Penulis
KOMPAS.com - Puasa Qadha wajib dilakukan bagi orang yang punya utang puasa Ramadhan. Puasa qadha dilakukan sebelum datang bulan Ramadhan berikutnya. Paling akhir puasa qadha dilaksanakan di bulan Sya'ban.
Sebelum puasa dilaksanakan, niat harus terlebih dahulu dipasang. Niat termasuk rukun dalam puasa. Niat puasa qadha dilaksanakan di malam hari, maksimal di waktu sahur sebelum datangnya waktu Shubuh.
Baca juga: Niat Puasa Qadha: Bacaan, Tata Cara dan Panduan Lengkap
Bila ketiduran dan lupa berniat puasa qadha, apakah sah puasanya? Simak penjelasannya di bawah ini.
Perintah untuk mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan di luar bulan Ramnadhan disampaikan dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 184.
أَيَّامًا مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ ۚ وَأَن تَصُومُوا۟ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya: "(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Baca juga: Sahkah Niat Puasa Sunnah Rajab di Siang Hari? Ini Penjelasan Fikihnya
Dalam realitas, terkadang orang ketiduran sampai pagi atau siang dan tidak sempat berniat puasa di malam hari. Jika hal ini terjadi, apakah sah puasa qadha-nya?
Menurut Mazhab Syafi'i, Hambali, dan Maliki berpedapat niat puasa Qadha wajib dilakukan di malam hari sebagaimana niat puasa Ramadhan. Bila niat di pagi atau siang hari, puasa qadha tidak sah.
Hal tersebut didasarkan hadits Rasulullah SAW berikut:
مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tidak ada puasa untuknya.” (H.R. Abu Daud, At Tirmidzi, An Nasai, dan Ibnu Majah).
Sementara menurut Mazhab Hanafi, niat puasa qadha di siang hari diperbolehkan selama memenuhi tiga syarat berikut:
1. Belum melakukan hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dll;
2. Siang hari sebelumnya sudah punya niat untuk puasa Qadha esok hari;
3. Niat dilafalkan sebelum masuk waktu Dzhuhur.
Baca juga: Hitung Mundur Puasa Ramadhan 2026, Berapa Hari Lagi?
Berdasarkan pembahasan di atas, puasa qadha yang tidak disertai niat di malam hari tidak dihitung sebagai puasa qadha menurut jumhur ulama dan mazhab Syafi'i, Hambali, dan Maliki.
Sementara menurut mazhab Hanafi, melafalkan niat puasa qadha di pagi atau siang hari diperbolehkan selama memenuhi syarat-syaratnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang