Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Orang Badui Masuk Surga tanpa Hisab

Kompas.com, 22 September 2025, 13:13 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Orang Badui adalah orang Arab yang berasal dari pedesaan. Biasanya mereka mempunyai pemikiran yang lugu dan sederhana.

Meskipun demikian, di masa kehidupan Nabi Muhammad SAW, beberapa orang badui akhirnya masuk Islam. Dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki, terkadang mereka melakukan sesuatu yang konyol, tapi ternyata bisa membawa mereka sampai ke surga.

Berikut ini salah satu kisahnya.

Baca juga: Kisah Detik-detik Akhir Kehidupan Nabi Muhammad SAW

Kisah Orang Badui Tawaf di Ka'bah

Suatu ketika ada orang badui yang sedang tawaf di depan Ka'bah sambil berdzikir dengan mengucap Ya Karim, Ya Karim, Ya Karim. Orang badui tersebut tidak menyadari Rasulullah berada di dekatnya.

Dia hanya fokus tawaf mengelilingi Kakbah. Mendengan orang badui tersebut berzikir, maka Rasulullah pun menirukan dzikir orang badui tersebut dan mengikutinya dari belakang.

Orang Badui yang berada persis di depan Rasulullah pun terganggu dengan dzikir Rasulullah yang sama persis.

Orang Badui tersebut merasa terolok-olok dan berkata,“Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokku, karena aku ini adalah orang Arab Badui? Kalau bukan karena ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah."

Mendengar ucapan orang badui tersebut, Rasulullah hanya tersenyum dan berkata “Apakah engkau tidak mengenali Nabi mu, wahai orang Arab ?”.

Orang Badui tersebut menjawab singkat, “Tidak.”

“Jadi bagaimana kau mengimaninya?” tanya Rasulullah kepada orang badui tersebut.

Orang badui itu menjawab “Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan sabdanya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya,".

Mendengar pernyataan yang dikatakan orang badui tersebut, maka Rasulullah berkata “Wahai orang Arab, aku ini Nabimu di dunia dan pertolonganmu di akhirat.”

Baca juga: Kisah Juraij: Mustajabnya Doa Ibu, Meskipun Mendoakan Keburukan

Mendengar ucapan Rasulullah, maka orang badui tersebut langsung bersujud dan menciumi kaki Rasulullah. Melihat kejadian tersebut, Rasulullah mengangkat badan orang badui tersebut.

Ketika itu turunlah malaikat Jibril AS yang membawa kabar dari langit dan berkata,“Ya Muhammad! Tuhan As Salam mengucapkan salam kepadamu dan berpesan: "Katakanlah kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar.”

Orang Badui akan Membuat Perhitungan dengan Allah SWT

Setelah Rasulullah menyampaikan apa yang disampaikan Allah SWT melalui Malaikat Jibril, orang badui tersebut berkata “Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengannya. Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa besar maghfirahnya."

"Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa luas pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawanannya,” ujar orang dari Suku Badui tersebut.

Mendengar pernyataan orang Badui tersebut, Rasulullah pun menitikkan air mata yang mengalir membahasai janggutnya.

Baca juga: Kisah Dua Orang Masuk Surga Tanpa Sekalipun Mengerjakan Sholat

Pada saat itulah malaikat Jibril turun untuk yang kedua kalinya dengan mengatakan, “Berhentilah engkau menangis! Sesungguhnya karena tangismu, penjaga 'Arsy lupa dengan bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga ia bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. Allah sudah mengampuni semua kesalahannya dan ia akan menjadi temanmu di surga nanti."

Hikmah Kisah

Dari kisah di atas, dapat diambil pelajaran bahwa kecintaan kepada Allah SWT dan keyakinan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang sangat mengasihi Hamba-hamba-Nya membuatnya mendapat ampunan dari Allah SWT.

Pengampunan dari Allah SWT ini membuat orang tersebut dimasukkan ke surga oleh Allah SWT tanpa hisap.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com