Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Al Qadhi Abu Bakar Muhammad: Balasan keikhlasan

Kompas.com - 08/10/2025, 15:08 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Al Qadhi Abu Abu Bakar Muhammad bin Abdul Baqi bin Muhammad Al Bazzar Al Anshari atau yang lebih dikenal sebagai Al Bazar Al Anshari adalah seorang ulama ahli hadits dari kalangan kaum Anshar.

Al Qadhi Abu Bakar Muhammad pernah punya pengalaman tentang bagaimana keikhlasan akan mendapatkan balasan yang luar biasa dari Allah SWT. Berikut kisahnya seperti dikutip dari buku Masuk Surga Tanpa Ibadah karya Agus Susanto.

Baca juga: Kisah Lukman Al Hakim dan Anaknya: Takdir Allah Selalu yang Terbaik

Al Qadhi Abu Bakar Muhammad Menemukan Kantong Sutra

Al Qadhi Abu Bakar Muhammad menceritakan bahwa ketika berada di Mekah, suatu hari beliau merasa sangat kelaparan dan tidak menemukan sesuatu yang bisa dimakannya.

Tiba-tiba Al Qadhi menemukan sebuah kantong dari sutera yang diikat dengan kaos kaki yang terbuat dari sutera pula. Al Qadhi pun memungutnya dan membawanya pulang. Setelah dibuka, ternyata kantong tersebut berisi sebuah kalung permata yang sangat indah.

Ketika Al Qadhi keluar dari rumah, terdengar seorang bapak tua berteriak mencari kantongnya yang hilang sambil memegang kantong kain yang berisi uang lima ratus dinar.

Bapak tua itu mengatakan, “Barangsiapa yang menemukan dan mengembalikan kantong sutera kepunyaanku, akan kuberi imbalan 500 dinar.”

Mendengar hal tersebut, Al Qadhi berkata dalam hati, “Aku sedang membutuhkan uang untuk membeli makanan. Aku bisa mengambil uang dinar emas itu untuk aku manfaatkan dan mengembalikan kantong sutera ini padanya.”

Al Qadhi kemudian mengajak orang tua itu ke rumahnya dan memperlihatkan kantong yang ditemukannya. Kantong tersebut cocok dengan ciri-ciri yang disebutkan oleh orang tua tersebut.

Al Qadhi pun mengembalikan kantong sutera berisi kalung mutiara itu. Ketika disodori kantong berisi 500 dinar sebagai imbalannya, Al Qadhi mengatakan, “Sudah seharusnya aku mengembalikannya kepadamu tanpa mengambil upah untuk itu.”

Orang tua itu terus memaksa Al Qadhi untuk menerima uang tersebut dan Al Qadhi tetap bersikeras menolaknya. Akhirnya orang tua tersebut mengalah dan pamit meninggalkan rumah Al Qadhi.

Baca juga: Kisah Pencuri Bertaubat: Meninggalkan yang Haram Diganti dengan yang Halal

Al Qadhi Mendapatkan Musibah

Selang beberapa waktu setelah kejadian itu, Al Qadhi mengadakan perjalanan dengan perahu. Namun sayang, perahu yang ditumpanginya pecah dan semua penumpangnya meninggal, kecuali Al Qadhi yang selamat karena mampu berpegangan pada sepotong papan.

Al Qadhi terdampar di sebuah pulau yang berpenduduk. Karena tidak tahu harus kemana, Al Qadhi menuju ke masjid di pulau tersebut.

Pada saat sedang membaca Al Quran di masjid, para penduduk mendengarkannya dan meminta Al Qadhi untuk mengajari mereka membaca Al Quran.

Tak hanya sampai di situ, penduduk juga meminta Al Qadhi untuk mengajari mereka menulis Al Quran. Dari hasil mengajar itulah Al Qadhi memperoleh penghasilan dan dapat hidup dengan layak.

Balasan Keikhlasan

Setelah agak lama tinggal di pulau tersebut dan merasa akrab dengan penduduknya, Al Qadhi mendapat tawaran untuk menikahi seorang putri yatim piatu di kampung tersebut yang mempunyai harta cukup banyak.

Pada awalnya, Al Qadhi menolak, namun akhirnya menerima juga saran penduduk. Pada saat dipertemukan dan dinikahkan dengan gadis itu, betapa terkejutnya Al Qadhi melihat kalung yang dikenakan oleh istrinya, yang tak lain adalah kalung mutiara yang ditemukannya dulu.

Baca juga: Kisah Pembunuh 100 Orang yang Masuk ke Dalam Surga

Usut punya usut, ternyata kalung tersebut merupakan kepunyaan ayah dari si gadis, yang tak lain adalah orang yang dulu kehilangan kantong sutera berisi kalung mutiara.

Orang tua tersebut pernah berdoa, “Aku tidak pernah mendapatkan seorang muslim di dunia ini (sebaik) orang yang telah mengembalikan kalung ini kepadaku. Ya Allah, pertemukanlah aku dengan orang itu hingga aku dapat menikahkannya dengan puteriku.”

Akhirnya, Al Qadhi mulai mengarungi kehidupan bersama gadis berkalung permata itu dan dikaruniai dua orang anak. Setelah isterinya meninggal, kalung permata menjadi harta pusaka untuk Al Qadhi dan kedua anaknya.

Tetapi kedua anaknya juga meninggal sehingga kalung permata itu menjadi hak Al Qadhi. Beliau pun menjualnya seharga seratus ribu dinar dan digunakan untuk membiayai kehidupannya.

Hikmah Kisah

Dari kisah di atas, dapat diambil pelajaran bahwa keikhlasan itu akan mendatangkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Seseorang tidak perlu khawatir berbuat kebaikan tanpa mengharapkan balasan dari manusia, karena balasan itu akan diberikan oleh Allah SWT dengan cara-Nya.

Keikhlasan dalam berbuat kebaikan akan diganti dengan yang lebih baik di dunia, dan di akhirat akan dibalas dengan surga.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Bacaan Doa Waktu Subuh: Arab, Latin, dan Artinya
Bacaan Doa Waktu Subuh: Arab, Latin, dan Artinya
Doa dan Niat
Kemenag Petakan Pesantren Rusak, Tindak Lanjut Arahan Presiden Prabowo
Kemenag Petakan Pesantren Rusak, Tindak Lanjut Arahan Presiden Prabowo
Aktual
MUI dan Ormas Islam Deklarasikan 9 Poin Dukungan untuk Palestina
MUI dan Ormas Islam Deklarasikan 9 Poin Dukungan untuk Palestina
Aktual
Surat Al Muawwidzatain: Pengertian, Bacaan, Arti, dan Keutamaannya
Surat Al Muawwidzatain: Pengertian, Bacaan, Arti, dan Keutamaannya
Doa dan Niat
Bacaan Doa Meluluhkan dan Melembutkan Hati Lengkap dengan Artinya
Bacaan Doa Meluluhkan dan Melembutkan Hati Lengkap dengan Artinya
Doa dan Niat
Kisah Al Qadhi Abu Bakar Muhammad: Balasan keikhlasan
Kisah Al Qadhi Abu Bakar Muhammad: Balasan keikhlasan
Doa dan Niat
Kisah Lukman Al Hakim dan Anaknya: Takdir Allah Selalu yang Terbaik
Kisah Lukman Al Hakim dan Anaknya: Takdir Allah Selalu yang Terbaik
Doa dan Niat
MUI: Kalau Bangunan Pesantren Tak Layak, Hentikan Dulu Operasionalnya
MUI: Kalau Bangunan Pesantren Tak Layak, Hentikan Dulu Operasionalnya
Aktual
Bacaan Doa untuk Bayi yang Baru Lahir: Arab, Latin, Artinya
Bacaan Doa untuk Bayi yang Baru Lahir: Arab, Latin, Artinya
Doa dan Niat
Bacaan Doa Aqiqah dan Mencukur Rambut Bayi: Arab, Latin, dan Artinya
Bacaan Doa Aqiqah dan Mencukur Rambut Bayi: Arab, Latin, dan Artinya
Doa dan Niat
Waspada Iklan “Haji Tanpa Antre, Langsung Berangkat”, Kemenhaj: Berpotensi Penipuan
Waspada Iklan “Haji Tanpa Antre, Langsung Berangkat”, Kemenhaj: Berpotensi Penipuan
Aktual
MUI Minta Kegiatan di Bangunan Pesantren Tak Layak Dihentikan Sementara
MUI Minta Kegiatan di Bangunan Pesantren Tak Layak Dihentikan Sementara
Aktual
Lirik Tepuk Sakinah, Inovasi Kemenag untuk Edukasi Calon Pengantin di KUA
Lirik Tepuk Sakinah, Inovasi Kemenag untuk Edukasi Calon Pengantin di KUA
Aktual
MUI Desak Pemerintah Tolak Kehadiran Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam 2025
MUI Desak Pemerintah Tolak Kehadiran Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam 2025
Aktual
Hati-hati! Inilah 12 Perkara yang Dapat Menghapuskan Pahala Kebaikan
Hati-hati! Inilah 12 Perkara yang Dapat Menghapuskan Pahala Kebaikan
Doa dan Niat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke