Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musyawarah Besar Warga NU 2025 Akan Digelar di Ciganjur, Bahas Arah Masa Depan NU

Kompas.com, 16 Desember 2025, 10:36 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com — Warga Nahdlatul Ulama (NU) dari berbagai latar belakang akan berkumpul dalam Musyawarah Besar Warga NU 2025 yang digelar di Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Minggu, 21 Desember 2025.

Forum ini dirancang sebagai ruang terbuka dan independen bagi warga NU untuk menyuarakan kegelisahan, gagasan, serta pandangan mengenai arah gerakan NU ke depan.

Musyawarah Besar Warga NU 2025 mengusung tema “Mengembalikan NU pada Jamaah untuk Kemaslahatan Bangsa dan Kelestarian Alam.”

Baca juga: Kaleidoskop 2025: Kisruh Internal PBNU, Pemakzulan Gus Yahya

Tema tersebut menegaskan bahwa masa depan NU merupakan urusan seluruh jemaah, sehingga diperlukan ruang partisipatif bagi warga NU untuk menyampaikan aspirasi secara kolektif dan terbuka.

Forum ini bertujuan mempertemukan berbagai inisiatif, gerakan, serta pemikiran warga NU dalam satu wadah musyawarah.

Melalui dialog dan pertukaran gagasan, peserta diharapkan dapat merumuskan sikap bersama sekaligus menawarkan arah strategis NU sebagai bagian dari kekuatan masyarakat sipil di Indonesia.

Dalam surat undangan dan dikonfirmasi ulang Kompas.com ke salah satu panitia, Ahmad Agus Fajari, Selasa (16/12/2025), Musyawarah Besar Warga NU 2025 akan berlangsung di kediaman KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Nyai Sinta Abdurrahman Wahid di Ciganjur, Jakarta Selatan, mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB.

Lokasi ini dipilih sebagai simbol nilai-nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan keterbukaan yang selama ini menjadi warisan pemikiran Gus Dur.

Sejumlah agenda strategis akan dibahas dalam forum ini. Di antaranya adalah prinsip dan etika dalam pengembangan serta pelaksanaan program, nilai-nilai etis dalam tata kelola organisasi, hingga rekomendasi untuk mendorong kemandirian dan kemaslahatan jam’iyah serta jamaah NU.

Selain itu, musyawarah ini juga akan menjadi momentum soft-launch platform Kawal NU, sebuah inisiatif untuk memperkuat partisipasi dan pengawasan warga terhadap dinamika organisasi NU.

Peserta Musyawarah Besar Warga NU 2025 berasal dari berbagai kalangan warga NU, mulai dari agamawan, intelektual, aktivis, santri, petani, buruh, nelayan, budayawan, pengusaha, kaum muda, hingga pengurus struktural NU.

Keberagaman latar belakang ini diharapkan memperkaya diskusi dan menghasilkan rekomendasi yang berpihak pada kepentingan jamaah.

Musyawarah Besar Warga NU 2025 berada di bawah pelindung Nyai Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid (istri mendiang Gus Dur), dr Umar Wahid, Lukman Hakim Saifuddin, dan Prof Mahfud MD.

Adapun jajaran penyelenggara terdiri dari sejumlah aktivis NU, antara lain Abd A’la, Ahmad Munjid, Alissa Wahid, Badriyah Fayumi, Farha Ciciek, Hairus Salim, Hakim Jayli, Helmi Ali Yafie, Iklilah Muzayyanah, Inaya Wahid, Marzuki Wahid, Masruhah, Maya Fitria, Mayadina, Nur Rofiah, dan Rindang Farihah.

Baca juga: Hari Pertama Kerja, Pj Ketum PBNU KH Zulfa Klaim NU Sudah Normal

Melalui Musyawarah Besar Warga NU 2025, para penyelenggara berharap terbangun ruang dialog yang sehat dan inklusif, sekaligus lahir rekomendasi strategis untuk memperkuat peran NU dalam menjaga kemaslahatan bangsa dan kelestarian alam di tengah tantangan zaman.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pengertian Udzur dalam Islam dan Contohnya
Pengertian Udzur dalam Islam dan Contohnya
Doa dan Niat
Sambut Ramadhan, Baznas Fokus Bersihkan Masjid dan Siapkan Rumah Modular untuk Penyintas Bencana
Sambut Ramadhan, Baznas Fokus Bersihkan Masjid dan Siapkan Rumah Modular untuk Penyintas Bencana
Aktual
Shalat Jamak dan Qashar: Pengertian, Syarat, dan Tata Caranya
Shalat Jamak dan Qashar: Pengertian, Syarat, dan Tata Caranya
Doa dan Niat
Niat Shalat Qabliyah Jumat Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, dan Artinya
Niat Shalat Qabliyah Jumat Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, dan Artinya
Doa dan Niat
Wasekjen PBNU Desak Hentikan Tambang dan Sawit di Hutan Primer
Wasekjen PBNU Desak Hentikan Tambang dan Sawit di Hutan Primer
Aktual
Contoh Riba dalam Kehidupan Sehari-hari yang Perlu Kamu Tahu
Contoh Riba dalam Kehidupan Sehari-hari yang Perlu Kamu Tahu
Doa dan Niat
PBNU Tegaskan Gus Yahya Tetap Sah Ketua Umum, Moratorium Digdaya Dinyatakan Batal
PBNU Tegaskan Gus Yahya Tetap Sah Ketua Umum, Moratorium Digdaya Dinyatakan Batal
Aktual
Doa Bulan Rajab Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Doa Bulan Rajab Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Doa dan Niat
Kisah Unik Nabi Idris AS: Nabi Pertama yang Mengajarkan Tulisan dan Peradaban
Kisah Unik Nabi Idris AS: Nabi Pertama yang Mengajarkan Tulisan dan Peradaban
Aktual
Kumpulan Hadits Lemah dan Palsu Seputar Bulan Rajab
Kumpulan Hadits Lemah dan Palsu Seputar Bulan Rajab
Doa dan Niat
Pelajaran Hidup dari Nabi Adam AS: Godaan, Kesalahan, dan Taubat
Pelajaran Hidup dari Nabi Adam AS: Godaan, Kesalahan, dan Taubat
Aktual
Perintah Puasa Rajab Lengkap dengan Dalil dan Keutamaannya
Perintah Puasa Rajab Lengkap dengan Dalil dan Keutamaannya
Doa dan Niat
Mengenal 4 Bulan Haram dalam Kalender Hijriah dan Keistimewaannya
Mengenal 4 Bulan Haram dalam Kalender Hijriah dan Keistimewaannya
Doa dan Niat
Doa di Bulan Rajab dan Artinya, Amalan yang Diajarkan Rasulullah untuk Menyambut Ramadhan
Doa di Bulan Rajab dan Artinya, Amalan yang Diajarkan Rasulullah untuk Menyambut Ramadhan
Doa dan Niat
Rais Aam PBNU Resmikan Markaz Turats Ulama Kudus, Tersimpan Naskah Berusia 275 Tahun
Rais Aam PBNU Resmikan Markaz Turats Ulama Kudus, Tersimpan Naskah Berusia 275 Tahun
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com