KOMPAS.com - Membaca Al-Qur’an tidak hanya sekadar melafalkan huruf-huruf Arab, tetapi juga harus memperhatikan ilmu tajwid.
Tajwid merupakan kaidah atau aturan untuk membaca Al-Qur’an dengan benar, sesuai dengan makhraj (tempat keluarnya huruf) dan sifat huruf.
Salah satu aspek penting dalam tajwid adalah memahami hukum bacaan, karena dari sinilah keindahan, ketepatan, dan kekhusyukan dalam membaca Al-Qur’an dapat tercapai.
Hukum bacaan tajwid adalah aturan yang berlaku ketika huruf tertentu bertemu dengan huruf lain dalam rangkaian bacaan Al-Qur’an.
Baca juga: Bacaan Niat Mandi Wajib Karena Keluar Mani Lengkap dengan Tata Caranya
Setiap pertemuan huruf akan menimbulkan hukum bacaan tertentu, yang berfungsi menjaga keaslian bunyi dan makna.
Secara umum, hukum bacaan tajwid dibagi menjadi beberapa kelompok besar, di antaranya: hukum nun sukun dan tanwin, hukum mim sukun, hukum lam, serta mad (panjang bacaan).
1. Idzhar Halqi
Dibaca jelas ketika bertemu huruf-huruf halqi: ء, ه, ع, ح, غ, خ.
Contoh: مِنْ هَادٍ* (QS. Ar-Ra’d: 7).
2. Idgham
Idgham Bighunnah (dengan dengung): ي, ن, م, و.
Contoh: مَنْ يَعْمَلْ* (QS. Az-Zalzalah: 7).
Idgham Bilaghunnah (tanpa dengung): ل, ر.
Contoh: مِنْ رَبِّهِمْ (QS. Al-Baqarah: 5).
3. Iqlab
Perubahan bunyi nun mati atau tanwin menjadi mim ketika bertemu ba (ب).
Contoh:سَمِيعٌ بَصِيرٌ (QS. Al-Hujurat: 18).
4. Ikhfa’
Dibaca samar dengan dengung ketika bertemu huruf ikhfa (ت, ث, ج, د, ذ, ز, س, ش, ص, ض, ط, ظ, ف, ق, ك).
Contoh: ِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ (QS. Al-Qodr: 1).
1. Idgham Mimi (Mitslain)
Apabila mim sukun bertemu dengan mim hidup, dibaca dengung.
Contoh: لَكُمْ مَّا (QS. Al-Baqarah: 36).
2. Ikhfa Syafawi
Apabila mim sukun bertemu huruf ب, dibaca samar dengan dengung bibir.
Contoh: تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ (QS. Al-Fil: 4).
3. Idzhar Syafawi
Apabila mim sukun bertemu huruf selain mim dan ba, dibaca jelas.
Contoh: هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (QS. Al-Baqarah: 39).
1. Lam Qamariyah
Lam pada kata al dibaca jelas.
Contoh: الْقَمَرُ (QS. Al-Qamar: 1).
2. Lam Syamsiyah
Lam tidak dibaca, huruf sesudahnya ditasydid.
Contoh: الشَّمْسُ (QS. Asy-Syams: 1).
1. Mad Thabi’i (Asli)
Panjang dua harakat.
Contoh: قَالَ (QS. Al-Baqarah: 30).
2. Mad Far’i
Dipanjangkan 4–6 harakat karena sebab tertentu (hamzah, sukun, dll).
Contoh: وَلَا الضَّالِّينَ (QS. Al-Fatihah: 7).
Mengetahui hukum bacaan tajwid sangat penting agar terhindar dari kesalahan yang dapat mengubah arti ayat Al-Qur’an.
Baca juga: Metode Parenting Luqman Al Hakim yang Diabadikan Al Quran
Selain itu, membaca dengan tajwid menjadikan lantunan Al-Qur’an lebih indah, sesuai dengan perintah Allah agar membacanya dengan tartil (QS. Al-Muzzammil: 4).
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini