemu dengannya.
Kebenaran tentang Nabi Khidir ini tentu tetap menjadi misteri sampai kapanpun.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang