Editor
KOMPAS.com- Bulan Rajab 1447 Hijriah segera tiba dan menjadi perhatian umat Islam karena termasuk salah satu bulan haram yang dimuliakan dalam ajaran Islam.
Penentuan awal bulan Rajab penting diketahui sebagai acuan pelaksanaan ibadah sunnah, termasuk puasa sunnah Rajab.
Kementerian Agama RI melalui Kalender Hijriah Indonesia memprediksi 1 Rajab 1447 Hijriah jatuh pada Minggu, 21 Desember 2025.
Kalender Kemenag RI memperkirakan bulan Rajab 1447 Hijriah berlangsung selama 30 hari hingga Senin, 19 Januari 2026.
Baca juga: Hitung Mundur Ramadhan 2026: Tersisa 66 Hari Lagi Menuju Awal Puasa
Muhammadiyah melalui Kalender Hijriah Global Tunggal juga menetapkan 1 Rajab 1447 Hijriah pada Minggu, 21 Desember 2025.
KHGT Muhammadiyah mencatat bulan Rajab 1447 Hijriah berlangsung selama 30 hari dan berakhir pada 19 Januari 2026.
Nahdlatul Ulama melalui Almanak Tahun 2025 dan 2026 turut memprediksi awal bulan Rajab 1447 Hijriah pada tanggal yang sama.
Versi NU juga memperkirakan bulan Rajab 1447 Hijriah berlangsung selama 30 hari hingga Senin, 19 Januari 2026.
Kesamaan penetapan awal bulan Rajab dari Kemenag RI, Muhammadiyah, dan NU memberikan kepastian waktu bagi umat Islam di Indonesia.
Tanggal 1 Rajab 1447 Hijriah dapat dijadikan acuan awal pelaksanaan puasa sunnah dan amalan ibadah lainnya.
Baca juga: Keutamaan Puasa Senin Kamis Lengkap dengan Bacaan Niatnya
Rajab merupakan salah satu dari empat bulan haram dalam Islam yang dikenal dengan sebutan asyhurul hurum.
Kedudukan Rajab sebagai bulan haram mendorong umat Islam memperbanyak amal saleh, termasuk ibadah puasa sunnah.
Para ulama menegaskan bahwa tidak terdapat dalil sahih yang menetapkan puasa tertentu dengan keutamaan khusus hanya karena dilakukan pada bulan Rajab.
Puasa sunnah pada bulan Rajab tetap mengikuti ketentuan puasa sunnah yang bersifat umum dalam ajaran Islam.
Salah satu puasa sunnah yang dapat dikerjakan pada bulan Rajab adalah puasa ayyamul bidh.
Puasa ayyamul bidh dilaksanakan setiap bulan Hijriah pada tanggal 13, 14, dan 15 berdasarkan hadis sahih riwayat An-Nasai yang dinilai sahih oleh Ibnu Hibban.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa puasa tiga hari setiap bulan memiliki nilai pahala setara dengan puasa selama satu tahun.
Penjelasan tersebut sejalan dengan Al Quran Surat Al-An’am ayat 160 tentang balasan sepuluh kali lipat bagi setiap amal kebaikan.
Baca juga: Keutamaan Puasa Daud, Puasa Paling Dicintai Allah
Pelaksanaan puasa sunnah Rajab diawali dengan membaca niat pada malam hari sebelum fajar.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِي شَهْرِ رَجَبٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya: Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah Ta’ala.
Niat puasa sunnah Rajab juga dapat dilakukan pada siang hari selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa.
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبٍ لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya: Aku berniat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah Ta’ala.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang