KOMPAS.com - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, menyuarakan dukungan agar Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar dinominasikan sebagai penerima Nobel Perdamaian internasional.
Usulan ini disampaikan langsung oleh Rektor UIN Datokarama, Prof Lukman Thahir, saat memberikan pesan almamater pada Wisuda ke-45 sarjana, magister, dan doktor di kampus tersebut, Minggu (2/11/2025).
“Atas nama civitas akademika UIN Datokarama Palu, kami mengusulkan kepada dunia internasional bahwa Menag layak untuk mendapatkan Nobel Perdamaian sebagai tokoh lintas agama berpengaruh,” ujar Prof Lukman.
Baca juga: Menag Nasaruddin Umar Kenang Persahabatannya dengan Paus Fransiskus di Vatikan
Menurutnya, Menag Nasaruddin Umar telah menampilkan wajah Islam yang damai dan menjadi simbol dialog lintas iman yang hidup, bukan sekadar wacana.
“Beliau bukan sekadar Menteri Agama, tetapi jembatan nurani yang menghubungkan Timur dan Barat, Islam dan Kristen, tradisi dan modernitas, serta iman dan kemanusiaan,” katanya.
Prof Lukman menyinggung momen bersejarah ketika Paus Fransiskus mencium tangan Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal, dan sebaliknya, Menag mengecup kepala Paus.
“Itu bukan sekadar gestur, tetapi doa yang berwujud tindakan — pesan bahwa kasih dan perdamaian tidak membutuhkan penerjemah agama,” ujarnya.
Rektor UIN Datokarama juga menyoroti kunjungan Menag ke Vatikan beberapa hari lalu, ketika Nasaruddin berdiri di jantung Kota Suci itu dan menyampaikan orasi perdamaian dunia.
Ia bahkan berziarah ke makam Paus Fransiskus dan memeluk Paus Leo XIV, sebagai simbol bahwa persahabatan lintas iman tidak berhenti oleh kematian, melainkan berlanjut dalam cinta yang abadi.
“Pak Menteri tidak berjalan di jalan yang mudah. Ia menempuh jalan sunyi, jalan yang sepi dari tepuk tangan, tetapi penuh doa dari langit,” tutur Lukman.
Ia menegaskan, kiprah Nasaruddin Umar telah membuktikan bahwa agama sejati bukan untuk memisahkan, tetapi untuk memeluk.
“Di tengah dunia yang mudah terbakar oleh kebencian, beliau memilih menjadi air yang memadamkan, menjadi kata yang menenangkan, dan menjadi wajah Islam yang tersenyum,” tambahnya.
Baca juga: Menag Nasaruddin Umar Temui Paus Leo XIV di Vatikan, Bahas Deklarasi Istiqlal-Vatikan
Lukman menutup pesannya dengan menyatakan bahwa dari Palu, Indonesia turut menjaga nyala perdamaian global.
“Perdamaian bukan sekadar diplomasi antarnegara, tetapi doa yang hidup di dada para ulama dan orang-orang beriman. Agama dan kemanusiaan bukan dua jalan yang berbeda, melainkan satu napas dalam rumah besar cinta Tuhan,” pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang