Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metode Parenting Luqman Al Hakim yang Diabadikan Al Quran

Kompas.com - 11/09/2025, 22:34 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Luqman Al Hakim adalah seorang hamba pilihan Allah yang namanya diabadikan sebagai nama surat dalam Al Quran.

Berdasarkan para ahli sejarah, Luqman Al Hakim berasal dari Afrika, ada yang mengatakan dari Habasyah (Ethiopia) dan ada pula yang mengatakan dari Nubia (Sudan). Luqman Al Hakim berkulit gelap dan bukan dari kalangan terpandang.

Profesi Luqman Al Hakim sebagai penggembala domba, ada pula yang mengatakan sebagai tukang kayu, dan ada pula yang menuliskan tukang jahit.

Baca juga: Al Muflis: Golongan Orang-orang yang Bangkrut di Akhirat

Keutamaan Luqman Al Hakim

Meskipun berlatar belakang rakyat biasa, Luqman Al Hakim mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki orang lain. Al Hakim adalah julukannya yang artinya orang yang bijaksana.

Beberapa ahli Sejarah menyebut Luqman Al Hakim bukan seorang Nabi, melainkan hamba pilihan Allah yang diangkat sebagai Waliyullah atau Wali Allah.

Bahkan dalam sebuah Riwayat dijelaskan bahwa Allah memberikan pilihan kepada Luqman Al Hakim untuk diangkat menjadi Nabi atau menjadi seorang ahli Hikmah.

Luqman Al Hakim menolak menjadi nabi karena beratnya tugas yang diemban, ia memilih menjadi seorang ahli hikmah sehingga mendapat gelar Al Hakim.

Karunia sebagai ahli Hikmah ini disampaikan Allah SWT dalam firman-Nya:

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا لُقْمَٰنَ ٱلْحِكْمَةَ أَنِ ٱشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ

Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (Q.S. Luqman: 12).

Baca juga: 8 Ayat Al Quran tentang Hakikat Kehidupan Dunia: Jangan Sampai Terperdaya!

Metode Parenting Luqman Al Hakim

Di dalam Al Quran surat Luqman ayat 13-19, dijelaskan bagaimana Luqman Al Hakim memberikan berbagai nasehat untuk anaknya.

Nasehat-nasehat ini berisi beberapa hal dari konsep Aqidah sampai konsep dalam berakhlak atau beradab.

Nasehat Pertama: Larangan Menyekutukan Allah

Nasehat ini diabadikan dalam Al Quran surat Luqman ayat 13

وَإِذْ قَالَ لُقْمَٰنُ لِٱبْنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar."

Ini merupakan konsep aqidah yang paling penting. Menyekutukan Allah adalah dosa terbesar dan tidak mungkin diampuni kecuali benar-benar bertaubat.

Nasehat Kedua: Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Nasehat ini diabadikan dalam Al Quran surat Luqman ayat 14-15

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ

وَإِن جَٰهَدَاكَ عَلَىٰٓ أَن تُشْرِكَ بِى مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِى ٱلدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ

وَٱتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَىَّ ۚ ثُمَّ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya: "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."

Menurut Luqman Al Hakim, berbakti kepada kedua orang tua itu tanpa syarat. Artinya, meskipun kedua orang tua menyuruh ke dalam kesesatan, tidak boleh diikuti. Tapi sebagai anak, harus tetap menghormati kedua orang tuanya.

Baca juga: 5 Ayat Al Quran tentang Larangan Berbuat Kerusakan di Muka Bumi

Nasehat Ketiga: Konsep Pengawasan Allah

Nasehat ini diabadikan dalam Al Quran surat Luqman ayat 16

يَٰبُنَىَّ إِنَّهَآ إِن تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُن فِى صَخْرَةٍ أَوْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ أَوْ فِى ٱلْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا ٱللَّهُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ

Artinya: "(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

Nasehat ini menekankan bahwa Allah selalu mengawasi hamba-hamba-Nya sampai sedetail apapun. Tidak ada yang bisa lepas dari pengawasan Allah. Dengan penanaman konsep ini, anak akan tetap berada di jalan yang lurus.

Nasehat Keempat: Perintah Mendirikan Sholat

Nasehat ini diabadikan dalam Al Quran surat Luqman ayat 17

يَٰبُنَىَّ أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ

Artinya: "Hai anakku, dirikanlah sholat..."

Sholat adalah pondasi keislaman yang mampu mencegah perbuatan keji untuk diri sendiri.

Nasehat Kelima: Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar

وَأْمُرْ بِٱلْمَعْرُوفِ وَٱنْهَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ

Artinya: "...dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar..."

Perintah dakwah untuk mengerjakan amal kebaikan dan mencegah keburukan bermanfaat untuk kemaslahan Masyarakat.

Baca juga: Tiga Larangan dalam Surat Al Hujurat Ayat 12 yang Sering Diabaikan

Nasehat Keenam: Perintah Bersabar

وَٱصْبِرْ عَلَىٰ مَآ أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ ٱلْأُمُورِ

Artinya: "... dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)."

Sabar adalah salah satu cara untuk mendatangkan pertolongan Allah SWT.

Nasehat keempat sampai keenam diabadikan dalam Al Quran surat Luqman ayat 17.

Nasehat Ketujuh: Menjauhi Sifat Sombong

Nasehat ini diabadikan dalam Al Quran surat Luqman ayat 18

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Artinya: "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri."

Sifat sombong adalah tidak pantas disandang oleh manusia. Dan Allah SWT sudah mengancam tidak akan masuk surga orang yang dihatinya terdapat kesombongan walaupun seberat dzarrah (sangat kecil).

Selain itu, sifat sombong juga akan menjauhkan manusia dari dirinya.

Nasehat Kedelapan: Bersikap Lemah Lembut

Nasehat ini diabadikan dalam Al Quran surat Luqman ayat 19

وَٱقْصِدْ فِى مَشْيِكَ وَٱغْضُضْ مِن صَوْتِكَ ۚ إِنَّ أَنكَرَ ٱلْأَصْوَٰتِ لَصَوْتُ ٱلْحَمِيرِ

Artinya: "Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai."

Bersikap lemah lembut akan mendatangkan kasih sayang dan empati antar sesama manusia sehingga akan terjalin hubungan yang harmonis.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke