Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisuda Pertama UIN Siber Cirebon: Pendidikan Jarak Jauh Berbasis AI

Kompas.com, 13 Agustus 2025, 14:00 WIB
Farid Assifa

Editor

Sumber Kemenag

CIREBON, KOMPAS.com - Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon menggelar wisuda sarjana untuk program pendidikan jarak jauh (PJJ) untuk pertama kalinya.

Dalam acara tersebut, sebanyak 77 sarjana dari total 2.237 lulusan diwisuda dalam beberapa tahap seremoni.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, M Arskal Salim GP, memberikan apresiasi mendalam terhadap terobosan yang dilakukan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, khususnya dalam penguatan sistem pembelajaran digital berbasis kecerdasan buatan (AI).

Baca juga: Kaltim Berangkatkan 880 Penjaga Rumah Ibadah ke Makkah, Yerusalem hingga Sungai Gangga

Menurutnya, transformasi yang dilakukan oleh UIN Siber menjadi model penting bagi lembaga pendidikan tinggi Islam di era teknologi saat ini.

“UIN Siber Cirebon telah membuktikan bahwa inovasi teknologi, termasuk AI, bisa diintegrasikan dalam sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), dan mampu mendampingi mahasiswa dari awal hingga akhir studi,” ujar Arskal dilansir dari Kemenag.go.id, Rabu (13/8/2025).

Arskal menilai pendekatan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon yang menggabungkan teknologi digital, metode open learning, dan nilai-nilai keislaman merupakan langkah strategis yang visioner, serta mampu menjawab tantangan pendidikan di era global.

Ia menekankan bahwa penguasaan teknologi digital dan kecerdasan buatan adalah kebutuhan mutlak bagi generasi muda di tengah cepatnya perubahan zaman.

“Di tengah era disrupsi, mahasiswa harus siap menghadapi perubahan dunia kerja, termasuk perkembangan teknologi. Soft skill akan menjadi nilai tambah utama di masa depan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Arskal menekankan bahwa ke depan, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga harus fleksibel, inovatif, serta memiliki soft skill seperti kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, dan adaptasi terhadap perubahan.

“Kecerdasan buatan mungkin bisa menggantikan banyak pekerjaan teknis, tetapi empati, kreativitas, dan kepemimpinan tetap menjadi keunggulan manusia yang tak tergantikan,” pungkasnya.

Baca juga: 380 Masjid dan Mushala Rejang Lebong Bengkulu Perbarui Arah Kiblat

Ia juga mendorong perguruan tinggi Islam, khususnya yang berada di bawah naungan Kementerian Agama, untuk terus melakukan inovasi dan mengadopsi teknologi digital sebagai bagian dari transformasi pendidikan nasional.

Arskal berharap UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dapat menjadi pusat keunggulan dalam pendidikan jarak jauh berbasis AI, serta siap mencetak generasi unggul di kancah nasional maupun internasional.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com