Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Kanwil Kemenag NTB Zamroni Azis Minta Maaf Usai Aksi Lempar Mikrofon Viral

Kompas.com, 22 September 2025, 12:50 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com-Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Nusa Tenggara Barat (NTB), Zamroni Azis, menyampaikan permintaan maaf usai video dirinya melempar tiang mikrofon viral di media sosial.

Dalam klarifikasi yang disampaikan melalui akun Instagram resmi @kanwil_kemenag_ntb pada Minggu malam (21/9/2025), Zamroni menegaskan bahwa peristiwa tersebut merupakan kekhilafan pribadi tanpa maksud menyinggung pihak mana pun.

“Saya Haji Zamroni Azis, atas nama pribadi dengan penuh kerendahan hati menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat NTB, terkait video yang beredar di masyarakat,” ujar Zamroni, seperti ditulis Antara, Senin (22/9/2025).

Baca juga: Ramai Kakanwil Kemenag NTB Lempar Mikrofon, Begini Cara Tahan Nafsu dalam Islam

Ia menambahkan, dirinya menyadari sepenuhnya bahwa tindakan itu murni kekhilafan pribadi.

“Saya menyadari sepenuhnya bahwa kejadian tersebut adalah murni kekhilafan pribadi saya tanpa bermaksud menyinggung siapa pun. Demikian permohonan maaf ini saya sampaikan,” ucapnya.

Baca juga: Kemenag Umumkan 4.155 Calon PPPK Paruh Waktu 2024, Cek Daftar dan Syarat Berkasnya

Sebelumnya, beredar sebuah video berdurasi 28 detik yang menampilkan Zamroni Azis melempar tiang mikrofon dalam sebuah acara resmi.

Peristiwa itu terjadi saat pelantikan Kepala Kemenag Kabupaten Dompu, Najamuddin, pada Jumat (19/9/2025).

Seperti dilansir dari KOMPAS.com. setelah melempar, Zamroni langsung menyalami Najamuddin yang baru saja dilantik, dan istrinya yang mengenakan kebaya merah muda. Momen itu disertai dengan kalimat, "Diam dulu di situ," ujar Zamroni sambil melihat mikrofon yang dilempar.

Menanggapi beredarnya video tersebut, Zamroni menyampaikan tindakannya tersebut bersifat spontan.

Ia menyebut hal itu terjadi secara spontan karena mikrofon menghalangi saat hendak bersalaman.

"Jadi kemarin itu spontan saja. Tidak ada apa-apa. Itu seperti dilempar. Jadi waktu mau bersalam-salaman yang dilantik kok miknya masih di sana menghalangi jalan," kata Zamroni.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Aksi Lempar Tiang Mikrofon Jadi Sorotan Publik, Kakanwil Kemenag NTB: Itu Spontan Saja", 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com