Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Siapkan Audit Nasional Pesantren Tua: Banyak Bangunan Lapuk, Usia di Atas 100 Tahun

Kompas.com - 07/10/2025, 15:33 WIB
Farid Assifa

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan akan memprioritaskan pengecekan dan audit nasional terhadap pesantren-pesantren tua di Indonesia, menyusul tragedi robohnya mushala Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.

Langkah cepat ini diambil untuk mencegah terulangnya kejadian serupa yang menelan puluhan korban jiwa.

“Saya dengan Pak Menteri Agama dan juga berbagai kementerian akan terus melakukan kerja-kerja bersama mengatasi berbagai hal menyangkut penyelamatan pesantren dengan usia sangat tua di atas 100 tahun dan bangunan-bangunan yang rawan,” ujar Muhaimin Iskandar usai bertemu Menteri Agama Nasaruddin Umar di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025).

Baca juga: Cak Imin: Ponpes Al Khoziny yang Roboh Berusia 125 Tahun, Alami Keterbatasan Anggaran

Menurut Cak Imin, pesantren Al Khoziny yang roboh berusia 125 tahun, dan banyak pesantren lain di Indonesia berdiri sejak sebelum kemerdekaan.

Sebagian besar bangunannya, kata dia, dibangun tanpa perencanaan teknis yang matang, hanya berdasarkan kebutuhan dan gotong royong masyarakat.

“Rata-rata pesantren dengan bangunan sangat tua itu tidak diikuti perencanaan yang memadai,” tutur Cak Imin.

Tiga Penyebab Pesantren Rawan Ambruk

Muhaimin menjelaskan, ada tiga faktor utama yang membuat banyak pesantren berisiko mengalami kerusakan bangunan:

1. Keterbatasan anggaran

Pesantren kerap melakukan renovasi dengan sistem tambal sulam karena minimnya dana.

2. Usia bangunan yang sangat tua

Banyak pesantren sudah berdiri lebih dari 100 tahun tanpa renovasi struktural yang memadai.

3. Sikap independen pesantren

Banyak pesantren enggan menerima bantuan pemerintah karena ingin menjaga kemandirian.

“Kita memahami pesantren sangat menjaga independensinya. Karena itu, kita ingin terus berkoordinasi agar mereka mau beradaptasi dan menanggulangi ancaman dari segi bangunan fisik,” kata Cak Imin.

Langkah Nyata Pemerintah

Menindaklanjuti instruksi Presiden Prabowo Subianto, pemerintah akan memulai evaluasi dari pesantren tertua dan paling rawan.

Audit ini akan melibatkan Kementerian Agama, BNPB, dan Kementerian PUPR untuk memastikan seluruh pesantren memiliki standar kelayakan bangunan yang aman bagi para santri.

“Atas perintah Pak Presiden, saya akan mengambil langkah cepat, terutama memprioritaskan pesantren yang benar-benar rawan untuk segera kita tangani,” tegasnya.

Tragedi Al Khoziny, Luka yang Mendalam

Tragedi ambruknya mushala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo menjadi titik balik perhatian pemerintah terhadap keselamatan santri.

Bangunan tiga lantai yang sedang direnovasi runtuh saat ratusan santri tengah melaksanakan shalat berjamaah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan seluruh korban sudah ditemukan.

“Total ada 63 jenazah berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian,” ujar Deputi Penanganan Darurat BNPB, Budi Irawan.

Baca juga: Prabowo Perintahkan Cak Imin Cek Semua Bangunan Ponpes di Indonesia

Cak Imin menegaskan, tidak boleh ada lagi korban jiwa di lembaga pendidikan Islam akibat bangunan rapuh.

“Keselamatan santri adalah prioritas utama. Negara harus hadir untuk memastikan itu,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Cak Imin Siapkan Audit Nasional Pesantren Tua: Banyak Bangunan Lapuk, Usia di Atas 100 Tahun
Cak Imin Siapkan Audit Nasional Pesantren Tua: Banyak Bangunan Lapuk, Usia di Atas 100 Tahun
Aktual
Surat An Nashr: Bacaan, Arti, Azbabun Nuzul, dan Kandungan Maknanya
Surat An Nashr: Bacaan, Arti, Azbabun Nuzul, dan Kandungan Maknanya
Doa dan Niat
Bacaan Doa Ketika Menempati Rumah Baru: Arab, Latin, dan Artinya
Bacaan Doa Ketika Menempati Rumah Baru: Arab, Latin, dan Artinya
Doa dan Niat
Taubatnya Seorang Pezina: Lebih Baik Dihukum di Dunia Daripada di Akhirat
Taubatnya Seorang Pezina: Lebih Baik Dihukum di Dunia Daripada di Akhirat
Doa dan Niat
Prediksi Idul Fitri 2026: Pemerintah dan Muhammadiyah Beri Tanggal Berbeda, Kapan Umat Akan Lebaran?
Prediksi Idul Fitri 2026: Pemerintah dan Muhammadiyah Beri Tanggal Berbeda, Kapan Umat Akan Lebaran?
Aktual
Niat dan Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Oktober 2025: Waktu Terbaik Menyucikan Hati
Niat dan Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Oktober 2025: Waktu Terbaik Menyucikan Hati
Doa dan Niat
Bacaan Doa untuk Ibu Hamil hingga Melahirkan : Arab, Latin, dan Artinya
Bacaan Doa untuk Ibu Hamil hingga Melahirkan : Arab, Latin, dan Artinya
Doa dan Niat
Kisah Pencuri Bertaubat: Meninggalkan yang Haram Diganti dengan yang Halal
Kisah Pencuri Bertaubat: Meninggalkan yang Haram Diganti dengan yang Halal
Doa dan Niat
12 Makanan Kesukaan Nabi Muhammad SAW, Patut Dicoba!
12 Makanan Kesukaan Nabi Muhammad SAW, Patut Dicoba!
Doa dan Niat
Doa Memohon Husnul Khotimah, Akhir Hidup yang Diridhai Allah SWT
Doa Memohon Husnul Khotimah, Akhir Hidup yang Diridhai Allah SWT
Aktual
Masjid Qiblatain di Madinah Kini Dibuka 24 Jam atas Perintah Raja Salman
Masjid Qiblatain di Madinah Kini Dibuka 24 Jam atas Perintah Raja Salman
Aktual
Doa Mohon Diperbaiki Urusan Dunia dan Akhirat: Arab, Latin, dan Artinya
Doa Mohon Diperbaiki Urusan Dunia dan Akhirat: Arab, Latin, dan Artinya
Doa dan Niat
Kemenag Siapkan Standar Bangunan Pesantren agar Tragedi Sidoarjo Tak Terulang
Kemenag Siapkan Standar Bangunan Pesantren agar Tragedi Sidoarjo Tak Terulang
Aktual
Keutamaan Surat Al-Fatihah: Induk Al-Qur’an yang Tiada Tanding
Keutamaan Surat Al-Fatihah: Induk Al-Qur’an yang Tiada Tanding
Doa dan Niat
3 Doa Nabi Daud AS: Meminta Kesabaran, Cinta, dan Meluluhkan Hati
3 Doa Nabi Daud AS: Meminta Kesabaran, Cinta, dan Meluluhkan Hati
Doa dan Niat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke