Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ansor Instruksikan Doa Bersama untuk Korban Musibah Ponpes Al-Khoziny

Kompas.com - 03/10/2025, 10:41 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com – Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) menginstruksikan seluruh kadernya untuk menggelar doa bersama atas musibah yang menimpa Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

“Ini adalah musibah, cobaan bagi kita semua. Pimpinan Pusat sudah menginstruksikan kepada seluruh jajaran untuk menggelar doa bersama. Mengetuk pintu langit agar Allah memberikan kemudahan, kekuatan, dan keselamatan,” kata Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor, H Addin Jauharudin, dalam keterangan tertulis, Kamis (2/10/2025).

Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Nomor 3740/PP/SR/-01/X/2025 tentang Instruksi Salat Gaib, Tahlil, dan Doa Bersama, yang ditandatangani oleh Ketua Umum serta Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat GP Ansor pada 2 Oktober 2025.

Baca juga: Kemenag Sampang Galang Dana untuk Bantu Korban Ambruknya Ponpes Al-Khoziny

Addin menegaskan, fokus utama saat ini adalah upaya penyelamatan santri yang masih terjebak di dalam reruntuhan.

Ia meminta jajaran Ansor dan Banser di daerah setempat memberikan pendampingan dan bantuan sesuai tugas pokok dan fungsi.

“Seyogianya untuk saat ini kita semua fokus pada upaya penyelamatan korban di dalam bangunan. Karena di dalamnya ada santri, ada nyawa yang harus diselamatkan,” ujarnya.

Ia juga menginstruksikan Banser untuk turun langsung membantu proses evakuasi.

“Kepada satuan Banser, agar hadir untuk membantu proses evakuasi yang saat ini berlangsung. Lakukan koordinasi yang masif dan intens,” tambahnya.

Lebih lanjut, Addin mengingatkan agar tragedi ini tidak dijadikan bahan generalisasi yang merugikan pondok pesantren.

Menurutnya, narasi yang menyudutkan hanya akan mengganggu proses penyelamatan korban.

Baca juga: Ribuan Santri Ponpes di Ponorogo Gelar Sholat Gaib untuk Korban Ponpes Al-Khoziny

“Bahwa nanti ada temuan yang tidak sesuai, sebaiknya dilakukan evaluasi. Tapi menggiring untuk kepentingan tertentu yang menyudutkan pondok pesantren di tengah upaya penyelamatan, ini akan membuat bias hal pokok utama evakuasi korban. Ini soal kemanusiaan, soal nyawa manusia. Jangan bumbui dengan narasi-narasi yang saling menjatuhkan untuk kepentingan tertentu,” tegasnya.

Addin juga meminta publik untuk menghormati perasaan keluarga korban dengan tidak menyebarkan foto atau video sensitif, termasuk kondisi korban, reruntuhan bangunan, maupun tangisan keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke