KOMPAS.com – Mimpi buruk sering kali membuat seseorang terbangun dengan perasaan cemas, jantung berdebar, bahkan tubuh berkeringat.
Tidak sedikit orang merasa takut setelah mengalaminya, khawatir jika mimpi tersebut akan menjadi kenyataan.
Dalam ajaran Islam, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam memberikan tuntunan khusus bagi umat Muslim ketika mengalami mimpi yang tidak disukai.
Tuntunan ini bertujuan agar hati kembali tenang dan terhindar dari gangguan setan.
Baca juga: Hadits tentang Mimpi Buruk dan Doa yang Dianjurkan Rasulullah SAW
Dilansir dari Antara, berdasarkan hadis sahih riwayat Bukhari (no. 6995) dan Muslim (no. 2261), Rasulullah SAW bersabda:
“Mimpi yang baik itu dari Allah, sedangkan mimpi yang buruk itu dari setan. Jika salah seorang dari kalian bermimpi yang tidak disukainya, maka hendaklah ia meniup ke sebelah kirinya tiga kali dan membaca ta’awwudz sebanyak tiga kali. Setelah itu, hendaklah ia membalik tubuhnya ke sisi yang lain, maka mimpi itu tidak akan membahayakannya. Jangan pula diceritakan kepada siapa pun.”
Dari hadis tersebut, terdapat beberapa langkah yang diajarkan Rasulullah SAW ketika seseorang mengalami mimpi buruk:
Hal ini dilakukan sebagai bentuk menolak gangguan setan.
Bacaan ta’awwudz berbunyi:
A‘ûdzu billâhi minasy-syaithânir rajîm (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk).
Setelah membaca ta’awwudz, disunnahkan untuk membalikkan badan agar mimpi buruk tidak berlanjut atau mengganggu kembali.
Rasulullah SAW menegaskan, mimpi buruk sebaiknya tidak disebarkan agar tidak menimbulkan kekhawatiran atau tafsir yang keliru.
Baca juga: Allahummaghfirlaha Warhamha: Bacaan, Arti, dan Makna Doa untuk Jenazah Perempuan
Selain langkah di atas, Rasulullah SAW juga mengajarkan doa khusus ketika seseorang terbangun karena mimpi buruk. Doa ini diriwayatkan oleh Ibnu Suni, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi:
هُوَ اللهُ ، اَللهُ رَبِّيْ لَا شَرِيْكَ لَهُ. أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَمِنْ شَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنِ
Latin:
Huwallâhu, allâhu rabbî, lâ syarîka lahû. A‘ûdzu bikalimâtillâhit tâmmati min ghadhabihi wa min syarri ‘ibâdihi wa min hamazâtis syayâthîni wa an yahdhurûni.
Artinya:
“Dialah Allah. Allah Tuhanku, tiada sekutu bagi-Nya. Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, kejahatan hamba-hamba-Nya, dan dari bisikan setan, serta aku berlindung dari kehadiran mereka di sekitarku.”
Baca juga: Doa Saat Merasa Dizalimi Berdasarkan Alquran dan Hadis
Mengikuti tuntunan Rasulullah SAW saat mengalami mimpi buruk tidak hanya menenangkan jiwa, tetapi juga melatih keimanan. Dengan membaca doa dan ta’awwudz, seorang Muslim menyerahkan rasa takutnya hanya kepada Allah SWT.
Selain itu, kebiasaan ini membantu menjaga ketenangan batin dan memperkuat keyakinan bahwa segala sesuatu, baik maupun buruk, terjadi atas izin Allah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang