KOMPAS.com - Gelombang protes masyarakat tentang pemimpin dan pejabat yang tidak peka terhadap kondisi masyarakat semakin meluas.
Rakyat melakukan protes dan kritik kepada para pemimpin dan pejabat dengan berbagai cara, terutama melalui media sosial untuk menyalurkan berbagai keluh kesahnya.
Namun dibalik itu semua, ada satu hal yang dilupakan bahwa ada ungkapan 'pemimpin itu cerminan rakyat'. Artinya, ketika pemimpin dan pejabat buruk berarti masyarakatnya juga tidak jauh berbeda.
Baca juga: 3 Doa untuk Negeri agar Makmur dan Sejahtera: Arab, Latin, dan Artinya
Di dalam Al Quran, terdapat ayat yang menjelaskan bahwa orang-orang dzalim menjadi pemimpin bagi orang-orang dzalim lainnya. Hal ini tertuang dalam Al Quran surat Al An'am ayat 129.
وَكَذَٰلِكَ نُوَلِّى بَعْضَ ٱلظَّٰلِمِينَ بَعْضًۢا بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
Artinya: "Dan demikianlah Kami jadikan pemimpin sebagian orang-orang yang zalim itu bagi sebagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan."
Sementara dalam ayat lain, Allah menyampaikan bahwa ketika ingin membinasakan suatu negeri, maka Allah memerintahkan orang-orang yang hidup mewah untuk taat kepada Allah SWT tetapi mereka menolaknya sehingga negeri tersebut menjadi binasa.
وَإِذَآ أَرَدْنَآ أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا۟ فِيهَا
Artinya: "Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu..." (Q.S. Al Isra': 16).
Dengan melihat kondisi saat ini, tampaknya apa yang dinyatakan Allah SWT dalam ayat di atas sudah terjadi.
Maka langkah terbaik yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan suatu negeri adalah dengan melakukan introspeksi diri untuk melakukan perbaikan.
Baca juga: Doa untuk Para Pemimpin: Teks Arab, Latin, dan Artinya
Berikut ini beberapa perkataan Ulama tentang pemimpin adalah cerminan rakyat
Sesungguhnya di antara hikmah Allah Ta’ala dalam keputusan-Nya memilih para raja, pemimpin dan pelindung umat manusia adalah sama dengan amalan rakyatnya bahkan perbuatan rakyat seakan-akan adalah cerminan dari pemimpin dan penguasa mereka.
Jika rakyat lurus, maka akan lurus juga penguasa mereka. Jika rakyat adil, maka akan adil pula penguasa mereka. Namun, jika rakyat berbuat dzalim, maka penguasa mereka akan ikut berbuat dzalim.
Jika tampak tindak penipuan di tengah-tengah rakyat, maka demikian pula hal ini akan terjadi pada pemimpin mereka. Jika rakyat menolak hak-hak Allah dan enggan memenuhinya, maka para pemimpin juga enggan melaksanakan hak-hak rakyat dan enggan menerapkannya.
Jika dalam muamalah rakyat mengambil sesuatu dari orang-orang lemah, maka pemimpin mereka akan mengambil hak yang bukan haknya dari rakyatnya serta akan membebani mereka dengan tugas yang berat.
Setiap yang rakyat ambil dari orang-orang lemah maka akan diambil pula oleh pemimpin mereka dari mereka dengan paksaan.
Sungguh pada setiap masa pasti ada raja atau pemimpin yang dijadikan oleh Allah sesuai dengan (keadaan) hati rakyatnya. Jika Allah SWT menghendaki kebaikan untuk kaum tersebut, niscaya Dia akan mengutus pemimpin yang melakukan perbaikan. Jika Allah menghendaki kehancuran atas mereka niscaya Allah akan mengutus pemimpin yang durhaka.
Baca juga: Doa Tolak Bala dalam Islam: Arab, Latin, dan Artinya
“Wahai Amirul Mukminin! Apakah gerangan Abu Bakr dan Umar Radhiyallahu anhuma, kenapa semua rakyat tunduk dan patuh kepada keduanya? Wilayah kekuasaan yang semula lebih sempit dari satu jengkal lalu meluas dalam kekuasaan mereka?
Lalu saat engkau dan Utsman menggantikannya posisi keduanya, rakyat tidak lagi tunduk dan patuh terhadap kalian berdua, sehingga kekuasaan yang luas ini menjadi sempit buat kalian?
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu menjawab, “Karena rakyat mereka berdua adalah orang-orang yang seperti aku dan Utsman, sementara rakyatku sekarang adalah kamu dan orang-orang yang sepertimu.”
Jika masyarakat baik niscaya Allah SWT akan memberikan kekuasaan kepada orang baik, jika masyarakat buruk niscaya Allah akan memberikan kekuasan kepada orang buruk dari kalangan mereka.
Kalian nisbatkan kedzaliman kepada para penguasa kalian
Sementara kalian tertidur (lupa) terhadap buruknya perbuatan kalian
Janganlah kalian nisbatkan kedzaliman kepada para penguasa kalian
Karena penguasa kalian akibat dari perbuatan kalian
Demi Allah, seandainya kalian berkuasa walau sejenak
Tidak akan terbetik dalam benak kalian untuk berlaku adil.
Baca juga: 7 Doa Taubat dalam Al Quran: Arab, Latin, dan Artinya
Imam Hasan Al Bashri mengatakan bahwa ketika ada pemimpin yang buruk, maka itu adalah hukuman dari Allah. Jangan melawannya dengan pemberontakan atau memprovokasi rakyat untuk melawan, tetapi bertaubatlah kepada Allah dan tunduk kepada-Nya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini