Editor
KOMPAS.com-Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution memastikan bantuan kemanusiaan berupa 30 ton beras dari Uni Emirat Arab tetap disalurkan kepada korban banjir melalui Muhammadiyah.
Bobby menjelaskan bantuan tersebut bukan berasal dari kerja sama antarpemerintah atau government to government.
“Ini bukan bantuan G2G (government to government). Jadi bukan dari negara Uni Emirat Arab, melainkan dari NGO (non-government organization),” kata Bobby saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (20/12/2025), dilansir dari Antara.
Baca juga: Muhammadiyah Galang Gerakan Nasional Bantu Penyintas Bencana Aceh, Sumbar, dan Sumut
Karena bersumber dari organisasi nonpemerintah, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kemudian mempercayakan penyaluran bantuan tersebut kepada Muhammadiyah.
Bobby menyebut Muhammadiyah dipilih karena memiliki jejaring luas serta pengalaman panjang dalam kerja-kerja kemanusiaan dan penanganan bencana.
Gubernur Sumatera Utara menegaskan bantuan tersebut tidak dikembalikan ke negara asalnya.
“Sebenarnya bukan dipulangkan, tetapi karena ini bantuan dari NGO, maka diserahkan kepada NGO yang ada di Indonesia, yaitu Muhammadiyah. Nanti Muhammadiyah yang akan menyalurkan kepada para korban,” ujar Bobby.
Kepercayaan tersebut disambut positif oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Baca juga: Ketua Umum PP Muhammadiyah Instruksikan Infak Jumat Dialihkan untuk Korban Bencana
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara serta mitra kemanusiaan dari Uni Emirat Arab.
Haedar menegaskan Muhammadiyah berkomitmen membantu masyarakat terdampak bencana tanpa membedakan status kebencanaan.
“Dalam kerja-kerja kemanusiaan, Muhammadiyah tidak mempermasalahkan status kebencanaan. Ketika masyarakat membutuhkan pertolongan, di situlah Muhammadiyah bergerak,” kata Haedar.
Baca juga: Banjir Masih Darurat, Relawan Muhammadiyah Tempuh Laut hingga Evakuasi Ibu Hamil di Lhokseumawe
Haedar menambahkan prinsip Muhammadiyah dalam merespons bencana adalah mengedepankan kerja nyata dibandingkan pernyataan.
“Sedikit bicara, banyak bekerja,” menjadi pedoman Muhammadiyah dalam aksi kemanusiaan.
“Bantuan ini akan segera disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan sebagai wujud komitmen Muhammadiyah untuk terus berkhidmat bagi kemanusiaan dan kebangsaan,” kata Haedar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang