Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keutamaan Membaca Doa Nabi Yunus AS Lengkap dengan Kisahnya

Kompas.com, 12 September 2025, 13:35 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Doa Nabi Yunus AS adalah doa yang dipanjatkan Nabi Yunus AS ketika berada dalam perut ikan. Nabi Yunus atau Nabi Dzun Nun adalah seorang Nabi yang diutus kepada penduduk Ninawa.

Doa Nabi Yunus AS ini adalah salah satu doa yang dianjurkan untuk dibaca. Bagaimana kisah Nabi Yunus dan mengapa doa Nabi Yunus dianjurkan unutk diamalkan? Berikut pembahasan lengkapnya.

Baca juga: 7 Doa Taubat dalam Al Quran: Arab, Latin, dan Artinya

Kisah Nabi Yunus AS

Nabi Yunus AS Bernama lengkap Yunus bin Matta. Ia adalah keturunan Nabi Ibrahim melalui jalur Nabi Ishak AS. Ia termasuk nabi-nabi dari kalangan Bani Israil.

Nabi Yunus diutus ke sebuah negeri Bernama Ninawa. Penduduk Ninawa yang berjumlah lebih dari seratus ribu orang menyembah berhala.

Ketika diseru untuk menyembah Allah SWT, para penduduk menolak karena lebih memilih bertahan pada tradisi nenek moyangnya.

Nabi Yunus berdakwah selama 33 tahun. Hasilnya, hanya dua orang saja yang mau menerima dakwah Nabi Yunus AS.

Mendapati kenyataan yang ada, Nabi Yunus AS merasa marah dengan kaum yang menolak dakwahnya dan meninggalkan mereka. Ia menaiki sebuah kapal yang penuh muatan ketika meninggalkan kaumnya.

Sebelum meninggalkan kaumnya, Nabi Yunus AS mengancam bahwa akan datang azab dalam waktu tiga hari.

Pada awalnya penduduk tidak percaya perkataan Nabi Yunus AS. Namun ternyata, apa yang disampaikan Nabi Yunus AS benar-benar terjadi. Tanda-tanda datangnya azab terlihat hingga membuat penduduk ketakutan.

Baca juga: Bacaan Doa Sholat Taubat: Lengkap Teks Arab, Latin, dan Artinya

Akhirnya penduduk segera bertaubat dan menerima apa yang telah didakwahkan Nabi Yunus AS sebelumnya. Allah SWT kemudian mencabut azab dari penduduk tersebut.

فَلَوْلَا كَانَتْ قَرْيَةٌ ءَامَنَتْ فَنَفَعَهَآ إِيمَٰنُهَآ إِلَّا قَوْمَ يُونُسَ لَمَّآ ءَامَنُوا۟ كَشَفْنَا عَنْهُمْ عَذَابَ ٱلْخِزْىِ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَمَتَّعْنَٰهُمْ إِلَىٰ حِينٍ

Artinya: "Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu.” (Q.S. Yunus 98).

Sementara itu, Nabi Yunus AS yang pergi dengan putus asa mendapat cobaan yang berat. Ketika menaiki kapal yang sarat akan muatan, kapal itu hampir saja tenggelam.

Untuk mengurangi beban, para awak kapal mengadakan undian siapa yang harus dibuang dari kapal. Dalam undian tersebut, Nabi Yunus AS yang terpilih untuk dibuang dari kapal. Akhirnya Nabi Yunus AS diceburkan ke laut dan ditelan ikan besar.

Ketika di perut ikan, Nabi Yunus menyesali apa yang telah dilakukannya. Selama di perut ikan, Nabi Yunus AS senantiasa berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT hingga akhirnya Allah SWT menyelamatkannya.

Baca juga: Kisah Mush’ab bin Umair: Pemuda yang Rela Meninggalkan Kemewahan Dunia

Kisah Nabi Yunus meninggalkan kaumnya hingga diselamatkan Allah dari ikan yang menelannya terdapat dalam Al Quran surat Ash Shaffat ayat 139-148.

وَإِنَّ يُونُسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ (139)

إِذْ أَبَقَ إِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ (140)

فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِينَ (141)

فَالْتَقَمَهُ الْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌ (142)

فَلَوْلا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ (143)

لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (144)

فَنَبَذْنَاهُ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ سَقِيمٌ (145)

وَأَنْبَتْنَا عَلَيْهِ شَجَرَةً مِنْ يَقْطِينٍ (146)

وَأَرْسَلْنَاهُ إِلَى مِائَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ (147)

فَآمَنُوا فَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَى حِين(148)ٍ

Artinya:

“Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi, lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.

Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedangkan ia dalam keadaan sakit.

Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu."

Baca juga: Kisah Pengangkatan Menjadi Nabi dan Turunnya Wahyu Pertama

Doa Nabi Yunus AS

Sewaktu dalam perut ikan, inilah doa yang dibaca oleh Nabi Yunus AS yang diabadikan dalam Al Quran surat Al Anbiya ayat 87.

Arab:

لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Latin:

Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minadh-dhoolimiin.

Artinya:

Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang dzalim.

Kadungan Doa Nabi Yunus AS

Dalam tafsirnya, Imam As Sa’di menyampaikan bahwa di dalam doa Nabi Yunus AS, terkandung pengakuan akan kesempurnaan dan keesaan Allah.

Juga terkandung pengakuan bahwa Allah Maha Suci dari segala bentuk kekurangan, aib, dan cacat. Serta pengakuan diri sebagai seorang yang berlaku dzalim (berbuat salah).

Baca juga: Kisah Masuk Islamnya Amr bin Jamuh: Ketika Kebodohan Dikalahkan

Keutamaan Doa Nabi Yunus AS

Doa Nabi Yunus AS ini bisa diamalkan ketika sedang menghadapi situasi yang sulit. Adapun keutamaan dari doa nabi Yunus AS ini disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya.

دعوةُ ذي النُّونِ إذ دعا وهو في بطنِ الحوتِ لا إلهَ إلَّا أنتَ سبحانَك إنِّي كنتُ من الظالمينَ فإنَّه لم يدعُ بها رجلٌ مسلمٌ في شيءٍ قطُّ إلَّا استجاب اللهُ له

Artinya: “Doa Nabi Yunus ‘alaihissalam tatkala beliau terperangkap di perut ikan adalah “laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minadz dzaalimiin”. Sungguh, tidaklah seorang muslim membacanya terus menerus, kecuali Allah akan kabulkan keinginannya.” (H.R. At Tirmidzi).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com