Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taaruf dalam Islam: Pengertian, Adab, dan Tujuannya

Kompas.com, 25 Desember 2025, 09:30 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Manusia diciptakan berpasang-pasangan. Untuk menemukan pasangan yang tepat, Islam mengajarkan cara-caranya. Taaruf menjadi salah satu rangkaian untuk menemukan pasangan yang tepat.

Banyak yang menyalah artikan taaruf sama dengan pacaran. Padahal keduanya sangat jauh berbeda. Untuk lebih memahami tentang taaruf, berikut ini penjelasan lengkap mengenai taaruf.

Baca juga: Bacaan Doa Setelah Nikah: Panduan Lengkap Untuk Pengantin

Pengertian Taaruf

Dalam buku S.A.H (Sudahi atau Halalkan) karya @Nikah Asik, secara bahasa, taaruf bermakna berkenalan atau atau saling mengenal. Taaruf berasal dari kata bahasa Arab ta'aarafa. Dalam konteks pernikahan, taaruf adalah upaya untuk mengenali calon pasangan sebelum menikah.

Manusia pada dasarnya diciptakan untuk saling mengenal, sebagaiman disampaikan dalam Al Quran surat Al Hujurat ayat 13.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟

Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal..."

Konteks saling mengenal dalam ayat di atas adalah mengenal secara umum, sementara konteks taaruf dalam mencari pasangan adalah mengenal untuk menikah.

Baca juga: 7 Doa Meminta Jodoh agar Mendapat Pasangan Terbaik Lengkap dengan Artinya

Beda Taaruf dan Pacaran

Ada perbedaan mendasar antara taaruf dan pacaran. Keduanya sering disamakan, padahal sangat jauh bedanya. Berikut perbedaan antara taaruf dan pacaran.

1. Taaruf dilakukan ketika sudah siap untuk menikah, pacaran bisa dilakukan kapan saja meskipun belum siap nikah;

2. Tujuan taaruf adalah mengenali pasangan untuk menikah, sedangkan tujuan pacaran terkadang hanya untuk kesenangan;

3. Dalam proses taaruf harus didampingi oleh mahram sedangkan pacaran seringkali dilakukan berduaan;

4. Batasan interaksi dalam taaruf dijaga sesuai adab Islam, sementara pacaran tidak ada batasan dan menjurus kepada perbuatan mendekati zina;

Baca juga: 9 Jenis Pernikahan yang Dilarang dalam Islam Lengkap dengan Dalil Alquran dan Hadis

5. Tidak ada kontak fisik dalam taaruf, sementara dalam pacaran seringkali melakukan kontak fisik yang melanggar aturan Islam;

6. Tidak ada rayuan dan hal-hal yang menjurus ke arah seksualitas, sementara dalam pacaran rayuan sering menjadi bumbu dan bahkan lebih dari itu;

7. Taaruf tidak menimbulkan sakit hati bila tidak jadi, sedangkan pacaran melibatkan emosi yang seringkali juga saling menyakiti.

8. Taaruf merupakan perintah Ilahi, sedangkan pacaran adalah langkah-langkah setan;

9. Taaruf bernilai pahala, pacaran menghasilkan dosa.

Baca juga: Panduan Sholat Istikharah untuk Memilih Jodoh: Langkah dan Doa

Langkah-langkah Taaruf

Ada beberapa langkah dalam taaruf yang sesuai dengan syariat Islam, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Taaruf diniatkan untuk mencari calon suami atau istri, bukan hanya sekedar main-main.

2. Tidak boleh dilakukan dalam kondisi berkhalwat atau hanya berduaan saja, harus ada pendamping atau mediator ketika proses taaruf terjadi.

3. Taaruf diawali dengan perkenalan kemudian dilanjutkan dengan pendalaman masing-masing, misal tentang tujuan hidup, nilai-nilai yang dipegang, serta pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih memantapkan untuk melanjutkan atau menghentikan taaruf.

4. Boleh melihat calon pasangan sebatas bagian tubuh yang bukan aurat.

5. Jika sudah ada kecocokan dalam taaruf, bisa dilanjutkan dengan istikharah meminta petunjuk kepada Allah SWT.

5. Jika hasil istikharah mendapat petunjuk untuk terus melanjutkan, masuk ke tahap berikutnya, yaitu khitbah hingga berakhir dengan pernikahan.

6. Jika salah satu pihak tidak ada kecocokan, maka proses taaruf bisa dihentikan.

Baca juga: Rahasia Berdoa Agar Semua Hajat dan Keinginan Dikabulkan

Manfaat Taaruf

Proses taaruf bermanfaat untuk seseorang yang ingin mendapatkan jodoh terbaik dari Allah SWT. Adapun manfaat dari taaruf adalah sebagai berikut:

1. Menjaga kesucian diri dan hati dalam mencari jodoh;

2. Menghindari dosa dan maksiat dalam mengenal calon pasangan;

3. Mendapatkan keberkahan karena niat yang lurus untuk menunaikan salah satu anjuran dalam Islam, yaitu menikah;

4. Mendapatkan jodoh terbaik sesuai dengan petunjuk Allah SWT;

5. Mendapatkan ridha Allah SWT dalam membina hubungan perbikahan.

Baca juga: Doa Agar Cepat Mendapatkan Jodoh yang Tepat

Penutup

Taaruf merupakan proses untuk mencari pasangan dalam Islam. Taaruf sangat jauh berbeda dengan pacaran. Adanya taaruf sebagai upaya untuk menemukan jodoh terbaik sesuai petunjuk Allah SWT.

Tidak ada penyesalan dalam proses taaruf karena semau didasari dengan niat lurus untuk menemukan jodoh sesuai aturan Islam.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com