Editor
KOMPAS.com-Puasa Rajab merupakan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam pada bulan Rajab.
Bulan Rajab termasuk dalam empat bulan yang dimuliakan dalam Islam sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan dalam ketetapan Allah sejak Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram...” (QS. At-Taubah: 36)
Keutamaan ibadah pada bulan Rajab banyak dibahas dalam penjelasan para ulama sehingga pemahaman mengenai niat dan pelaksanaannya menjadi penting.
Baca juga: Kapan Puasa Rajab 1447 H? Ini Jadwal Resmi Versi Kemenag, Muhammadiyah, dan NU
Puasa Rajab tergolong puasa sunnah sehingga niatnya dapat dilakukan sejak malam hari atau sebelum waktu subuh.
Bacaan niat puasa Rajab dapat diucapkan dalam hati dengan lafaz berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
“Saya niat puasa bulan Rajab, sunnah karena Allah Taala.”
Pelaksanaan puasa Rajab dapat digabungkan dengan puasa sunnah lain seperti puasa Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidh sesuai waktu pelaksanaannya.
Baca juga: Bulan Rajab dalam Islam: Makna, Puasa Sunnah, dan Amalan yang Dianjurkan
Puasa di bulan Rajab dipahami sebagai bagian dari keutamaan ibadah di bulan-bulan haram meskipun tidak terdapat hadis sahih yang secara khusus mengistimewakan puasa Rajab.
Hadis riwayat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menyebutkan keutamaan puasa di bulan-bulan tertentu.
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim No. 1163)
Hadis tersebut dipahami para ulama sebagai anjuran memperbanyak ibadah puasa di bulan-bulan haram termasuk Rajab.
Baca juga: Utang Puasa Ramadhan Belum Lunas hingga Ramadhan Berikutnya, Ini Hukum dan Solusinya
Beberapa riwayat menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tertentu di bulan haram meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai tingkat kesahihannya.
Hadis yang diriwayatkan Abu Daud menyebutkan keutamaan puasa tiga hari di bulan haram.
“Barang siapa berpuasa tiga hari di bulan haram, yaitu hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, maka Allah mencatat baginya ibadah selama 900 tahun.” (HR. Abu Daud No. 2428)
Riwayat tersebut sering dijadikan motivasi oleh sebagian umat Islam untuk memperbanyak amal ibadah di bulan Rajab dengan tetap merujuk pada kehati-hatian dalam memahami dalil.
Rajab berada dalam rangkaian bulan yang mengantarkan umat Islam menuju Ramadhan.
Pembiasaan puasa sunnah pada bulan Rajab dapat menjadi sarana melatih fisik dan spiritual sebelum memasuki ibadah puasa wajib.
Puasa Rajab dipahami sebagai amalan sunnah yang dianjurkan tanpa adanya kewajiban khusus atau ketentuan jumlah hari tertentu.
Pelaksanaan puasa Rajab dengan niat yang benar dan mengikuti tuntunan syariat diharapkan dapat meningkatkan ketakwaan serta kedekatan kepada Allah SWT.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang