Editor
KOMPAS.com — Uni Emirat Arab (UEA) menghadapi ancaman cuaca ekstrem berupa badai pasir disertai peningkatan populasi nyamuk dalam beberapa hari ke depan.
Otoritas meteorologi dan kesehatan setempat mengeluarkan peringatan keselamatan kepada warga dan pengguna jalan untuk meningkatkan kewaspadaan.
National Centre of Meteorology (NCM) memperingatkan bahwa angin kencang berpotensi menurunkan jarak pandang secara signifikan, menciptakan kondisi berkendara yang berbahaya, serta meningkatkan paparan debu di udara.
Dalam imbauannya, NCM meminta masyarakat mematuhi panduan keselamatan selama cuaca berdebu.
Baca juga: Salju Turun di Arab Saudi, Otoritas Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem
Pengendara disarankan mengurangi kecepatan, menghindari manuver mendadak, serta mematuhi aturan lalu lintas. Warga juga diimbau membatasi aktivitas di luar ruangan dan mengurangi paparan langsung terhadap debu dan pasir.
Selain itu, NCM mengingatkan warga untuk menutup pintu dan jendela rumah guna mencegah masuknya debu, serta hanya mengandalkan informasi cuaca dari sumber resmi, bukan kabar yang belum terverifikasi.
Cuaca berdebu diperkirakan berlangsung hingga akhir Desember. Pada Senin (29/12/2025), kondisi cuaca di sejumlah wilayah UEA diprakirakan cerah berawan hingga berawan, dengan peluang hujan di wilayah pesisir, utara, dan timur.
Angin barat daya hingga barat laut bertiup dengan kecepatan 15–30 km/jam dan dapat meningkat hingga 45 km/jam, menyebabkan debu beterbangan. Kondisi laut diperkirakan sedang hingga bergelombang tinggi.
Situasi serupa diperkirakan berlanjut pada Selasa (30/12/2025), dengan potensi hujan siang hari di wilayah utara dan timur serta penurunan suhu.
Angin barat laut diprediksi menguat hingga 50 km/jam, membawa debu dan pasir, sementara kondisi laut bisa menjadi kasar hingga sangat kasar.
Pada Rabu (31/12/2025), angin kencang masih berlanjut dengan kondisi langit berawan, terutama di wilayah pesisir, pulau-pulau, dan kawasan pedalaman. Kondisi laut tetap diperkirakan berbahaya.
Cuaca diprediksi mulai membaik pada Kamis (1/1/2026), dengan langit cerah hingga berawan dan peningkatan kelembapan pada malam hingga pagi hari. Angin melemah dan kondisi laut berangsur membaik.
Di tengah kondisi cuaca tersebut, Kementerian Kesehatan dan Pencegahan UEA turut mengeluarkan peringatan terkait meningkatnya kepadatan nyamuk yang berpotensi menularkan penyakit.
Dalam pesan edukasi yang disampaikan melalui akun resmi X, kementerian mengingatkan bahwa gigitan nyamuk tidak boleh dianggap sepele.
Masyarakat diminta mengambil langkah sederhana untuk meredakan gejala, seperti tidak menggaruk area gigitan, mengompres dengan es selama sekitar 10 menit, serta menggunakan krim antigatal atau antihistamin sesuai petunjuk.
Baca juga: Salju Turun di Arab Saudi, Jabal Al Lawz Berubah Jadi Negeri Musim Dingin
Warga juga diminta segera mencari bantuan medis jika muncul gejala tidak biasa seperti demam, sakit kepala hebat, atau nyeri tubuh berkepanjangan.
Lebih jauh, kementerian menekankan pentingnya pencegahan dengan memberantas tempat perkembangbiakan nyamuk, terutama dengan menghilangkan genangan air.
Kerja sama masyarakat dengan otoritas terkait dinilai menjadi kunci utama dalam menekan risiko kesehatan akibat serangga pembawa penyakit.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang