Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doa Gempa Bumi yang Dianjurkan dalam Islam dan Bacaan Lengkapnya

Kompas.com - 17/11/2025, 21:27 WIB
Khairina

Editor

Sumber Baznas

KOMPAS.com-Bagi umat Muslim, salah satu bentuk ikhtiar saat menghadapi gempa bumi adalah memanjatkan doa khusus kepada Allah SWT.

Doa tersebut menjadi permohonan perlindungan bagi diri sendiri dan bagi masyarakat yang terdampak bencana.

Dilansir dari laman Baznas, amalan ini dianjurkan ketika musibah terjadi sebagai bentuk tawakal dan pengingat bahwa seluruh pertolongan berasal dari Allah SWT.

Baca juga: Doa Gempa Bumi Lengkap Arab, Latin, dan Artinya dalam Islam

Bacaan Doa Ketika Terjadi Gempa

Allahumma inni asaluka khairaha wa khaira ma fiha, wa khaira ma arsalta bihi, wa audzubika min syarriha, wa syarri ma fiha wa syarri ma arsalta bihi.

Artinya:
“Ya Allah, aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan yang ada di dalamnya, serta kebaikan dari apa yang Engkau kirimkan bersamanya, dan aku memohon perlindungan dari keburukan atas apa yang terjadi, keburukan yang ada di dalamnya, dan keburukan dari apa yang Engkau kirimkan.”
(HR An-Nasa’i)

Doa untuk Saudara yang Terdampak Bencana

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, Allahumma ajirhum fii mushibatihim, wa akhlif lahum khoiran minha.

Artinya:
“Sesungguhnya kami milik Allah dan akan kembali kepada-Nya, Ya Allah berilah mereka pahala dalam musibah ini dan gantilah dengan yang lebih baik.”

Baca juga: Doa Saat Gempa Bumi, Diajarkan Rasulullah SAW Kala Menghadapi Musibah

Bersabar dan Bertawakal Ketika Gempa Terjadi

Umat Muslim diajarkan bersabar serta menyadari bahwa setiap musibah merupakan ujian dari Allah SWT bagi hamba-Nya.

Doa dan dzikir menjadi bagian dari ikhtiar spiritual agar hati tetap tenang dan terlindungi dari bahaya.

Musibah seperti gempa bumi menjadi pengingat bahwa hanya Allah SWT sebaik-baik tempat meminta pertolongan dan perlindungan.

Dalil Al-Qur’an yang Terkait dengan Doa dan Tawakal

Allah SWT berfirman dalam Q.S. Ali Imran ayat 173:

اَلَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ ۝١٧٣

alladzîna qâla lahumun-nâsu innan-nâsa qad jama‘û lakum fakhsyauhum fa zâdahum îmânaw wa qâlû ḫasbunallâhu wa ni‘mal-wakîl

(yaitu) mereka yang (ketika ada) orang-orang mengatakan kepadanya, “Sesungguhnya orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan (pasukan) untuk (menyerang) kamu. Oleh karena itu, takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”

Ayat ini menegaskan bahwa rasa takut terhadap ancaman harus dihadapi dengan keyakinan penuh bahwa Allah adalah pelindung terbaik.

Memohon Perlindungan dengan Doa dan Amal Kebaikan

Doa gempa bumi menjadi salah satu amalan yang dapat dilafalkan ketika terjadi bencana sebagai bentuk pasrah dan permohonan penjagaan dari Allah.

Barang siapa yang memanjatkan doa dan memohon perlindungan kepada Allah, maka Allah akan menjaganya dari bahaya yang menimpa.

Amalan lain seperti memperbanyak istighfar dan bersedekah juga dianjurkan sebagai wujud keimanan dan upaya memperkuat ketakwaan saat menghadapi musibah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Tentang

Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com melalui donasi.

Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama akun kamu.

Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan yang berisi konten ofensif, diskriminatif, melanggar hukum, atau tidak sesuai etika dapat dihapus tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com