Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasehat-nasehat Imam Ghazali untuk Anaknya

Kompas.com, 12 September 2025, 10:48 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i atau yang lebih dikenal sebagai Imam Al Ghazali adalah seorang ulama yang berasal dari Persia.

Imam Ghazali dianggap sebagai salah satu mujaddid atau pembaharu dalam Islam. Pemikirannya tentang Islam dan karya-karyanya masih dijadikan rujukan hingga saat ini.

Salah satu karya terbesarnya adalah kitab Ihya' Ulumuddin.

Berikut ini merupakan nasehat-nasehat Imam Al Ghazali yang terdapat dalam salah satu kitabnya yang berjudul 'Ayyuhal Walad'.

Baca juga: Metode Parenting Luqman Al Hakim yang Diabadikan Al Quran

Nasehat Pertama

Nasehat itu mudah tetapi berat untuk menerimanya karena sesungguhnya nasehat dalam rasa orang-orang yang menuruti hawa nafsu terasa pahit, sebab larang-larangan lebih dicintai di dalam hati mereka.

Nasehat Kedua

Bagi orang yang menuntut ilmu, orang yang tersibukkan dengan keutamaan diri dan prestasi dunia. Dia mengira bahwa ilmu saja akan dapat menjadi penyelamat dan penolongnya dan ia tidak perlu untuk mengamalkannya. Padahal siksa paling berat manusia di hari kiamat adalah orang berilmu yang mana Allah tidak menjadikannya bermanfaat dalam ilmunya.

Nasehat Ketiga

Tanda berpalingnya Allah Yang Maha Luhur dari seorang hamba adalah ia tersibukkan dengan sesuatu yang tidak berguna. Sesungguhnya seseorang yang telah kehilangan waktu dari umurnya selain untuk melakukan ibadah, niscaya layaklah penyesalan (kesedihan) yang panjang baginya. Dan barang siapa melewati 40 tahun dan kebaikannya tidak melebihi keburukannya, maka hendaklah ia bersiap-siap ke dalam neraka.

Baca juga: 5 Hadits tentang Jabatan: Jabatan itu Amanah, Jangan Disalahgunakan

Nasehat Keempat

Janganlah kamu menjadi orang yang bangkrut dari amal-amal perbuatanmu, jangan menjadi orang yang sepi (kosong) dalam ahwalmu (hatimu), dan yakinlah bahwa ilmu tanpa amal tidak akan berguna.

Nasehat Kelima

Meskipun kamu membaca ilmu selama 100 tahun dan mengumpulkan 1.000 kitab, maka kamu tidaklah menjadi orang yang bersiap-siap memperoleh rahmat Allah Yang Maha Luhur kecuali dengan mengamalkan ilmu itu.

Nasehat Keenam

Barang siapa menyangka bahwa ia akan sampai tanpa berusaha, maka ia adalah orang yang berangan-angan. Dan barang siapa yang menyangka bahwa ia akan sampai dengan mencurahkan usahanya, maka ia adalah orang yang tidak membutuhkan Allah.

Baca juga: Al Muflis: Golongan Orang-orang yang Bangkrut di Akhirat

Nasehat Ketujuh

Hiduplah semaumu karena sesungguhnya kamu akan mati, cintailah semaumu karena sesungguhnya kamu akan berpisah darinya, dan kerjakan semaumu karena sesungguhnya kamu akan dibalas atas itu.

Nasehat Kedelapan

Jadikanlah himmah (keinginan) di dalam ruh (jiwa), kekalahan di dalam nafsu, dan kematian di dalam badanmu, sesungguhnya tempatmu adalah kubur dan para penghuni kuburan sedang menantimu. Setiap saat kapan kamu akan sampai (menyusul) pada mereka. Takutlah kamu jika kamu sampai pada mereka tanpa bekal.

Nasehat Kesembilan

Sungguh jangan sampai seekor ayam jago lebih pintar daripada kamu, ia menyeru di waktu sahur sedangkan kamu sedang tidur.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com