Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Sholat Khusuf? Panduan Lengkap Sholat Saat Gerhana Bulan

Kompas.com - 06/09/2025, 09:39 WIB
Khairina

Editor

Sumber Kemenag

KOMPAS.com – Gerhana bulan bukan hanya fenomena astronomi yang menakjubkan. Bagi umat Islam, peristiwa ini juga menjadi momentum spiritual untuk merenungi kebesaran Allah SWT serta memperbanyak ibadah kepada-Nya.

Salah satu ibadah yang dianjurkan saat terjadi gerhana bulan adalah shalat Khusuf, yaitu shalat sunnah khusus yang dilakukan ketika bulan tertutup bayangan bumi.

Shalat Khusuf menjadi bentuk dzikir dan pengagungan terhadap kekuasaan Allah atas semesta alam.

Baca juga: Gerhana Bulan Total 7–8 September 2025, Kemenag Imbau Sholat Khusuf

 

Praktik ibadah ini menunjukkan bahwa Islam tidak memisahkan antara fenomena alam dan nilai-nilai ketuhanan.

Hukum Shalat Khusuf dalam Islam

Menurut ulama besar asal Banten, Syekh Nawawi Al-Bantani, dalam karya monumentalnya Nihayatuz Zain (Darul Kutubil Ilmiyah, 2002:108), hukum melaksanakan shalat Khusuf adalah sunnah muakkadah.

Artinya, sangat dianjurkan untuk dilakukan bagi umat Islam yang menyaksikan atau mengetahui terjadinya gerhana bulan.

Tingkatan dalam Shalat Gerhana

Dilansir Antara, Nawawi menjelaskan bahwa shalat gerhana memiliki tiga tingkatan pelaksanaan, yang berbeda dari sisi bacaan dan durasi rukuknya:

  • Tingkatan Minimal

Dua rakaat seperti shalat sunnah biasa, dengan bacaan dan rukuk yang normal.

  • Tingkatan Menengah

Setiap rakaat dilakukan dengan dua kali rukuk dan dua kali sujud. Ini adalah bentuk shalat gerhana yang umum dipraktikkan.

  • Tingkatan Sempurna

Setelah Al-Fatihah, dibaca surat-surat panjang seperti Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa, dan Al-Ma’idah. Panjangnya bacaan ini diikuti dengan rukuk dan sujud yang lebih lama, sebagai wujud kekhusyukan dan ketundukan kepada Allah.

Baca juga: Ketika Hidup Terasa Sulit Apa yang Harus Dilakukan? Ini 7 Solusi Islami

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan (Khusuf)

Berikut adalah tata cara shalat Khusuf tingkat menengah yang dapat dilaksanakan secara berjamaah maupun sendiri:

Rakaat Pertama:

  • Niat disertai takbiratul ihram.

Niatnya sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ
(Saya niat shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta‘ala)

  • Membaca doa iftitah
  • Membaca ta’awudz dan Surah Al-Fatihah
  • Membaca surat Al-Qur’an secara jahr (lantang)
  • Melakukan rukuk pertama dengan durasi agak panjang
  • I‘tidal (bangkit dari rukuk)
  • Membaca Al-Fatihah kembali
  • Membaca surat yang lebih pendek
  • Melakukan rukuk kedua (lebih singkat dari sebelumnya)
  • I‘tidal
  • Sujud pertama
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Rakaat Kedua:
  • Langkah-langkahnya sama seperti rakaat pertama, namun bacaan surat yang dibaca lebih pendek dari rakaat sebelumnya. Setelah itu dilanjutkan dengan:
  • Tasyahud akhir
  • Salam

Baca juga: Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Lengkap dengan Niatnya

Perbedaan Shalat Gerhana dengan Shalat Sunnah Biasa

Secara umum, shalat gerhana bulan mirip dengan shalat sunnah dua rakaat. Perbedaannya terletak pada jumlah rukuk di setiap rakaat—yakni dua kali rukuk dan dua kali sujud—yang menjadi ciri khas dari shalat gerhana.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke