KOMPAS.com - Kitab Zabur merupakan salah satu kitab yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Daud AS untuk diajarkan kepada kaum Bani Israel. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT, termasuk kitab Zabur termasuk rukun iman.
Untuk saat ini, umat Islam cukup memahami bahwa pernah diturunkan kitab Zabur kepada Nabi Daud. Umat Islam tidak perlu mempelajarinya karena apa yang tercantum dalam kitab Zabur sudah terdapat dalam Al Quran.
Baca juga: Mengenal 6 Rukun Iman dan Penjelasannya Lengkap
Nama kitab Zabur berasal dari bahasa Ibrani zimra yang artinya nyanyian atau pujian. Bagi orang Nasrani, kitab Zabur disebut dengan kitab Mazmur yang berisi kidung atau nyanyian.
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS, salah satu Nabi Bani Israel. Dalam bahasa Ibrani, Daud disebut dengan David. Ia adalah seorang Nabi dan Raja bagi Bani Israel. Nabi Daud diangkat sebagai raja ketika berhasil mengalahkan Jalut.
Adanya kitab Zabur disampaikan Allah SWT dalam Al Quran surat Al Isra' ayat 55.
وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۗ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ ٱلنَّبِيِّۦنَ عَلَىٰ بَعْضٍ ۖ وَءَاتَيْنَا دَاوُۥدَ زَبُورًا
Artinya: "Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud."
Baca juga: Nama-nama Lain Al Quran Lengkap dengan Arti dan Dalilnya
Kitab Zabur diturunkan setelah Daud berhasil mengalahkan Jalut dan menggantikan pemerintahan Thalut (raja Bani Israel sebelumnya).
وَلَمَّا بَرَزُوا لِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالُوا رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ. فَهَزَمُوهُمْ بِإِذْنِ اللَّهِ وَقَتَلَ دَاوُدُ جَالُوتَ وَآتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهُ مِمَّا يَشَاءُ وَلَوْلا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَفَسَدَتِ الأرْضُ وَلَكِنَّ اللَّهَ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْعَالَمِينَ
Artinya: "Tatkala Jalut dan tentaranya telah tampak oleh mereka, mereka pun (Thalut dan tentaranya) berdoa, 'Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.'
Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya yang dikehendaki-Nya.
Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Namun Allah punya karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam." (Q.S. Al Baqarah: 250-251).
Baca juga: Tafsir Surat Ar Radu Ayat 11: Manusia Harus Berusaha Mengubah Nasibnya Sendiri
Kitab Zabur yang saat ini disebut dengan perjanjian lama oleh orang Nasrani tentunya sudah tidak sama dengan kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud. Adapun untuk isi kitab Zabur, Syaikh Thahir Al Jazairi dalam kitab Jawahirul Kalamiyah Fi Idhahil ‘Aqidah Al Islamiyyah menyampaikan bahwa kitab Zabur berisi doa-doa, dzikir-dzikir, dan juga nasihat yang penuh hikmah.
Menurut Syaikh Thahir Al Jazairi, dalam kitab Zabur tidak terdapat hukum-hukum syariat karena Nabi Daud diperintahkan untuk mengikuti ajaran Nabi Musa yang terlebih dahulu diutus kepada Bani Israel.
Nabi Musa sendiri juga sudah diberikan kitab untuk diajarkan kepada Bani Israel, yaitu Kitab Taurat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang