KOMPAS.com - Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, turut mempromosikan gagasan besar Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) saat melakukan kunjungan ke Mesir dan Turki bersama rombongan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara dan Universitas Muhammadiyah Sumut (UMSU), 27 Juli hingga 5 Agustus 2025.
Dalam kunjungannya ke Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir, Arwin menegaskan pentingnya penyatuan kalender umat Islam secara global.
"KHGT adalah tuntutan peradaban. Ini adalah sumbangan Muhammadiyah untuk dunia Islam," ujar Arwin dalam pertemuan tersebut sebagaimana dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.or.id.
Baca juga: Banser Apresiasi Densus 88 Tangkap 6 Terduga Terorisme, Dorong Kolaborasi Tangkal Radikalisme
Arwin menekankan bahwa sosialisasi KHGT merupakan tanggung jawab seluruh warga Muhammadiyah, terlebih mereka yang memiliki kapasitas akademik dan komunikasi, termasuk diaspora mahasiswa yang tersebar di berbagai negara.
"Para diaspora memiliki daya pemahaman dan kemampuan komunikasi yang tinggi. Mereka adalah pilar utama dalam menyebarluaskan KHGT secara internasional," imbuhnya.
Muhammadiyah melalui 30 PCIM di berbagai belahan dunia terus mendorong pemahaman dan penerimaan terhadap KHGT sebagai sistem penanggalan Islam berbasis ilmu falak dan pendekatan ilmiah yang telah dirumuskan secara matang.
Arwin juga menyampaikan harapan agar negara-negara Islam secara perlahan dapat menerima dan mengadopsi KHGT sebagai kalender resmi.
“Cepat atau lambat, KHGT diharapkan dapat diterima di berbagai negara Islam. Peran PCIM sangat krusial dalam mempercepat proses ini,” ujarnya.
Dalam kunjungan itu juga digelar muzakarah khusus yang menghadirkan Syaikh Uwaidhah Utsman, Sekretaris Fatwa Dar al-Ifta Mesir, serta tokoh Muhammadiyah Sumut Muhammad Qorib.
Baca juga: MUI Minta Pengibaran Bendera One Piece Ditangani Persuasif
Forum ini memperkuat dialog lintas negara untuk menyamakan pemahaman tentang urgensi penyatuan kalender Islam global.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Muhammadiyah untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan mengurangi perbedaan penetapan hari besar Islam antarnegara yang selama ini kerap terjadi.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!