Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Mukjizat Nabi Musa AS dari Tongkat Menjadi Ular hingga Laut Terbelah

Kompas.com, 15 Desember 2025, 10:17 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Nabi Musa AS diutus untuk berdakwah kepada Fir'aun, seorang raja yang mengaku Tuhan di Mesir. Untuk mendukung tugas dakwahnya, Nabi Musa AS diberikan 9 mukjizat oleh Allah SWT.

Pada masa Nabi Musa AS, sihir menjadi sesuatu yang sangat dibanggakan. Oleh karena itu, mukjizat yang diberikan kepada Nabi Musa adalah mukjizat yang dapat mengalahkan sihir-sihir tersebut. Untuk lebih memahami mukjizat Nabi Musa AS, berikut penjelasannya.

Baca juga: Mengungkap Sepuluh Perintah Allah kepada Nabi Musa dalam Al Quran

Kisah Hidup Nabi Musa AS

Nabi Musa AS adalah Nabi Bani Israel yang lahir di Mesir. Ia putra seorang pembuat patung dan ibu yang penuh kasih. Saat masa kehamilan Nabi Musa, Fir'aun mendapatkan nasehat dari peramal-peramalnya agar semua anak laki-laki dari Bani Israel dibunuh.

Sebab akan lahir seorang anak yang akan menghancurkan kerajaan Fir'aun. Mendengar berita tersebut, Ibu Musa menghanyutkan musa ke sungai dengan peti. Beruntungnya, peti itu masuk ke kerajaan Fir'aun. Musa pun tumbuh di lingkungan paling berbahaya namun sekaligus tempat paling aman.

Ketika beranjak dewasa, Nabi Musa pernah membunuh seorang Mesir untuk membela kaumnya. Ia pun kemudian melarikan diri dari Mesir hingga akhirnya kembali kesana menjadi seorang Nabi dan Rasul.

Baca juga: Lokasi Dialog Nabi Musa dengan Allah di Mesir Dijadikan Resor Mewah

Kiprah Dakwah Nabi Musa AS

Saat Nabi Musa kembali ke Mesir dari pelariannya, Ia sudah diangkat menjadi Nabi dan Rasul untuk memberikan dakwah kepada Fir'aun dan masyarakat Mesir. Sebelum berdakwah kepada Fir'aun, Nabi Musa AS memohon kepada Allah SWT agar diberi kelancaran dalam berbicara.

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

Artinya: "Ya Allah, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku supaya mereka mengerti perkataanku." (Q.S. Taha ayat 25-28).

Sejak kecil, Nabi Musa AS tidak lancar dalam berbicara. Hal ini disebabkan lidahnya terbakar. Saat itu ia diuji oleh Fir'aun untuk memilih bara atau buah apel. Firaun melakukan hal tersebut untuk mengetahui apakah Musa kecil akan membahayakannya di masa mendatang.

Akhirnya Musa kecil diarahkan oleh malaikat untuk memilih bara hingga lidahnya terbakar dan tidak lancar dalam berbicara.

Baca juga: Doa Nabi Musa dalam Alquran: 3 Doa Lengkap dengan Bacaan dan Artinya

Dalil Tentang Mukjizat Nabi Musa AS

Nabi Musa AS termasuk nabi ulul azmi, yaitu Nabi yang diberikan ujian yang berat dan memiliki keteguhan hati. Ada 5 Nabi yang termasuk ke dalam Ulul Azmi, yaitu Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan nabi Muhammad SAW.

Guna mendukung tugasnya berdakwah kepada orang yang mengaku sebagai Tuhan, yaitu Fir'aun. Allah memberikan bekal berbagai mukjizat kepada Nabi Musa AS. Total ada 9 mukjizat yang diberikan kepada Nabi Musa AS.

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَىٰ تِسْعَ ءَايَٰتٍۭ بَيِّنَٰتٍ

Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mukjizat yang nyata..." (Q.S. Al Isra': 101).

Baca juga: 5 Amalan yang Setara Haji dan Umroh Menurut Hadis Nabi

Mukjizat Nabi Musa AS

Berikut ini beberapa mukjizat Nabi Musa yang disebutkan dalam Al Quran:

1. Tangan Memancarkan Sinar

Mukjizat berikutnya adalah tangan yang bercahaya cemerlang. Fir'aun menyebutnya sihir, padahal itu adalah mukjizat Allah SWT.

وَٱضْمُمْ يَدَكَ إِلَىٰ جَنَاحِكَ تَخْرُجْ بَيْضَآءَ مِنْ غَيْرِ سُوٓءٍ ءَايَةً أُخْرَىٰ

Artinya: "Dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia ke luar menjadi putih cemerlang tanpa cacad, sebagai mukjizat yang lain (pula)." (Q.S. Thaha: 22).

Baca juga: Doa Nabi Sulaiman Lengkap: Arti dan Makna Spiritualnya

2. Tongkat Nabi Musa AS Berubah Menjadi Ular Besar

Untuk melawan sihir-sihir penduduk Mesir, Nabi Musa AS mengajak beradu ilmu disaksikan banyak orang. Pada saat itu, para penyihir berhasil menyulap tali menjadi ular-ular kecil. Nabi Muhammad SAW kemudian melemparkan tongkatnya dan menjadi ular besar yang menelan seluruh ular kecil.

فَأَلْقَىٰ عَصَاهُ فَإِذَا هِىَ ثُعْبَانٌ مُّبِينٌ

Artinya: "Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya." (Q.S. Al A'raf: 107).

3. Membelah Laut dan Menenggelamkan Fir'aun

Ketika dalam kondisi terdesak, Allah SWT memerintahkan Nabi Musa AS. untuk memukulkan tongkatnya ke lautan sehingga laut itu membelah dan bisa dilewati. Setelah selamat, air tersebut kembali menyatu menenggelamkan Fir'aun dan bala tentaranya.

وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ ٱلْبَحْرَ فَأَنجَيْنَٰكُمْ وَأَغْرَقْنَآ ءَالَ فِرْعَوْنَ وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ

Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan." (Q.S. Al Baqarah: 50).

Baca juga: Kumpulan Bacaan Shalawat Nabi: Panduan Lengkap untuk Setiap Muslim

4. Mengeluarkan 12 Mata Air dengan Pukulan Tongkatnya

Ketika berhasil keluar dari Mesir, Kaum Bani Israel mengalami kehausan. Nabi Musa kemudian memukulkan tongkatnya ke baru. Maka keluarlah 12 mata air sesuai jumlah keturunan Bani Israel.

وَإِذِ ٱسْتَسْقَىٰ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِۦ فَقُلْنَا ٱضْرِب بِّعَصَاكَ ٱلْحَجَرَ ۖ فَٱنفَجَرَتْ مِنْهُ ٱثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا ۖ قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَّشْرَبَهُمْ ۖ كُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ مِن رِّزْقِ ٱللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ مُفْسِدِينَ

Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu". Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan." (Q.S. Al Baqarah: 60).

Baca juga: Doa Nabi Ayub: Bacaan Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahannya

5. Mendatangkan Bencana kepada Penduduk Mesir

Mukjizat Nabi Musa AS yang turun dalam waktu berdekatan adalah bencana yang ditimpakan kepada penduduk Mesir. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam Al Quran surat Al Isra' ayat 133.

فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ ٱلطُّوفَانَ وَٱلْجَرَادَ وَٱلْقُمَّلَ وَٱلضَّفَادِعَ وَٱلدَّمَ ءَايَٰتٍ مُّفَصَّلَٰتٍ فَٱسْتَكْبَرُوا۟ وَكَانُوا۟ قَوْمًا مُّجْرِمِينَ

Artinya: "Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa."

Dengan bukti tersebut, penduduk Mesir meminta tolong kepada Nabi Musa AS untuk menghilangkan bencana tersebut. Namun ketika bencana itu hilang, penduduk Mesir kembali menjadi kafir.

Baca juga: Doa Saat Banjir dalam Islam: Tuntunan Nabi Nuh, Doa Perlindungan, dan Keutamaannya

6. Menghidupkan Orang Mati

Mukjizat ini terjadi ketika ada kasus pembunuhan di kalangan Bani Israil. Nabi Musa AS kemudian memerintahkan kaum Bani Israil untuk mencari sapi betina. Tujuannya adalah sebagai sarana untuk menghidupkan orang yang sudah mati tersebut untuk ditanya siapa yang telah membunuhnya.

Pencarian sapi betina tersebut cukup rumit karena Bani Israil terus bertanya spesifik tentang ciri-ciri sapi tersebut. Pada akhirnya sapi itu berhasil di dapatkan dan digunakan untuk menghidupkan orang yang sudah mati tersebut.

فَقُلْنَا ٱضْرِبُوهُ بِبَعْضِهَا ۚ كَذَٰلِكَ يُحْىِ ٱللَّهُ ٱلْمَوْتَىٰ وَيُرِيكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

Artinya: "Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu!" Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti." (Q.S. Al Baqarah: 73).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com